Menempuh Perjalanan Jauh Hanya Untuk Satu Hadits

Menempuh Perjalanan Jauh Hanya Untuk Satu Hadits

π— π—˜π—‘π—˜π— π—£π—¨π—› π—£π—˜π—₯π—π—”π—Ÿπ—”π—‘π—”π—‘ 𝗝𝗔𝗨𝗛 𝗛𝗔𝗑𝗬𝗔 π—¨π—‘π—§π—¨π—ž 𝗦𝗔𝗧𝗨 π—›π—”π——π—œπ—§π—¦

 Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq

Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhu pernah mengetahui sebuah hadits yang mana orang yang telah mendengar hadits tersebut langsung dari Rasulullah ο·Ί telah tinggal di negeri Syam. Maka beliau langsung mempersiapkan kendaraan dan bekal perjalanan lalu menempuh safar dari Madinah ke Syam demi hanya untuk mengkonfirmasi hadits tersebut.

Riwayat ini disebutkan dalam musnad imam Ahmad dimana Jabir sendiri yang menuturkan peristiwa tersebut. Ia berkata :

"Aku pernah mendengar sebuah hadis dari seorang lelaki yang mendengarnya langsung dari Rasulullah ο·Ί, maka aku pun segera membeli unta, mengikatkan perlengkapanku padanya, dan melakukan perjalanan selama sebulan hingga aku sampai di Syam. Ketika aku tiba, aku menemui Abdullah bin Anis. 

Aku berkata kepada penjaga pintu: 'Katakan padanya, Jaber ada di pintu rumahnya.' Penjaga berkata: 'Jaber bin Abdullah?' Aku menjawab: 'Ya,' maka Abdullah bin Anis tergopoh-gopoh keluar menemuiku, lalu ia memelukku dan aku pun memeluknya. 

Aku berkata: 'Aku mendengar sebuah hadits darimu yang engkau dengar langsung dari Rasulullah ο·Ί mengenai qishash (pembalasan) dan aku khawatir aku atau engkau akan mati sebelum aku mendengarnya.' Lalu Abdullah bin Anis menuturkan hadits tersebut…”[1]

Hal yang sama juga dilakukan oleh shahabat nabi lainnya yakni  Abu Ayyub al Anshari radhiyallahu’anhu. Beliau pernah menempuh perjalanan dari kota Madinah menuju Mesir hanya untuk bisa bertemu dengan Uqbah bin Amir radhiyallahu’anhu. 

 Begitu tiba di tempat tujuan, tentu saja Uqbah terkejut dengan kedatangan Abu Ayyub yang tiba-tiba tersebut,  ia pun bertanya tentang maksud kedatangannya.

Abu Ayyub menjawab :

حديث Ψ³Ω…ΨΉΨͺΩ‡ Ω…Ω† Ψ±Ψ³ΩˆΩ„ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ Ψ΅Ω„Ω‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ ΩˆΨ³Ω„Ω… Ω„Ω… ΩŠΨ¨Ω‚َ Ψ£Ψ­Ψ―ٌ Ψ³Ω…ΨΉΩ‡ غيري ΩˆΨΊΩŠΨ±Ωƒ في Ψ³ΨͺΨ± Ψ§Ω„Ω…Ψ€Ω…Ω†

“Aku mendengar sebuah hadis dari Rasulullah ο·Ί, yang tidak ada seorang pun yang pernah mendengarnya selain aku dan dirimu yakni hadits mengenai menutup aib seorang mukmin.”

Uqbah pun menjawab, “Benar, aku pernah mendengar bahwa Rasulullah ο·Ί bersabda, ’Barangsiapa menutupi seorang Mukmin di dunia dari aib, maka Allah akan menutupnya di hari kiamat.”

Setelah mendengar konfirmasi dari Uqbal tersebut Abu Ayyub hanya menjawab singkat : “Engkau benar”. Lalu beiau langsung bergegas menaiki kendaraannnya dan kembali lagi ke kota Madinah.[2]

Demikian juga diriwayatkan pernah datang seorang laki-laki ke majelisnya Abu Darda’ radhiyallahu’anhu yang ada di kota Damaskus, dimana ia berkata : “Wahai Abu Darda, aku datang kepadamu dari Madinah, kota Rasulullah hanya untuk mendengarkan sebuah hadis yang aku dengar bahwa engkau meriwayatkannya dari Rasulullah ο·Ί.”

Abu Darda bertanya kepada laki-laki tersebut: “Apakah yang membawamu kemari urusan berdagang? “ Laki-laki tersebut itu menjawab : 'Tidak.' Abu Darda bertanya lagi : “Apakah ada alasan lain yang membawamu ke sini ?” Laki-laki itu kembali menjawab : “Tidak ada.”

Maka Abu Darda kemudian membacakan sebuah hadits kepadanya :

‌Ω…َΩ†ْ ‌Ψ³َΩ„َΩƒَ ‌Ψ·َΨ±ِΩŠΩ‚ًΨ§ ‌يَΩ„ْΨͺَΩ…ِΨ³ُ ‌فِΩŠΩ‡ِ ‌ΨΉِΩ„ْΩ…ًΨ§ ‌Ψ³َΩ‡َّΩ„َ ‌Ψ§Ω„Ω„Ω‡ُ ‌Ω„َΩ‡ُ ‌Ψ·َΨ±ِΩŠΩ‚ًΨ§ ‌Ψ₯ِΩ„َΩ‰ ‌Ψ§Ω„ْΨ¬َΩ†َّΨ©ِ

“Aku pernah mendengar Rasulullah ο·Ί bersabda: 'Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga…”[3]

Rabi’ bin Mahram rahimahullah berkata :

Ψ₯Ω† ΩƒΩ†Ψ§ Ω†Ψ³Ω…َΨΉُ Ψ§Ω„Ψ±ΩˆΨ§ΩŠΨ© Ψ¨Ψ§Ω„Ψ¨Ψ΅Ψ±Ψ© ΨΉΩ† Ψ£Ψ΅Ψ­Ψ§Ψ¨ Ψ±Ψ³ΩˆΩ„ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ Ψ΅Ω„Ω‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ ΩˆΨ³Ω„Ω…، فلم Ω†Ψ±ΨΆَ Ψ­ΨͺΩ‰ Ψ±ΩƒΨ¨Ω†Ψ§ Ψ₯Ω„Ω‰ Ψ§Ω„Ω…Ψ―ΩŠΩ†Ψ©، فسمعناها Ω…Ω† Ψ£ΩΩˆΨ§Ω‡Ω‡Ω…

“Dahulu ketika kami mendengar sebuah hadits dari para sahabat Rasulullah ο·Ί di Basrah, kami tidak puas hingga kami melakukan perjalanan menuju Madinah, dan mendengarkannya langsung dari lisan-lisan mereka.”[4]

Lalu bandingkan  dengan kita sekarang yang terkadang enggan menghadiri majelis ilmu karena alasan kejauhan. Padahal bahasanya tinggal beli buah pisang kulitnya kita injak, kepleset sudah sampai ke tempat pengajian.

_________

[1] Musnad imam Ahmad (5/431)

[2] Musnad al Humaidi (1/373)

[3] Sunan Ibnu Majah (1/81)

[4] Sunan ad Darimi (1/464) 

Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Menempuh Perjalanan Jauh Hanya Untuk Satu Hadits". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait