Mayit Dalam Kubur Menanti Bantuan Kita

MAYIT DALAM KUBUR MENANTI BANTUAN KITA

MAYIT DALAM KUBUR MENANTI BANTUAN KITA

Inilah yang sangat dibutuhkan oleh orang yang sudah meninggal, yaitu doa² kita untuk mereka. Maka, jangan tinggalkan mendoakan mereka terutama para keluarga terdekatnya. Doa² kita, sangat bermanfaat untuk mereka, dan sampai kepada mereka.

Tapi ingatlah bahwa segala apa yg dimiliki dalam kehidupan di dunia ini tidak berarti apa², jika seorang hamba telah meninggal dan berada di alam kubur, kecuali hanya amal sholeh yg telah ia lakukan. Tanpa bekal yg cukup, ia hanya akan menangis dan merintih minta tolong. Tapi semuanya sudah terlambat. 

قال النووي في الأذكار : أجمع العلماء على أن الدعاء للأموات ينفعهم ويصلهم ثوابه

Al-Imam An-Nawawi Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i rahimahullah (wafat 1277 M di Nawa Suriah) dalam Kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah berkata : "Telah sepakat para ulama bahwa doa untuk orang yg sudah meninggal sangat bermanfaat untuk mereka dan pahalanya sampai kepada mereka".

Orang yg meninggal dalam kuburnya, laksana orang yg tenggelam, sangat membutuhkan pertolongan dari orang² yg masih hidup. Sebagaimana keterangan Syaikh Nawawi Al-Bantani rahimahullah (wafat 1897 M di Jannatul Ma'la Mekkah) berikut :

روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال ما الميت في قبره إلا كالغريق المغوث

Diriwayatkan dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda : "Tidak ada mayyit dalam kuburnya, kecuali seperti orang tenggelam yg meminta bantuan seperti ghariqil mughawwats". (Kitab Nihayatuz Zein Fi Irsyadul Mubtadi'in : 281).

االمقالة الثالثة (٣) عن أبي بكر الصديق رضي الله عنه : من دخل القبر بلا زاد فكأنما ركب البحر بلا سفينة، كما قال النبي صلى الله عليه وسلم : ماالميت في قبره إلا كالغريق المتغوث. (نصائح العباد، صحيفة: ١٠)

Diriwayatkan dari Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu (wafat 634 M di Masjid Nabawi Madinah) : “Barangsiapa yg masuk ke dalam kubur tanpa memiliki bekal, maka ia seperti mengarungi samudera tanpa membawa perahu”. Serupa dengan sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam : “Tiada seorang yg mati dalam kuburnya, melainkan seperti orang yg tenggelam yg merintih minta tolong". (Kitab Nashoihul Ibad, Makalah Ketiga, halaman 10).

ما الْمَيّتُ في القَبْرِ إلاّ كالْغَرِيْق الْمُتَغَوِّثِ يَنتَظِرُ دَعْوَةً تَلحَقُه مِن أبٍ أوْ أُمٍّ أوْ أخٍ أوْ صَدِيقٍ فإذا لَحِقَتْه كانَتْ أحَبَّ إليه مِن الدُّنيا ومَا فيها وإنَّ اللهَ عزّ وجلّ لَيُدخِلُ على أهْلِ القُبُورِ مِن دُعاءِ أهْلِ الأَرْضِ أمْثَالَ الجِبالِ وإنَّ هَديَّةَ الأَحْيَاءِ إلى الأَمْوَاتِ الاِسْتِغفارُ لهم

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : "Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yg sedang meminta pertolongan. Dia menanti² doa ayah, ibu, anak, dan kawan yg tepercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, maka itu lebih ia sukai daripada dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'ala menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung. Adapun hadiah orang² yg hidup kepada orang² mati ialah memohon istighfar kepada Allah subhanahu wa ta'ala untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka". (HR. Imam Ad-Dailami rahimahullah wafat 15 Desember 1115 M di Hamedan Iran).

Maksud dari kal ghariqul mutaghawwits adalah :

بِفَتْحِ الْوَاوِ الْمُشَدَّدَةِ أَيْ الطَّالِبِ لِأَنْ يُغَاثَ يَنْتَظِرُ دَعْوَةً تَلْحُقُهُ مِنِ ابْنِهِ أَوْ أَخِيهِ أَوْ صَدِيقٍ لَهُ فَإِذَا لَحِقَتْهُ كَانَتْ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا.

"Dengan diharakati fathah pada huruf wawunya yg bertasdid, yaitu orang yg meminta pertolongan ia menunggu setetes doa yg yang dikirimkan anaknya, saudara, atau temannya. Karenanya, ketika ia mendapatkan doa, maka hal itu lebih ia sukai dibanding dunia dengan seluruh isinya".

Al-Imam Abu al-Fida Ismail bin 'Amr Al-Quraisyi bin Katsir al-Bashri Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i atau Imam Ibnu Katsir rahimahullah (wafat 1374 M di Damaskus Suriah) dalam Kitab Tafsir Al-Qur'anul Adhim atau Kitab Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa : "doa dan bersedekah, keduanya telah disepakati oleh ijma' Ulama akan sampai kepada orang yg telah wafat dan keduanya memiliki dasar dan dalil yg sangat kuat".

Sebagaimana amaliah ulama Salaf dan ulama Khalaf yg terus menerus mendoakan orang yg sudah wafat, memohonkan Rahmat dan ampunan, dan tidak ada satu kata pun yg mengingkarinya.

Termasuk menurut Imam Ahmad Bin Hambal rahimahullah (wafat 855 M di Baghdad Irak) dan Ulama Syafi'iyyah bahwa : "Doa dan pahala membaca Al-Qur'an sampai kepada orang yang telah meninggal".

Doa istighfar untuk mayat ini, terutama penting disampaikan oleh sanak keluarganya, karena merekalah yg paling dekat, baik secara nasab maupun hubungan sosial. Di samping itu, ini merupakan bentuk nyata kukuhnya ikatan kekeluargaan (silaturahim) di antara mereka. Jadi, ikatan itu tidak pernah terputus meskipun kematian telah memisahkan alam mereka. Ikatan itu akan tetap ada selamanya. Termasuk setelah selesai mengundurkan.

Sebagaimana riwayat dari Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu anhu (wafat 656 M di Jannatul Baqi' Madinah) menuturkan, apabila Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah selesai menguburkan jenazah, beliau bersabda : 

 كانَ النَّبيُّ إذا فَرغَ مِن دفنِ الميِّتِ وقفَ عليهِ ، فَقالَ : استَغفِروا لأَخيكُم ، واسأَلوا لَهُ بالتَّثبيتِ ، فإنَّهُ الآنَ يسألُ

"Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian ini, dan mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya ia sekarang sedang ditanya". (HR. Imam Abu Dawud rahimahullah wafat 889 M di Basrah Iraq).

Perbuatan sedekah dan mendoakan ahli kubur tentunya membutuhkan kesadaran para pengamalnya, sebab tidak semua orang mau melakukannya.  Oleh karena itu, mumpung kita masih diberikan kesempatan hidup, marilah kita gunakan kesempatan ini untuk selalu investasi amal shalih menuju kehidupan yg sesungguhnya, yaitu kehidupan setelah kematian.

Berbahagialah bagi orang tua atau kerabat yg sudah wafat dan memiliki keluarga yg dapat berkirim doa kepadanya. Bisa berkirim bacaan surat Yasin, Surat Al Ikhlas, atau bacaan Lailaha illallah. Bagi mereka mendapatkan hadiah yg berupa bacaan Alqur’an atau kalimat thayyibah sungguh sangat menyenangkan. Maka tugas para orang tua adalah mengajari anak²nya untuk menjadi anak shaleh yg kelak insyaallah akan membahagiakannya.

Wallahu A'lam. Semoga bermanfaat !!

Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim Jamaah Sarinyala Kabupaten Gresik 

#sarinyala #ngajirutin #ahlikubur #sufi #majelisilmu #nu #santrinjoso #tebuireng #aswaja #fiqih #ngajionline #live #santri #ayongaji #pbnu #lembagadakwahnu #pwnujatim #pcnugresik #nugres #viral #pondokpesantren #kyai #nuonline #hadits #nuonlinejatim #nahdlatululama #santrionline #kontendakwah 

Sumber FB Sarinyala.id

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Mayit Dalam Kubur Menanti Bantuan Kita". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait