Kenapa Ada Muslim yang Akan Mengikuti Dajjal?
Tentu saja, setiap muslim yang membaca hadis itu akan mengatakan aku tidak akan mungkin segila itu memperebutkannya, hanya saja itu kita katakan hari ini, adapun ketika fitnah itu muncul kita bisa jadi salah satu yang memperebutkannya, karena itu pasti akan sangat menarik, bahkan jika era itu tiba, walaupun peringatan seperti itu disampaikan dan orang soleh pada zaman itu memperingatkan, kebanyakan manusia akan tetap memperebutkannya, walaupun resikonya kematian
Ya, begitulah sifat manusia, walau sudah diperingatkan jauh-jauh hari, oleh yang terpercaya seperti nabi, dan sebelumnya mereka sangat percaya tentang kabar itu, tapi begitu ada kejadian mereka langsung melupakannya, dan mencari alasan pembenaran, bahkan mencari pembenaran dengan dalil agama, tidak perlu aneh. Mungkin dulu kita akan membayangkan bahwa, masak iya si dengan penjelasan segamblang itu kita masi melanggarnya. Tapi sekarang yang seperti itu makin gampang dilihat
Misalnya sekarang kita bisa melihat betapa banyak orang-orang yang mulai menomorduakan iman, hanya karena dunia berhasil menciptakan besi yang bisa terbang atau tranpalasi anggota tubuh dan hal-hal besar lain, dimana prioritas seorang muslim berubah menjadi "menuhankan" sains yang sebenarnya juga makhluk tuhan, cita-cita tertinggi mereka adalah berkhidmad untuk memajukan teknologi, seolah teknologi itu adalah tujuan manusia hidup dan berperadaban. Manusia berubah dari seharusnya menjadi pemimpin bagi hukum alam malah jadi hamba.
Padahal sebelumnya kita telah diingatkan berkali-kali tentang fitnah dunia yang berubah seperti itu, hal-hal yang dianggap luar biasa bisa diciptakan, alat untuk terbang, mencapai mars, dll. Tapi bagi seorang muslim seharusnya mereka tidak terpesona dengan hal seperti itu, bukankah dajjal bahkan mampu menghidupkan orang mati? Tidak ada teknologi seperti itu, apa yang dilakukan dajjal saat itu akan lebih mengagumkan daripada semua penemuan manusia hari ini, tapi nabi telah mengatakan bahwa itu fitnah!!
Dengan hadis yang dibaca hari ini, aku rasa semua muslim membenci dajjal sekarang, tapi begitu dajjal datang, diriwayatkan kalau anak-anak muda muslim, yang dikurung dalam kamar oleh orang tuanya agar terjaga dari fitnah dajjal, malah mencoba kabur agar bisa bertemu dajjal. hari ini kita mengatakan bahwa anak itu gila, orang tuanya ingin melindungi dia dia malah pengen celaka. Tapi kita tidak hidup dizaman itu. Sebenarnya itu ada contohnya jaman sekarang, bukankah banyak hal yang dilarang orang tua, yang sebenarnya baik, tapi kita langgar karena kita anggap itu mengekang kesenangan? logika yang sama terjadi pada anak-anak itu
Ya mirip zaman sekarang ketika dikatakan aurat, jangan pamerkan, tapi di medsos berbondong-bondong memamerkan untuk mendapat cuan. Ketika dinasehatin aib jangan dibuka, tapi dimedsos orang membuka aib sebesar-besarnya untuk dapat adsensse berupa duit. Alasannya? Aku ingin hidup senang!! Kalau diingatkan bahwa duit ga bisa bikin bahagia, mereka akan mencari pembenaran dengan mengatakan, duit memang tidak bisa bikin bahagia, tapi bahagia butuh duit, lu mau ngasi makan gue?
Nah kondisi psikologi seperti itu juga yang dirasakan manusia ketika gunung emas di sungai eufrat di iraq muncul, mereka akan memakai logika sama, iya si beresiko, tapi kita butuh emas, tanpa emas kita kan lemah, bahkan jangan heran mereka akan mencari pembenaran bahkan dengan dalil agama. Hal yang sama dilakukan manusia yang kabur dari rumah untuk bertemu dajjal, dan mendapatkan keuntungannya, ada kebutuhan yang mau dipenuhi secara instan oleh anak muda itu dengan cara bertemu dajjal, mirip dengan zaman sekarang, ada yang jual aurat dimedsos, ada yang jual aib dimedia, ada yang menghambakan diri pada sains, dll bukankah logikanya sama?
Jika itu keadaannya kenapa kita harus aneh jika kita nanti(nauzubillah) bisa jadi orang yang memperebutkan emas di eufrat dan yang nanti rebutan ingin berjumpa dajjal, dengan logika yang sama, nafsu yang sama, psikologi yang sama dan kepentingan yang sama. Yaitu mencari kesenangan instan tanpa mempedulikan halal dan haram, tanpa mempedulikan petunjuk dan peringatan nabi saw. Iya manusia pada akhirnya tetap manusia, jika yang sekarang bisa tergoda, apalagi nanti ada yang lebih menarik, godaan sekarang ga ada apa-apanya. Dengan iman yang sekarang seberapa tahan kita terhadap fitnah itu?
Jangan lupakan bagaimana nabi menyifatkan fitnah dajjal, dajjal akan membuat surga seolah seperti neraka dan neraka seolah surga, iya kita akan melihat fitnah itu semua sebagai surga dunia. iya dia akan tampak seperti surga dunia!!! Sedangkan jika kita berpegang pada ajaran para nabi, maka dipersulit seolah kita merasa kalah dunia ini seperti neraka. Jadi kalau sekarang aja yang fitnah kecil, surga dunia dari hal-hal haram saja kita terkena, apalagi nanti surga dunia yang dibawa dajjal, fitnah sekarang ga ada apa-apanya, surga dunia melalui yang haram sekarang hanya tajaliyat kecil dari fitnah dajjal.
Jadi jika terkena dengan fitnah kecil yang ada hari ini, kita mulai harus mewaspadai diri sendiri. Jangan merasa kita ga akan terpengaruh dengan dajjal, karena bisa jadi kita termasuk dari manusia yang akan mengatakan hal yang sama seperti yang kita katakan hari ini "aku sudah dapat surga di dunia, di akhirat urusan masing-masing, kalau aku lapar juga bukan kamu yang tanggung". Mungkin ketika dajjal datang, banyak muslim yang akan mengatakan dajjal itu lebih islami dari muslimin, karena membantu menyembuhkan orang sakit itu baik atau memberi makan orang lapar islamy atau Dajjal punya sumbangsih untuk kemanusiaan, dll
Dan jangan heran ungkapan "aku melihat islam pada dajjal, walaupun dia bukan muslim" akan sering kita dengar. Jangan katakan jika yang seperti itu tidak mungkin diucapkan muslimin saat itu, soalnya jangankan kenikmatan dajjal yang bisa didapatkan dengan instan, dengan kenikmatan dan perkembangan sekarang saja bisa gitu, makanya logika yang sama yang kita lihat hari ini akan terjadi saat itu, fitnah yang "dihadiahi" dajjal saat itu akan sesuai dengan fantasi keinginan manusia saat itu, dan tentu saja sesuai dengan dengan tren yang ada, siapa yang ga tergoda coba
Jadi dajjal datang membawa harta, bagi yang gila harta. Dajjal mampu memperkuat kekuatan bagi yang suka kekuasaan. Dajjal mampu menghidupkan orang mati dan berbagi keajaiban lainnya bagi penggila sains. Dajjal bisa memberi kecantikan tanpa efek bagi yang menginginkan. Dajjal mampu memberi pasangan cantik bagi yang menginginkannya, dajjal memberi ketenaran bagi yang menyukainya, apalagi cuma ngasi PS 5, semua nafsu duniawi yang menjadi fantasi kita disediakan, tapi sekali lagi itu semua fitnah. Dan fitnah yang akan sangat menarik dan indah.
Jika kita selamat dari fitnah besar itu, maka pertahankan iman untuk fitnah kecil hari ini, ga ada jalan lain. Masalahnya fitnah itu terlalu indah untuk tidak diambil, apalagi kita bisa alasan taubat nanti waktu tua, seperti yang kita katakan hari ini. pada akhirnya sifat manusia tetap saja manusia, semoga kita bisa selamat dari fitnah itu. Pertanyaannya, apakah kita sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi fitnah-fitnah indah dimasa depan? Keluarga kita seberapa jauh kita persiapkan? Siapakah? wallahualam
#repost
Sumber FB Ustadz : Fauzan Inzaghi