Berdalil Dengan Kuburan Baqi' dan Kecurangan Ilmiah

Berdalil Dengan Kuburan Baqi' dan Kecurangan Ilmiah

🔰 BERDALIL DENGAN KUBURAN BAQI' DAN KECURANGAN ILMIAH.

Oleh: M. Rofiannur Al Hamaamuh, SN, DH.

Sesi: Kecurangan Ilmiah.

Sebenarnya saya enggan meladeni akun sampah ini. Sebab, isinya hanyalah sampah sampah dan sampah. Namun, karena ada kecurangan dalam postingan dia dan berhubungan ada saya juga disana. Maka, sudah menjadi kewajiban saya untuk meluruskan.

1. KECURANGAN PERTAMA: MEMOTONG KALAM IMAM ASSYAFI'I

Mereka mengutip perkataan imam Assyafi'i sebagaimana berikut:

"Perkuburan Baqi", tempat para sahabat nabi, langsung takde kasta.

Imam Syafie antara yang paling kuat menentang binaan diatas kuburan.

Bahkan, telah masyhur kerja-kerja meruntuhkan binaan diatas kubur pada zaman Imam Syafie.

” ورأيت من الولاة (بمكة) من يهدم ما يبنى فيها ولم أر فقهاء يعيبون عليه ذلك ولأن في ذلك تضييقا على الناس “

Aku melihat pembesar di Mekah meruntuhkan binaan-binaan kubur yang ada padanya dan aku tidak melihat para Fuqaha yang mencela perbuatan pembesar tersebut dan kerana pada binaan itu menyempitkan tanah perkuburan ke atas orang ramai.”

Padahal fatwa aslinya seperti ini;

Al Imam Assyafii (W 204 H) mengatakan:

قال الشافعي : وقد رأيت من الولاة من يهدم بمكة ما يبنى فيها ، فلم أر الفقهاء يعيبون ذلك . فإن كانت القبور في الأرض يملكها الموتى فى حياتهم أو ورثتهم بعدهم ، لم يهدم شيء أن يبنى منها ، وإنما يهدم إن هدم ما لا يملكه أحد ، فهدمه لئلا يحجر على الناس موضع القبر فلا يدفن فيه أحد ، فيضيق ذلك بالناس.

Artinya: Aku pernah melihat pembesar dimakkah merobohkan apa apa yang dibangun diatas kuburan. Aku tidak melihat para fuqaha mencela hal tersebut. Jadi, apabila kuburan itu berada ditanah milik yang meninggal atau memang telah diwariskan. Maka, apa apa yang sudah dibangun diatas tidak boleh dirobohkan. Sesungguhnya merobohkan hanya pada kuburan yang tidak memiliki hak (tanah). Maka merobohkannya itu agar tempat kuburnya tidak dibatasi untuk orang-orang, sehingga tidak ada seorang pun yang dapat dikuburkan di dalamnya, dan hal itu menyulitkan orang-orang.

[Al Umm: 2/631]

Pengertian nya:

1. Imam Assyafi'i mendukung perobohan itu sebab dia tahu. Orang orang yang membangun kuburan itu bukan diatas tanah miliknya sendiri atau milik hak warisnya.

2. Imam Assyafi'i berpendapat; Jika tanah itu milik si mayit atau hak warisnya maka jika sudah terdapat bangunan diatasnya maka tidak boleh di robohkan.

Jauh antara bumi dengan bintang kejora jika fatwa imam Assyafi'i selari dengan fatwa busuk Wahhabi khusus kelompok Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para badut badutnya.

2. KECURANGAN MENUTUPI SEJARAH.

Dahulu dibaqi' kuburan kuburan yang ada disana tidak seperti hari ini atau didalam gambar yakni dahulu tidak rata dengan tanah, justru diatas dibangun sebuah kubah yang besar. Mari pelajari sejarah biar tidak bodoh seperti badut badut wahhabi.

Al Imam Assamhudi Assyafii (W 911 H) mengatakan:

وأما المشاهد المعروفة اليوم بالمدينة: فمشهد العباس بن عبد المطلب، والحسن بن علي ومن معهما عليهم قبة شامخة - قال ابن النجار وهي كبيرة عالية قديمة البناء وعليها بابان، 

Artinya: Adapun makam-makam yang terkenal saat ini di Madinah adalah makam Abbas bin Abdil Muthallib, makam Hasan bin Ali dan orang yang bersamanya. Diatas makam-makam mereka ada kubah yang tinggi. Ibnu an-Najjar berkata: Kubah itu besar, tinggi dan bangunan kuno, yang memiliki 2 pintu.

[Khalashah Al Wafa: 361]

Sekarang kita ambil satu contoh saja. Misalnya kuburannya Sayyidina Abbas.

Al Imam Addzahabi (W 748 H) mengatakan:

وَمَاتَ (الْعَبَّاسُ) سَنَةَ اثْنَتَيْنِ وَثَلاَثِيْنَ، فَصَلَّى عَلَيْهِ عُثْمَانُ. وَدُفِنَ بِالْبَقِيْعِ. وَعَلَى قَبْرِهِ الْيَوْمَ قُبَّةٌ عَظِيْمَةٌ مِنْ بِنَاءِ خُلَفَاءِ آلِ الْعَبَّاسِ

Artinya: Abbas (paman Rasulullah Saw) meninggal pada tahun 32 H. Disalati oleh Utsman, dimakamkan di Baqi’ dan diatas kuburnya ada kubah besar yang dibangun para Khalifah keluarga Abbas.

[Siyar A'lam Annubala': 2/97]

Syaikh al-Arnauth yang mentahqiq kitab tersebut berkata:

هَذَا كَانَ فِي عَصْرِ الْمُؤَلِّفِ أَمَّا اْلآنَ فَلَمْ يَبْقَ لَهَا أَثَرٌ 

Artinya: Ini (Kuburan nya Abbas yang dibangun kubah diatasnya) ada di masa muallif (al-Hafidz adz-Dzahabi). Sedangkan saat ini sudah tidak ada bekasnya.

[Siyar A'lam Annubala': 2/97]

Al Imam Al Jamal Assyafii (W 1204 H) mengatakan:

ﻭﻣﺤﻞ ﺫﻟﻚ ﻣﺎ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ اﻟﻤﻴﺖ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ اﻟﺼﻼﺡ ﻭﻣﻦ ﺛﻢ ﺟﺎﺯﺕ اﻟﻮﺻﻴﺔ ﺑﻌﻤﺎﺭﺓ ﻗﺒﻮﺭ اﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﻟﻤﺎ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﺇﺣﻴﺎء اﻟﺰﻳﺎﺭﺓ ﻭاﻟﺘﺒﺮﻙ.

Artinya: Larangan membangun makam tersebut selama mayitnya bukan dari kalangan Ulama. Oleh karena itu boleh hukumnya berwasiat membangun makam orang-orang saleh, karena hal itu dapat menghidupkan ziarah kubur dan mencari berkah dari Allah.

[Hayisyatul Jamal 2/207]

Ayolah Kongres Athari. Bodoh itu memang gratis tapi jangan di borong semua apalagi dibuat untuk berdagang kedustaan yang dapat membodohi ummat.

Saya memang enggan untuk meladeni akun sampah itu. Sebab, wahhabi memang begitu. Kalau tidak bodoh yang tukang sunnat fatwa ulama.

Selesai

© ID Cyber aswaja.

NB: Dilarang untuk merubah sumber yang telah diterbitkan tanpa adanya izin resmi dari tim ID Cyber aswaja dan penulis tanpa terkecuali.

Sumber FB : ID Cyber Aswaja

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Berdalil Dengan Kuburan Baqi' dan Kecurangan Ilmiah". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait