Sejarah Berdarah Kaum Wahhabiyyah Mujassimah Musyabbihah.
Husain ibn Abu Bakr ibn Ghannam (w 1225 H) seorang sejarahwan Kaum Wahhabiyyah Mujassimah Musyabbihah, murid Muhammad ibn Abd al-Wahhab, didalam bukunya menuliskan kisah pembantaian yang dilakkukan oleh pasukan wahhabiy sebagai berikut:
ثم رأى أن يتركهم فانصرف عنهم وسار إلى الهفوف » ، ولكنه لم يتوقف عندها، بل واصل سيره إلى قرية «الفضول » - في شرقي الأحساء - فشد المسلمون على القرية، فانهزم أهلها ولم يستطيعوا الفرار لأن المسلمين ملكوا عليهم جميع الطرق. فالتجأوا إلى بيوتهم وتحصنوا فيها، فدخل المسلمون عليهم تلك البيوت وقتلوهم قتل النعم، وكانوا ثلاثمائة رجل قتلوا جميعاً.
وأخذ المسلمون جميع ما في القرية مما ينقل من المال وأنواع السلاح والحيوان والأمتعة والطعام - وكان شيئاً كثيراً .
Kemudian dia (Saud & pasukannya) memutuskan untuk meninggalkan mereka (Mabraz) dan pergi berjalan menuju Al-Hufuf, tetapi dia tidak berhenti di sana, melainkan melanjutkan perjalanannya ke desa Al-Fudul di timur Al-Ahsa'. Orang-orang Muslim (Maksudnya pasukan Wahhabiy) menyerang desa tersebut, dan penduduknya kalah dan tidak bisa melarikan diri karena orang-orang Muslim (Maksudnya pasukan Wahhabiy) menguasai semua jalan keluar. Mereka berlindung di rumah-rumah mereka dan melindungi diri mereka di dalamnya, lalu orang-orang Muslim (Maaksudnya pasukan Wahhabiy) masuk ke rumah-rumah itu dan membunuh mereka dengan kejam, dan mereka berjumlah tiga ratus orang yang semuanya dibunuh.
Dan orang-orang Muslim (Maksudnya pasukan Wahhabiy) mengambil semua yang bisa diambil yang ada di desa itu berupa uang, dan berbagai jenis senjata, hewan, barang-barang, dan makanan - dan semua itu sangat banyak.
[Dari bukunya yang berjudul: Tarikh Najd h. 172]
Ketika anda membaca peristiwa-peristiwa seperti ini melalui pena salah satu dari mereka yang sezaman dan salah satu sejarawan terpercaya mereka yang mereka banggakan, anda akan merasakan bahwa mereka adalah perampok dan pencuri yang tidak ada hubungannya dengan tauhid atau memerangi syirik seperti yang mereka klaim dalam slogan mereka yang menyesatkan.
Berikut ini diantara tuduhan yang mereka tuduhkan kepada Kaum Muslimin untuk menghalalkan darah & harta kaum muslimin. Husain ibn Abu Bakr ibn Ghannam (w 1225 H) menuliskan sebagai berikut:
حال المسلمين قبيل قيام الشيخ محمد بن عبد الوهاب بالدعوة
Keadaan umat Muslim sebelum Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab memulai dakwah.
كان أكثر المسلمين - في مطلع القرن الثاني عشر الهجري - قد ارتكسوا في الشرك، وارتدوا إلى الجاهلية، وانطفأ في نفوسهم نور الهدى، لغلبة الجهل عليهم، واستعلاء ذوي الأهواء والضلال. فنبذوا كتاب الله تعالى وراء ظهورهم، واتبعوا ما وجدوا عليه آباءهم من الضلالة، وقد ظنوا أن آباءهم أدرى بالحق، وأعلم بطريق الصواب.
{1.} Sebagian besar umat Muslim - pada awal abad kedua belas Hijriyah - mereka telah kembali ke dalam kesyirikan, {2.} mereka murtad kembali seperti masa jahiliyah, {3.} dan padam dalam diri mereka cahaya petunjuk, karena dominasi kebodohan atas mereka, serta keangkuhan para pengikut hawa nafsu dan kesesatan. {4.} Maka mereka meninggalkan Kitab Allah dibelakang punggung mereka dan {5.} mereka mengikuti apa yang mereka temukan dari kesesatan yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, dan mereka mengira bahwa nenek moyang mereka lebih mengetahui kebenaran dan lebih paham jalan yang benar.
فعدلوا إلى عبادة الأولياء والصالحين أمواتهم وأحيائهم، يستغيثون بهم في النوازل والحوادث، و يستعينونهم على قضاء الحاجات وتفريج الشدائد. بل إن كثيراً منهم كان يرى في الجمادات كالأحجار والأشجار، القدرة على تقديم النفع ودفع الضرر؛ وقد زين لهم الشيطان أنهم ينالون بذلك ثواباً لتقربهم به إلى الله عز وجل .
{6.} Maka mereka beralih kepada penyembahan para wali dan orang-orang saleh, baik yang telah meninggal maupun yang masih hidup, mereka meminta pertolongan (beristighatsah) kepada mereka dalam kesulitan dan musibah, serta meminta bantuan mereka untuk memenuhi hajat dan mengatasi kesulitan. Bahkan banyak dari mereka yang meyakini benda mati seperti batu dan pohon, memiliki kemampuan untuk memberikan manfaat dan menolak bahaya; dan setan telah menghiasi bagi mereka dengan sangkaan bahwasanya mereka akan mendapatkan pahala dengan pendekatkan diri mereka melalui hal tersebut kepada Allah azza wa jalla.
وظلوا يعكفون على أوثانهم تلك حتى صدق فيهم قوله تعالى {ونسوا الله فأنساهم أنفسهم، أولئك هم الفاسقون } . وأحدثوا من الكفر والفجور، والشرك بعبادة أهل القبور، وصرف النذور إليهم، والابتهال بالدعاء لهم ـ ما زادوا به على أهل الجاهلية، فشرع لهم شياطينهم {من الدين ما لم يأذن به الله } وجعلوا لغيره - عز وجل - ما لا يجوز صرفه إلا إليه .
{7.} Dan mereka terus-menerus menyembah berhala-berhala itu hingga benarlah firman Allah Ta'ala:
{ونسوا الله فأنساهم أنفسهم، أولئك هم الفاسقون.}
{8.} Dan mereka melakukan kekufuran dan kefasikan, serta syirik dengan menyembah penghuni kubur, bernazar kepada mereka, dan berdoa kepada mereka — yang melebihi dari apa yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah. {9.} Maka syaitan-syaitan mengajarkan kepada mereka {agama yang tidak di izinkan (di ridhoi Allah} dan {10.} mereka melakukan kepada selain-Allah- azza wa jalla - sesuatu yang tidak boleh dilakukan kecuali kepada-Nya.
[Dari bukunya yang berjudul: Tarikh Najd h. 13]
Inilah beberapa tuduhan yang mereka jadikan dalih untuk menghalalkan darah & dan harta ummat islam.
قيل👇
Sumber FB : Ahlussunnah Wal Jama'ah Riau : Aqidah Asy'ariyyah wal Maturidiyyah