Mudah Mengkafirkan?
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Muslim yang mudah mengkafirkan sesama muslim bisa dipastikan kurang literasi dan referensi, dan literasi dan referensinya hanya dari satu arah saja, sehingga terbentuk watak seperti itu.
Muslim yang mudah mengkafirkan umat nabi muhammad, bisa jadi disebabkan hanya belajar di satu komunitas, dan tidak dibolehkan belajar kepada ulama yang lebih tinggi level keilmuannya.
Muslim yang mudah mengkafirkan sesama umat islam, diantara faktor utamanya belajar syariat islam tidak berurutan, tetapi lompat sana sini, sehingga pemahamannya terhadap agama tidak menyeluruh hanya bagian tertentu saja.
Muslim yang mudah mengkafirkan sesama umat islam, bisa jadi disebabkan hanya fokus belajar tentang yang membatalkan keislaman versi aliran dan kelompok tertentu yang sudah dimodifikasi sesuai selera pendiri dan pengiat aliran tersebut, agar pengikutnya kokoh bersama aliran tersebut, sehingga meyakini di luar kelompoknya kafir dan sesat.
Muslim yang mudah mengkafirkan sesama umat nabi muhammad, mereka yang belajar agama didasari kebencian kepada umat islam karena berbeda dalam bab cabang khilafiyah, ditambah doktrin oleh seniornya bahwa perkara tersebut masuk dalam ranah pokok dan ushul syariat, sehingga setiap yang berbeda dengan mereka dalam hal cabang dianggap keluar dari islam.
Muslim yang mudah mengkafirkan sesama muslim, bisa jadi disebabkan salah masuk komunitas, karena kebodohannya terhadap syariat, sehingga ditelannya mentah - mentah apa yang disampaikan oleh seniornya, lalu diajak mengaji di komunitas tersebut.
Muslim yang mudah mengkafirkan sesama muslim, bisa jadi karena memang manhaj nya sengaja membentuknya seperti itu, diawali materi berkaitan doktrin takfiri, lalu menetapkan kriteria kafir versi ulama mereka yang tidak boleh dibantah dengan pendapat ulama yang lebih otoritatif di bidang ilmu akidah.
Muslim yang mudah mengkafirkan sesama umat nabi muhammad, bisa jadi punya karakter yang mudah terkesima dan terpesona dengan penampilan sang dai pengiat paham takfiri karena penampilan fisik dan pakaiannya, lebih nyunnah dari mayoritas umat islam.
Muslim yang suka mengkafirkan sesama muslim, biasanya mereka mengikuti Ulama kontroversi di masa hidupnya sampai hari ini, banyak ulama yang hidup pada masa itu meluruskan pemahaman ulama tersebut dan ulama yang hidup di akhir zaman mengingatkan agar menjauhi manhaj nya.
Muslim yang suka memvonis kafir sesama umat nabi muhammad, kebanyakan mereka mengikuti ulama yang keilmuannya tidak bersanad dan bersambung sampai kepada ulama salafus saleh, keilmuannya terputus di ulama level khalaf yang pendapatnya kontroversi di tengah mayoritas ulama.
Muslim yang mudah menuduh kafir kepada sesama muslim, biasanya karakter pribadinya keras dan kasar, merasa lebih baik dari pada yang lain, sehingga ketika didoktrin dengan konsep takfiri lebih mudah menerimanya, karena sesuai dengan kepribadiannya.
Jika kita mengikuti suatu komunitas pengajian atau kelompok, membuat kita mudah memvonis kafir kepada sesama muslim, hobi membid'ahkan amalan yang lain atau suka menuduh syiah kepada yang berbeda dengan kita, maka hendaklah keluar dan menjauh dari komunitas tersebut, sebelum tuduhan kekafiran itu kembali ke badan kita. Siapa yang mengembalikannya? Allah, karena tuduhan kita tidak tepat sasaran.
Dalu - dalu, Kamis 3 Oktober 2024
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa