Melayu Itu Peradaban?
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Melayu itu peradaban, bukan hanya sekedar suku bangsa tetapi peradaban itu sendiri, sebagai bukti mulai dari pakaian, budaya, dan teknologi perang diikat dengan melayu itu sendiri.
Hasil dari percampuran interaksi suku dari berbagai daerah di bandar dan pelabuhan sehingga membentuk identitas tersendiri, yang dikemudian hari disebut dengan melayu, sebagai bukti dari segi bentuk fisik orang melayu tidak memiliki ciri khas sendiri, karena nikah campur antar suku.
Orang melayu ada mirip dengan orang china, ada yang mirip arab, ada yang mirip india dan ada yang mirip orang asli, ketika ditanya orang melayu mana, maka dia akan mengikuti paras daerahnya, antara satu daerah dengan yang lain akan beda, paras wajah melayu palembang akan berbeda dengan yang ada di medan, thailand dan malaysia.
Arti lebih luas melayu merupakan kumpulan orang yang telah tercerahkan oleh interaksi di bandar, yang mana setiap orang membawa keahlian dan ketrampilan dari suku dan budaya daerah masing - masing, yang logis dan sesuai dengan kehidupan bandar maka dijadikan sebagai adat istiadat sehingga disebut budaya melayu.
Walaupun pada dasarnya budaya melayu itu sudah ada, tetapi dengan terjadinya interaksi di bandar, karena pada masa lalu yang membentuk bandar, pelabuhan dan kerajaan banyak didirikan oleh orang - orang melayu, karena mereka menguasai perdagangan antar pulau dan benua.
Ketika melayu menjadi peradaban yang kuat di asia tenggara, bagi penjajah eropa, merupakan penghalang untuk mereka menancapkan kukunya, maka yang pertama yang harus dimusnahkan adalah pusat peradabannya yaitu malaka. Dalam sejarah tercatat, bahwa penjajah eropa tidak langsung ke aceh, jawa dan sulawesi atau kalimantan tetapi diawali dengan menyerang pusat peradabannya sampai runtuh maka kerajaan yang lain akan ikut, karena teknologi perang kerajaan di bawah kekuasaan malaka, tidak secanggih yang di miliki kerajaan malaka.
Kemudian dilanjutkan perang pemikiran, dibuat stigma bahwa melayu itu pemalas, tidak punya peradaban, dan kerajaan melayu penghambat kemajuan, hanya dinikmati segelintir orang, sehingga penjajah leluasa menguasai tanah, karena pemilik tanah para raja habis dibantai dan diusir.
Jika boleh kita bandingkan, antara negara yang masih memakai prinsip kerajaan dengan yang kekuasan di tangan rakyat alias demokrasi, maka yang memakai prinsip kerajaan secara umum lebih baik dan stabil, karena para cukong, mafia dan konglomerat tidak bisa sembarangan menyerobot tanah rakyat, karena ada hak kerajaan di dalamnya sebagai pemilik wilayah.
Negara yang masih menggunakan sistem kerjaan lebih sejahtera rakyatnya, seperti inggris, belanda, negara eropa yang lainnya, negara teluk qotar, Kuwait, emirat dan brunai darussalam serta malaysia.
Bagi yang tidak setuju, melayu sebagai peradaban, itu biasa, setiap orang punya pandangan sendiri, tetapi sebagai bukti bahwa peradaban melayu itu masih bertahan, diantaranya bahasanya masih dipakai di manca negara dengan dialek yang berbeda, dan dipakai sebagai bahasa ilmu pengetahuan, baik lisan maupun tulisan.
Dalu - dalu, Jumat 4 Oktober 2024
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa