Cara Membandingkan Kitab
Saya tidak sedang menasehati pemilik akun FB yang membandingkan kitab Abi Syujak dengan kitab Syekh Albani. Karena sepertinya dia belum dalam menggeluti kitab turats para ulama.
Kitab Abi Syujak ini ibarat ringkasan adalah secarik kertas resep dokter. Isinya poin-poin pendapat ulama Mazhab Syafi'i. Mencakup 4 Bab utama, ibadah, muamalah, nikah dan hudud. Di mana menemukan dalil-dalil Qur'an dan Hadits kitab Syekh Abu Syujak?
Pertama silakan buka kitab Majmu' dan Raudhah, karya Imam Nawawi. Silakan baca bab salat dan bagaimana Imam Nawawi mengulas masing-masing hadis, baik perspektif 4 Mazhab bahkan Imam Nawawi sering mengutip 'qaul syadz' yang sudah punah. Belum lagi dijelaskan di Syarah Abu Syujak, yakni Fathul Qarib yang mengutip dari Al-Muharrar karya Imam Rafii.
Kedua. Percuma memberi tahu orang yang sedang memuja pujaannya yang menyamakan Syekh Albani dengan Al-Hafidz Ibnu Hajar.
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin
Setidaknya ada yang berani jujur mengakui bahwa memang ada mazhab fikih baru yang bernama mazhab al-Albani. Selama ini mereka malu-malu kucing dan kesana kemari bilang anti madzhab walaupun nyatanya juga bermadzhab. Mungkin menurut mereka, madzhab fikih al-Albani yang fresh ini lebih sesuai dengan sunnah sementara madzhab fikih yang ada dianggap masih terlalu banyak mentoleransi bid'ah.
Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur
Status memberi kesan penulisnya adalah :
1. Gak paham fikih
2. Gak mudeng karakteristik kutub Mazhab fikih
3. Gak paham kitab Matan yg memang bersih dari dalil-dalil
4. Membandingkan yg semestinya gak sebanding, karena t*l*lnya sang pembanding.
5. Dll.
Sumber FB Ustadz : Fathoni Muhammad
Sebagian pendapat dalam sifat Shalatnya Al-Albani itu bahkan dibantah oleh ulama Saudi karena dinilai keluar dari pendapat mayoritas ulama Ahlus Sunnah.
Sumber FB Ustadz : Muhammad Laili Al-Fadhli
Baru tahu saya kalau taklid buta itu ada dan salah satunya ya si AHMAQ ini
Termasuk taklid buta adalah para fanatikus beliau yang mengiyakan seluruh pernyataannya yang salah satunya syaikh Albani adalah mujathid Mutlak
(Salah satu ouput dari madrsah Ala Madzhabiyyah)
Sumber FB Ustadz : Muhammad Fajri
Secara tidak sadar mereka yang anti madzhab sedang membangun madzhabnya sendiri. Menyuruh orang tidak bermadzhab namun mengarahkan/menyuruh orang untuk mengikuti guru/Syaikh-nya. Inilah namanya:
فرّ من الماء وقع في الماء
"Lari dari air namun terperosok ke air yang lain".
Dia mengajak untuk lari dari pendapat Imam Asy-Syafi’i, tapi mengajak orang untuk mengikuti pendapat dia.
Inilah namanya hendak menabrak gunung,
Siapa Imam Asy-Syafi'i?
Siapa Imam An-Nawawiy?
siapa Dul Hakim Abdaat yg hendak menabrak gunung?? 😃
Sumber FB Ustadz : Junayid Al Asyi
Ada seorang netizen yang membandingkan antara Matn Abi Syuja' dan Shifat Shalat Nabi karya Syaikh al-Albani, lalu mengunggulkan Shifat Shalat Nabi. Ya tentu Matn Abi Syuja' akan terlihat "tidak ada apa-apanya", karena ia memang hanya kitab ringkasan, itu pun hanya memuat poin-poin paling penting saja.
Dalam Matn Abi Syuja' memang tidak ada dalil, tidak ada ta'lil, tidak ada takhrij Hadits, dan seterusnya. Karena apa? Karena ia kitab matan ringkas, yang hanya berisi kesimpulan-kesimpulan fiqih. Karena itu, perbandingan ini tidak apple to apple.
Perlu dipahami, Matn Abi Syuja' itu kitab pemula dalam pembelajaran fiqih madzhab Syafi'i, boleh dikatakan untuk level anak SD, yang memang cukup tahu poin-poin penting fiqih dan pembagiannya secara ringkas, agar dia bisa beramal dengan baik. Tentu berbagai kerumitan, perincian dan pendalilan, tidak akan anda temukan, karena anak SD memang belum perlu itu.
Kalau mau tahu perincian, pendalilan, ta'lilat, analisis dan takhrij Hadits, tarjih antar dalil, kekayaan qawa'id ushuliyyah dan qawa'id fiqhiyyah, dll., maka perlu baca kitab al-Majmu', al-Hawi al-Kabir, Nihayah al-Mathlab, dan semisalnya. Atau bisa juga baca kitab al-Umm, karya Imam asy-Syafi'i sendiri.
Namun untuk bisa memahami kitab-kitab ini dengan baik, dan memenuhi hak keilmuannya, maka level anda sudah harus advance dalam fiqih dan ushul fiqih. Bacaan mahasiswa pasca sarjana, hanya cocok untuk mahasiswa pasca, bukan untuk dibaca anak SD.
Sumber FB Ustadz : Muhammad Abduh Negara