Beriman Dengan yang Ghaib

Beriman Dengan yang Ghaib

Beriman Dengan yang Ghaib

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِا لْغَيْبِ وَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ 

"(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,"

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 3)

-------------------------

Ayat ini sering sekali kita baca baik dalam sholat maupun di luar sholat, atau dibaca imam dalam sholat berjamaah barangkali mungkin terjemahannya kita juga sudah tahu tafsirnya mungkin sebagian ada yang belum tahu maka sebaiknya kita juga harus tahu, untuk mendekatkan pemahaman kita terhadap agama.

Kita bisa lansung rujuk tafsir yang populer saja yang banyak guru telah mengajarkannya kepada kita lihat jalalain saja, tafsir dua ulama "guru dan murid" kitab ini mulanya ditulis oleh Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al-Mahali dan dilanjutkan muridnya Imam Assuyuti.

Apa tafsir beriman dengan yang ghaib? Adalah beriman dengan sesuatu yang tidak kelihatan, seperti hari berbangkit, sorga, neraka. Tentu juga beriman dengan alam kubur (barzah), terkait tentang alam kubur ini kita sejak dulu sudah diajarkan untuk ziarah kubur.

Ziarah kubur adalah sebagai bentuk pengobat rindu orang yang hidup kepada yang telah wafat, menyadari bahwa ada kehidupan setelah di dunia, mengingatkan akan kehidupan akhirat, berkirim salam, doa, karena ini merupakan bentuk beriman dengan yang ghaib.

Sebenarnya kita hanya beda alam saja, kita yang masih hidup antara roh dan jasad masih bersatu, adapun yang sudah wafat roh dan jasadnya sud9

Lmk szah berpisah, karena sudah berpisah disebut mayat atau maut (sudah mati/wafat).

Apakah saat datang ke kuburan kita mengucapkan salam, doa, dan lain sebagainya orang yang di dalam kubur dapat mendengar? bisa saja jika Allah mengizinkannya hanya saja tentu jawabannya tidak kita dengar lagi karena sudah beda alam.

Hal ini ada kita lihat sebagian orang saat ziarah ia berbicara di kuburan keluarganya setelah salam dan doa akan pamit ia berkata "pak, buk, nek, kek atau lain sebagainya ini kami anak2mu, cucu2mu datang bersama kirim doa, tenang di sana ya, kelak kami juga akan menyusul, kami izin pulang dulu ya"

Saya yakin ada yang mendengar ini, atau mungkin sebagian kita pernah melakukannya, hal ini sebenarnya tidak mengapa karena memang tidak ada unsur yang melanggar syari'at di dalamnya. Apakah orang yang sudah mati itu akan mendengar dan menjawab ini Allah yang tahu jika Allah mengizinkannya bisa saja.

قال النبي صلى الله عليه وسلم : ما من رجل يمر بقبر الرجل كان يعرفه في الدنيا فيسلم عليه إلا رد الله روحه حتى يرد عليه السلام (رواه ابو داود)

Nabi saw bersabda, tidak ada salah seorang muslim yg lewat (mampir atau ziarah) ke kuburan seseorang yang ia kenal di dunia, kemudian ia memberikan salam kepadanya, kecuali Allah mengembalikan ruhnya, sehingga ia menjawab salam. (HR Imam Abu Dawud).

عن أنس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن أعمالكم تعرض على أقاربكم وعشايركم من الأموات فإن كان خيرا استبشروا وإن كان غير ذلك قالوا اللهم لا تمتهم حتى تهديهم كما هديتنا. (رواه أحمد)

Dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sungguh amal kalian disampaikan kepada kerabat dan kawan yang telah mati. Jika amal baik, maka mereka bahagia. Jika tidak baik, maka mereka berdoa: Ya Allah jangan matikan mereka sebelum Engkau beri hidayah kepada mereka seperti Engkau memberi hidayah kepada kami. (HR Imam Ahmad).

Kesimpulannya: 

Beriman dengan ghaib itu diantaranya beriman dengan alam kubur (barzah). Berdoa, memberi salam, dan lain sebagainya dapat didengar oleh ahli kubur, bahkan orang di dalam kubur itu juga masih bisa mendoakan kita (keluarganya) yang masih hidup jika kita teliti dari hadits di atas, semua itu karena izin Allah. 

Sumber FB Ustadz : Pardi Syahri

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Beriman Dengan yang Ghaib". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait