Pengagungan itu Bukan Ibadah

Pengagungan itu Bukan Ibadah

Dawuh Syeikh Yusri Jabr:

Pengagungan itu bukan ibadah.

Maka para malaikat yang diperintahkan Allah swt untuk mengagungkan Nabi Adam as. dengan bersujud kepadanya, bukan berarti mereka beribadah menyembah Nabi Adam. 

Saudara-saudara Nabi Yusuf as. yang memberikan pengagungkan kepadanya dengan bersujud, bukan berarti mereka menyembah Nabi Yusuf.

Ini adalah kaedah penting yang perlu dipahami.

Jika demikian, bagaimana mungkin seorang mukmin yang mengagungkan Nabi Muhammad saw dianggap menyembah beliau?!

Padahal Allah swt sendirilah yang secara jelas memuliakan Nabi Muhammad saw, seperti dalam Al-Quran yang memanggil Nabi bukan dengan namanya langsung, tapi dengan sebutan wahai Nabi [يا أيها النبي], wahai Rasulullah [يا أيها الرسول], bagaimana mungkin Allah dan para malaikatnya  bershalawat kepada Rasulullah saw jika itu bukan merupakan bentuk dari pengagungan kepada beliau saw.

Maka, mengagungkan Nabi Muhammad saw adalah perintah dari Allah, dan dicontohkan langsung oleh-Nya dengan nash Al-Quran.

Pengagungkan sesuatu bukan ibadah.

Namun mengagungkan apa yang diagungkan Allah itulah ibadah.

ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ  [الحج: 32]

"Demikianlah (perintah Allah). Siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, sesungguhnya hal itu termasuk ketakwaan dalam hati". Al-Hajj: 32.

===

(Dalam Tafsir Syeikh Sya`rawi disebutkan شعائر الله syiar-syiar Allah maksudnya adalah rambu-rambu yang dijadikan Allah bagi umat manusia untuk - menjadi wasilah - mendapatkan pahala dengan cara mengagungkan dan memuliakannya). Tafsir Sya`rawi 16/9808. 

Sumber FB Ustadzah : Sheila Ardiana

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Pengagungan itu Bukan Ibadah". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait