Pembenci Maulid Nabi

Pembenci Maulid Nabi

Pembenci Maulid Nabi 

Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai

Pembenci maulid nabi selalu mengatakan, kalian yang memperingati maulid nabi akan diusir dari telaga nabi di akhirat, sekarang kami balikkan, seandainya pembenci maulid nabi di akhirat berjumpa dengan nabi, lalu nabi bertanya, kenapa kalian benci kepada umatku yang memperingati kelahiranku, sedangkan yang mereka lakukan karena cinta dan rindu kepadaku ? 

Pasti jawaban pembenci maulid nabi sudah bisa diduga, sesuai yang mereka gembar gemborkan di dunia, mungkin di akhirat mereka dengan lantang menjawabnya, seperti gaya bahasa guru mereka dengan keras memvonis pecinta nabi sebagai pelaku bid'ah, atau seperti pendahulu mereka zul khuwaisirah mengatakan, hai muhammad berlaku adillah engkau, dan mereka akan mengatakan kepada nabi, engkau tidak pernah melakukannya.

Nabi dengan lembut akan mengatakan, bukankah aku telah mengajarkan kalian, melalui pertanyaan sahabatku, Ya Rasulullah kenapa engkau puasa hari senin? aku jawab pada hari itu aku dilahirkan. Bukankah itu tanda aku mengingat kelahiranku ?

Dengan gusar pembenci maulid nabi mengatakan, itu beda, engkau puasa, mereka berkumpul dalam satu majlis, mendatangkan ustad, membaca sholawat dan bersedekah, ini tidak pernah engkau contohkan.

Lalu nabi akan mengatakan, bukankah majlis ilmu pernah ku contohkan, bukankah sholawat itu perintah Allah yang tidak dibatasi oleh waktu dan tempat, dan bukankah aku orang paling banyak bersedekah ? 

Pembenci nabi dengan nada membantah, seperti gaya mereka berhadapan dengan umat islam, memang itu ajaran engkau, tetapi engkau tidak pernah mengumpulkan sahabat mu lalu merutinkan seperti yang dilakukan mereka ahli bidah.

Kemudian nabi dengan santun mengatakan, dalam perkara merutinkan suatu amalan, tidakkah sampai riwayat kepada engkau, bahwa aku merutinkan ke masjid kuba seminggu sekali dan ziarah ke uhud setiap setahun sekali, bukankah itu cukup sebagai dasar pengambilan hukum ?

Bukankah di dalam sabdaku dengan tegas mengatakan, bahwa perkara yang tertolak itu jika tidak ada sandarannya dalam agamaku, jika ada sandarannya maka itu boleh dilakukan, seperti majlis ilmu ajaranku, sholawat ajaranku, sedekah ajaranku dan merutinkan amal sholeh juga ajaranku, semuanya ada sandarannya pada perbuatanku dan sudah ku contohkan. Apakah engkau menolak itu ajaranku ?

Pembenci maulid nabi akan kembali berkilah, engkau tidak pernah bersabda dengan kalimat memperingati maulid ku merupakan sunnahku, karena engkau tidak pernah menyebut judul kegiatannya maka kami menolaknya.

Nabi akan mengatakan, jika itu yang membuatmu berat, kenapa ajaranku kalian kelompokkan dan kalian beri nama yang tidak pernah ku ajarkan, seperti ilmu tauhid, akidah, ilmu hadits dll, dan sampai kalian buat nama khusus untuk guru kalian dengan istilah ustad sunnah, apakah ada ku ajarkan dalam sabdaku ?

Dan tidak sampai disitu, pembenci maulid nabi akan mencari dalih untuk membenarkan ajarannya, dia akan katakan dihadapan nabi, bahwa pecinta maulid nabi mengikuti syiah dan meniru orang kafir dalam merayakan maulid nabi.

Mungkin nabi dengan bijak akan bertanya dimana letak ajaran syiahnya, dan bagian mana ajaran orang kafir dimasukkan dalam perayaan maulid ku ?

Apakah mereka menuhankan ku seperti syiah menuhankan Ali bin Abi Thalib, atau pada saat mereka merayakan kelahiranku mereka pesta minuman keras seperti orang kafir berpesta ?

Jika seandainya nabi bertanya seperti itu kepada kita, maka lisan kita tak akan mampu berkata - kata, beda halnya dengan pembenci maulid nabi, mereka akan membantah nabi, karena karakter mereka telah mereka ditunjukkan di dunia, sebagai contoh mereka berani mengangkangi perintah nabi untuk ikut mayoritas umat islam, maka di akhirat mereka mungkin dengan santai akan membantah nabi, sebagaimana di dunia lisan mereka dengan mudah memvonis umat islam sebagai penyembah kubur, syiah, ahlul bidah dan sesat.

Pembenci maulid nabi sungguh mengerikan kedudukan mereka dihadapan nabi, disamping benci dengan ajaran nabi, mereka juga menuduh umat islam dengan tuduhan tak layak disematkan kepada pecinta nabi. Na'uzu billahi min zalik.

Dalu - dalu, Senin 23 September 2024

Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Pembenci Maulid Nabi". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait