🔰 NABI MUHAMMAD JUGA DIANCAM JIKA MELAKUKAN BID'AH?
Oleh: M. Rofiannur Al Hamaamuh, SN, DH.
Salah satu kebodohan dari makhluk makhluk spesies wahhabiyyah mengenai surah Al Haqqah ayat 44 s/d 47 adalah mereka mengesankan bahwasanya hukum bid'ah sudah ada sebelum kenabian nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam. Namun, mari kita jawab satu persatu syubhat sesat dalam gambar tersebut.
A. SURAH AL HAQQAH AYAT 44 - 47.
Surah Al Haqqah pada ayat 44 - 47 itu menceritakan tentang Kredibilitas dan kesucian Al Quran sebagai firman Allah yang nyata bukan karangan atau buatan nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam. Karena Al Quran itu memang nyata firman Allah taala maka Allah mengancam kepada siapapun yang membuat buat Al Quran yang seolah olah datang dari Allah (padahal bukan dari Allah namun buatan mereka sendiri) meskipun orang itu adalah nabinya (nabi Muhammad).
Coba baca mulai dari ayat 38 s/d 47. Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
فَلَاۤ اُقۡسِمُ بِمَا تُبۡصِرُوۡنَۙ - وَمَا لَا تُبۡصِرُوۡنَۙ - اِنَّهٗ لَقَوۡلُ رَسُوۡلٍ كَرِيۡمٍۚ ۙ - وَّمَا هُوَ بِقَوۡلِ شَاعِرٍؕ قَلِيۡلًا مَّا تُؤۡمِنُوۡنَۙ - وَلَا بِقَوۡلِ كَاهِنٍؕ قَلِيۡلًا مَّا تَذَكَّرُوۡنَؕ - تَنۡزِيۡلٌ مِّنۡ رَّبِّ الۡعٰلَمِيۡنَ - وَلَوۡ تَقَوَّلَ عَلَيۡنَا بَعۡضَ الۡاَقَاوِيۡلِۙ - لَاَخَذۡنَا مِنۡهُ بِالۡيَمِيۡنِۙ - ثُمَّ لَقَطَعۡنَا مِنۡهُ الۡوَتِيۡنَ - فَمَا مِنۡكُمۡ مِّنۡ اَحَدٍ عَنۡهُ حَاجِزِيۡنَ.
Artinya: Aku (Allah) bersumpah dengan apa apa yang sudah kamu lihat - dan dengan apa apa yang tidak kamu lihat - sesungguhnya Al Quran adalah Wahyu (yang diturunkan) pada nabinya yang mulai - Al Quran bukanlah ucapan penyair, sedikit sekali kamu beriman padanya - juga bukan ucapan seorang dukun, sedikit sekali kalian mengambil pelajaran darinya - Al Quran diturunkan oleh tuhan semesta alam - Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami - pasti Kami pegang dia pada tangan kanannya - Kemudian Kami potong pembuluh jantungnya - Maka tidak seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami untuk menghukumnya).
[Surah Al Haqqah ayat 38 - 47]
Konteks pembahasan kita kali ini adalah ada pada ayat "تَقَوَّلَ : Mengada-ngada atau membuat buat perkataan". Sebab, dari terjemahan ayat itulah lahir pemahaman cacat Wahhabi yang terus dikaitkan oleh mereka pada hal hal yang berbau bid'ah.
Al Imam Ibnu 'Atiyah Al Andalusi (W 546 H) mengatakan:
ثم أخبر تعالى أن محمداً لو تقول عليه شيئاً لعاقبه بما ذكر، والتقول : أن يقول الإنسان عن آخر أنه قال شيئاً لم يقله .
Artinya: Kemudian Allah taala memberitahukan bahwasanya Muhammad seandainya mengada-ngada perkataan atas Al Quran maka dia akan dihukumi sebab perbuatannya. Dan Taqawwala adalah: Seseorang mengatakan tentang hal yang berbeda lalu dia tegaskan bahwasanya dia mengatakan sesuatu padahal dia tidak pernah mengatakannya.
[Al Muharrarul Wajiz: 5/362]
Maksud serta contohnya Taqawwala adalah misalnya seorang bos berkata pada asisten nya; "Katakan pada fulan dia boleh pulang jam 9" tapi si asisten malah mengatakan begini pada fulan: Fulan, kata bos kamu boleh pulang jam 12 dengan syarat selesaikan juga pekerjaan saya ini". Inilah yang dimaksud Taqawwala (membuat buat atau mengada-ngada dalam ucapan).
Al Imam Abil Qasim Ibnu Juziy (W 741 H) mengatakan:
التقول هو أن ينسب إلى أحد ما لم يقل، ومعنى الآية لو تقول علينا محمد لعاقبناه، ففي ذلك برهان على أن القرآن من عند الله
Artinya: Taqawwala adalah seseorang menisbatkan sesuatu pada orang lain padahal orang itu tidak pernah mengatakannya. Dan makna ayat itu adalah seandainya Muhammad membuat buat/mengada-ngada perkataan atas kami (Allah) pasti kami akan hukum dia. Jadi, didalam ayat itu adalah dalil bahwasanya Al Quran memang dari Allah.
[Attashil Liulum Attanzil: 2/482]
Al Imam Abi Hayyan Al Andalusi (W 745 H) mengatakan:
(ولو تقول علينا بعض الأقاويل ) [ الحاقة ٤٤ ] ، وقال ابن عطية : ( تقوله ( معناه : قال عن الغير إنه قاله ، فهو عبارة عن كذب مخصوص انتهى.
Artinya: Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami [Al Haqqah ayat 44]. Ibnu 'Atiyah mengatakan: Taqawwalahu artinya ucapan tentang merubah seraya menyatakan bahwasanya itu adalah ucapannya (padahal bukan) jadi ia merupakan penjabaran tentang kedustaan yang khusus. Selesai.
[Tafsir Al Bahr Al Muhith: 8/149]
Kesimpulannya:
1. Surah Al Haqqah yang dibawakan oleh wahhabiyyah dalam gambar tersebut maksudnya tentang Kredibilitas Al Quran.
2. Mengada-ngada perkataan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah merubah dan membuat buat firman Allah yang lalu disematkan pada Allah taala padahal bukan dari Allah.
3. Ayat tersebut menunjukkan bahwa nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam orang yang jujur dan apa yang dikatakan nya itu langsung dtang dari Tuhannya bukan dari nafsunya.
4. Ancaman yang dimaksud didalam ayat tersebut ditujukan kepada orang orang yang mengada-ngada dalam firman Allah dalam Al Quran dan tidak ada kaitannya dengan ancaman melakukan bid'ah.
5. Didalam ayat tersebut tidak ada hubungannya dengan amalan bid'ah atau dengan hadits Rasulullah tentang bid'ah.
Dan semua ini menunjukkan bahwasanya wahhabi sudah salah faham tentang ayat tersebut.
B. KEKONYOLAN SLOGAN "NABI JUGA DIANCAM JIKA MELAKUKAN BID'AH".
Bagi Wahhabi definisi dari bid'ah adalah perkara yang tidak ada contohnya dari nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam dan juga perkara yang tidak ada dimasa nabi dan para sahabatnya. Jadi, apabila nabi Muhammad diancam jika melakukan bid'ah. Maka, pertanyaan nya adalah;
- Hukum bid'ah itu berlaku dizaman nabi siapa? dan sabda nabi siapa yang menjadi patokan hukum bid'ah?yang sehingga nabi Muhammad pun diancam melakukan bid'ah. - Monggo dijawab ya wahhabi 🙃.
Sesi ini akan berlanjut jika wahhabi sudah menjawab pertanyaan diatas. Sekian dan terima kasih.
Selesai
© ID Cyber aswaja.
Sumber FB : ID Cyber Aswaja