Kembali Kepada Al Quran dan Sunnah?

Kembali Kepada Al Quran dan Sunnah ?

Kembali Kepada Al Quran dan Sunnah ?

Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai

Akhi, ulama itu tak maksum, maka kembalilah kepada Al Quran dan sunnah, oh iya juga akhi Al Quran dan sunnah pasti benar dan terjaga.

Yang jadi pertanyaan akhi, bagaimana cara ku kembali ke Al Quran dan sunnah, aku tak pandai bahasa arab ? 

Gampang itu akhi, ikut kami ngaji di mesjid sunnah, ustad - ustadnya masyaallah akhi ahli bahasa arab plus alumni madinah, dan kajiannya berdasarkan dalil.

Keren tu akhi, aku pengen ikutlah, biar paham Al Quran dan sunnah, dijauhkan dari paham yang menyimpang.

Pertanyaannya Akhi, tadi akhi katakan langsung ke Al Quran dan sunnah, sekarang kok ngajak ngaji sama ustad antum, berarti tidak langsung ke Al Quran dan sunnah akhi?

Begini akhi, di masjid sunnah, kita ditunjukkan ayat dan haditsnya, kan langsung tu ke Al Quran dan sunnah, lalu ustad nya menjelaskan setiap ayat dan hadits yang disampaikan.

Terus ustad nya dapat pemahaman dari mana akhi ? Pemahaman ustad nya mengikuti ulama salafus sholeh yang masih asli dan murni.

Siapa saja ulama salafus sholeh yang diikuti oleh ustad sunnah akhi ? diantaranya akhi Syekh Albani, Syekh Utsaimin, Syekh Bin Baz, Imam ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim, Muhammad bin Abdul wahhab dan banyak yang lain lagi.

Akhi setau ku, ulama yang dikatakan salafus sholeh mereka yang hidup di tiga abad pertama, dan yang antum sebutkan tadi mereka tidak ada satu pun yang hidup di tiga abad pertama, gimana tu akhi ?

Yang penting akhi pemahaman mereka mewakili salafus sholeh, terserah hidupnya di akhir zaman.

Pertanyaannya akhi, bagaimana cara mereka mendapatkan pemahaman tersebut sedangkan mereka tidak jumpa dengan salafus sholeh ? 

Itulah hebatnya mereka, mereka paham bahasa arab kan bisa langsung ke Al Quran dan sunnah.

Sekarang timbul pertanyaan, mana yang lebih paham dengan mereka yang langsung berjumpa dengan salafus sholeh dengan mereka yang tak jumpa ? 

Pasti yang jumpa la akhi, dari nabi langsung ke sahabat, sahabat ke tabiin, dan tabiin ke tabiut tabiin.

Akhi, kira - kira mana lebih paham Imam Abu hanifah, Imam Malik, Imam Syafii dan Imam Ahmad dari ulama yang antum sebutkan tadi berkaitan Al Quran dan sunnah ?

Kalau dilihat dari masa hidupnya mereka lebih paham karena mereka bagian dari salafus sholeh.

Tadi akhi sampaikan ustad sunnah langsung tunjukkan ayat dan haditsnya, berarti ulama salafus sholeh tidak mampu menunjukkan ayat dan hadits dalam kitab mereka ? atau tidak ada ayat dan hadits dalam kitab mereka ?

Mustahil akhi tidak ada, bukankah mereka hapal Al Quran dan jutaan Hadits dan langsung belajar ke sumbernya.

Kemudian kira - kira ustad sunnah hapal tidak jutaan hadits sehingga mereka berani langsung mengajak ke Al Quran dan sunnah?

Kayaknya tak ada yang hapal akhi, ketika ngaji saja buka laptop, dan mustahil ada yang hapal.

Pertanyaan selanjutnya berarti mereka tidak membawa pemahaman salafus sholeh akhi ? buktinya tidak mengambil pemahaman dari ulama yang hidup di tiga abad pertama tetapi kepada ulama yang hidup di akhir zaman.

Artinya slogan kembali ke Al Quran dan sunnah yang digembar gemborkan hanya topeng saja, isinya tidak demikian, hakikatnya mereka mengajak kepada pemahaman ustad nya, yang ustad nya tidak mengikuti ulama yang hidup di tiga abad pertama.

Bagaimana menurut antum tu akhi ? betul juga ya akhi, mereka mengatakan ulama tak maksum, iya betul, tetapi ulama yang hidup tiga abad pertama lebih terjaga dari pada ulama yang hidup di akhir zaman, karena mereka langsung belajar ke sahabat,  tabiin dan tabiut tabiin.

Akhi karena tadi mengajakku ngaji di masjid sunnah, sekarang aku sarankan, pastikan pemahaman yang antum dapatkan bersanad sampai kepada ulama salafus sholeh yang hidup di tiga abad pertama, bukan yang mengaku - ngaku saja.

Dan hati - hati sekarang banyak yang pakai topeng untuk mengelabui umat islam, contoh masjid dan lembaga sekolahnya menggunakan nama ulama Syafii tetapi di dalamnya tidak diajarkan mazhab syafii, malahan memvonis ajaran imam syafii sebagai bidah, penyembah kubur, syiah dan sesat.

Terima kasih sarannya akhi, setelah ana renungi, lebih hebat lah ulama yang hidup di tiga abad pertama, mereka hapal jutaan hadits, berguru kepada sahabat nabi, tabiin dan tabiut tabiin, selanjutnya diteruskan oleh murid mereka yang super cerdas yang hapal ratusan ribu hadits.

Dalu - dalu, Minggu 29 September 2024 

Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Kembali Kepada Al Quran dan Sunnah?". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait