Kematian Yang Terbesar

Kematian Yang Terbesar

KEMATIAN YANG TERBESAR

Berbeda cara pandang orang dalam melihat besarnya musibah. Tetapi dalam pandangan tasawuf, musibah terbesar bagi manusia adalah matinya hati. Kalau manusia mati badannya, akan tertutup peluangnya untuk melakukan dosa. Tetapi, kalau hatinya yg mati, maka badannya masih hidup untuk bisa melakukan segala macam dosa.

Jadi, seandainya ada pilihan berikut : lebih baik badan ini mati daripada hati yg mati. Kalau hati yg mati, badannya masih hidup dan mengoleksi dosa. Tapi kalau badannya yg mati, maka dengan sendirinya dosa tak akan bertambah lagi.

Kematian Musibah Terbesar

Imam Syamsuddin Abu Al-Aun Muhammad bin Ahmad bin Salim bin Sulaiman As-Saffarini An-Nablusi Al-Hambali Al-Asy'ari atau Imam As-Saffarini rahimahullah (wafat 1774 Kota Nablus Tepi Barat Palestina) menjelaskan :

واعلم أن الموت ليس بعدم محض، ولا فناء صرف، وإنما هو انقطاع تعلق الروح بالبدن ومفارقته وانتقال من دار إلى دار، وهو من أعظم المصائب وقد سماه الله مصيبة في قوله:( فَأَصَـٰبَتۡكُم مُّصِیبَةُ ٱلۡمَوۡتِۚ ) فهو المصيبة العظمى

“Ketahuilah bahwa kematian bukanlah sekadar menjadi tidak ada, tidak pula berarti hilang begitu saja. Namun, kematian adalah terputus dan terpisahnya keterkaitan antara roh dan jasad. Kematian adalah perpindahan dari satu negeri ke negeri lain. Kematian termasuk musibah terbesar. Sungguh, Allah pun telah menyebutnya sebagai musibah dalam firman-Nya, ‘Maka menimpa kalian musibah berupa kematian.’ (QS. Al-Maidah : 106). Jadi, kematian merupakan musibah terbesar.”

(Kitab Al-Buhur Az-Zakhirah Fi Al-Ulum Al-Akhirah; halaman 11).

Ada hal yg lebih besar lagi dari musibah kematian itu berupa :

▪️Lupa akan kematian itu sendiri

▪️Tidak mengingatnya

▪️Jarang memikirkannya

▪️Tidak mau berusaha beramal untuk menghadapinya

Dan sesungguhnya di dalam kematian itu sendiri ada sebuah pelajaran bagi orang yg mau merenungkannya”.

Matinya Hati 

Bencana terbesar dalam hidup ini, bukan kematian. Musibah atau bencana terbesar dalam kehidupan ini adalah matinya hati. Hati kita mati sementara jasad kita masih hidup.

Ketika kita bicara soal kematian, ulama besar Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi Asy-Syafi'i rahimahullah (wafat 17 Juni 1998 M di Mesir), mengatakan, sesungguhnya mati itu bukan musibah atau bencana, mati itu sunnatullah atau sesuatu yg pasti terjadi. 

"Bencana terbesar dalam hidup ini bukan kematian. Musibah atau bencana terbesar dalam kehidupan ini adalah matinya hati. Hati kita mati sementara jasad kita masih hidup.Matinya hati karena kita tak punya rasa takut sedikitpun kepada Allah subhanahu wa ta'ala".

Imam Abu Al-'Abbas Ahmad bin Muhammad bin Al-Mahdi Ibnu 'Ajibah Al-Hasani atau Imam Ibnu Ajibah rahimahullah (wafat 1809 M

Tetouan , Maroko) menyebutkan tiga tanda kematian hati : pertama, tidak bersedih atas kesempatan ibadah yang terlewat; kedua tidak menyesali perbuatan buruk yg telah dilakukan; dan ketiga persahabatan dengan orang² lalai yg juga mati hatinya". (Kitab Iqazhul Himam Fi Syarhi Al-Hikam, Beirut, Darul Fikr : tanpa tahun, juz I, halaman 82).

Asupan Hati

Tubuh manusia jika tidak diasupi makanan maka lama-kelamaan akan sakit dan pada akhirnya mati. Begitu pula halnya dengan hati yg juga dapat mati jika kekurangan ‘makanan’. Adapun ‘makanan’ hati adalah ilmu.

Jika selama tiga hari berturut² tidak diasupi ilmu, maka hati seorang manusia akan mati. Mati badan dapat diketahui oleh orang itu sendiri dan masyarakat sekitar, namun mati hati -jangankan orang lain, kita sendiri tidak sadar kalau hati ini sudah mati.

Kenapa kita tak menyadarinya ? Kata para ulama karena kita terlalu sibuk dan cinta pada dunia. Lantas kapan kita sadar kalau hati ini sudah mati ? Saat badan kita telah mati pula. Demikianlah maksud salah satu hadis nabi,  "manusia itu sedang tidur, apabila mereka mati baru terjaga". 

Oleh sebab itu, majelis ilmu seperti pengajian dan ceramah agama sangat penting untuk diikuti karena merupakan ‘makanan’ hati.

Wallahu A'lam. Semoga bermanfaat !!

Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim Jamaah Sarinyala Kabupaten Gresik 

#sarinyala #ngajirutin #mati #sufi #majelisilmu #nu #santrinjoso #tebuireng #aswaja #fiqih #ngajionline #live #santri #ayongaji #pbnu #lembagadakwahnu #pwnujatim #pcnugresik #nugres #viral #pondokpesantren #kyai #nuonline #hadits #nuonlinejatim #nahdlatululama #santrionline #kontendakwah 

Sumber FB Ustadz Sarinyala.id

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Kematian Yang Terbesar". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait