Kematangan Spiritualitas Di Masa Tua

KEMATANGAN SPIRITUALITAS DI MASA TUA

KEMATANGAN SPIRITUALITAS DI MASA TUA

Semua orang, pasti akan menuju ke masa tua. Setiap manusia pun, akan mengalami pertumbuhan fisik atau perkembangan jasmaniah. Dalam pertumbuhan tersebut, terdapat tahapan² perkembangan, dari mulai fase yg panjang dari masa bayi, hingga berakhir dengan mati. Fase² itu adalah fase bayi, kanak², remaja, dewasa dan fase usia tua. Semua fase ini pasti akan dilalui oleh semua manusia, kecuali orang² yg Allah subhanahu wa ta'ala takdirkan ajal mereka datang terlebih dahulu, sebelum mereka melewati semua tahapan di atas. Semua fase tersebut, juga dialami oleh setiap orang tanpa mampu menunda, menolak atau melawannya. Demikian ini sudah menjadi salah satu sunnatullah bagi semua makhluk-Nya

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا ۚ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّىٰ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

"Dialah yg menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup) sampai tua. Di antara kamu ada yg diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yg ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). (QS. Al-Mukmin : 67).

Kuantitas umur, idealnya menambah kualitas hidupnya. Ukuran kualitas hidup seorang muslim adalah dalam menjalani proses tumbuh dan berkembang secara sehat, matang, dan mandiri, yg terimplikasi dalam fisik dan psikologi yg sehat dan kuat, lahir dan batin, memiliki aqidah yg lurus, serta kualitas ibadah yg baik, akan menjadikan seseorang matang secara spiritual sebagai abdullah dan khalifah. Kematangan spiritualisme akan menjadikan seorang lansia memiliki konsep diri yg positif dan hal tersebut akan mempermudah untuk menjalani masa tua. Kematangan spritual akan menjadi tameng, yg akan membentenginya dari perbuatan sia² yg dapat mengurangi keberkahan usia.

Fase yg kritis adalah Marhalah syaikhuhah (masa tua) merupakan fase terakhir yg akan dihadapi dan dialami manusia. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

وَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ

"Dan barang siapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadiannya. Maka apakah mereka tidak memikirkannya ? (QS. Yasin : 68).

Ayat tersebut direspon oleh para ulama, salah satunya oleh Imam Ibnu Katsir Asy-Syafi'i rahimahullah (wafat 1373 M di Damaskus Suriah) menjelaskan : “Allah subhanahu wa ta'ala mengabarkan bahwa seorang hamba ketika usianya semakin panjang, maka ia dikembalikan ke keadaan lemah setelah kekuatan dan keadaan tidak berdaya setelah kondisi prima".

Mengapa semakin tua tidak produktif ? Harusnya semakin bertambah tua adalah anugerah ilahi, faktanya kebanyakan ketika berusia tua, amalnya tidak menambah. Makin tua, makin tamak terhadap dunia, makin menjauh dari Sang Ilahi. Inilah hakikat penyesalan, usia bertambah tetapi amal tidak bertambah. Sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud Radhiallaahu 'anhu (wafat 650 M di Baqi' Madinah) berkata :

قال الصحابي الجليل عبد الله بن مسعود رضي الله عنه : مَا نَدِمْتُ عَلَى شَيْئٍ نَدْمِي عَلَى يَوْمٍ غَرَبَتْ شَمْسُهُ نَقَصَ ف ِيْهِ أَجَلِيْ وَلَمْ يَزِدْ فِيْهِ عَمَلِيْ

"Tiada yg pernah ku sesali selain keadaan ketika matahari tenggelam , ajalku berkurang (usia bertambah), namun amalanku tidak bertambah.”  (Kitab Miftahul Afkar Lil Ta'hub li Darul Qarar karya Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Muhammad As-Salman rahimahullah; Kitab Mausu'ah Khutab Al-Mimbar karya Syaikh Ahmad Abdullah As-Sinni rahimahullah dan Kitab Qimah Az-Zaman Inda Al-Ulama karya Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah rahimahullah wafat 16 Februari 1997 M Riyadh , Arab Saudi)

Tanda-tanda Menua

Makin tua seharusnya sudah siap² menghadapi kematian, bukan semakin berakhir dengan dunia. Lihatlah tanda² sudah ada : Rambut mulai memutih : tinggalkanlah dunia hitam jika di geluti selama ini. Badan mulai membungkuk :  Hentikan membusungkan dada dan mendongakkan kepala karena sombong.

Ada 7 tanda terkait bukti usia kita semakin tua di dalam alquran. Yakni :   Pertama dalam Surat Hud ayat 15-16 bahwa semakin bertambah usia semakin lemah tangan menggenggam, kedua pandangan mata semakin kabur (QS-Al Isra 72), Ketiga perasaan jika sudah tua semakin sensitif (QS Al Lukman 22). Keempat, semakin tua gigi kita semakin berkurang, berguguran silih berganti, memungkinkan ompong (QS Al Imron 145). Kelima, nikmat kekuatan tulang dan sendi pun berubah, muncul rematik, asam urat dan mudah lelah (QS. An-nisa 78). Keenam, rambut berubah warna dari hitam ke putih (QS. Ali Imron 185). Ketujuh, adalah hati semakin sepi karena kesendirian (QS. Al-An'am : 32). 

Selain itu, terkadang masa tua bisa berpotensi pikun, linglung atau sejenisnya, sudah tidak bisa beraktivitas normal, sholatnya pun sudah tidak dapat ganjaran, karena yg bersangkutan sudah dianggap hilang akal.

Namun jangan bersedih, bila masa baligh hingga waktu remajanya ibadahnya itu baik dan istiqomah, maka amaliyah ibadahnya dikategorikan baik saat mudanya, ini pernah disampaikan oleh KH. Subhan Makmun saat memberikan pengajian rutin bersama santrinya, jamaahnya dan saat berada di dakwahnya. 

Kalimat penutup, marilah kita kelola usia kita, agar berkah dan barokah. Berkah itu bertambahnya kebaikan. Jadi, kalau ada orang yg beribadah, kemudian mampu menunjukkan kebaikan secara terus menerus, bisa menjadi tolok ukur keberhasilan atau buah dari ibadahnya, keistiqomahan bisa membawa keberkahan. 

Bahkan Allah subhanahu wa ta'ala memperingatkan kepada hamba²-Nya bahwa ajal pasti menjemput tanpa mengenal usia, baik dalam kondisi apapun. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Luqman ayat 34 berikut :

وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Dan tidak ada seorang pun yg dapat mengetahui (dengan pasti) apa yg akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yg dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal".

doa rezeki jelang pensiun diajarkan oleh Nabi Muhammad saw, kepada Sayyidah Aisyah ra, istri tercintanya. Doa ini diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim dan Imam At-Thabarani dalam Kitab Al-Mu’jam Al-Ausath. 

عن عائشة رضي الله عنها، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يدعو: اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّي وَانْقِطَاعِ عُمُرِي

Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah Radhiyallahu Anha (wafat 678 M di Jannatul Baqi' Madinah) : "Sungguh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam biasa berdoa, Ya Allah, jadikan rezeki-Mu yg paling luas bagiku saat menuanya usiaku dan hampir habisnya umurku". (HR. Imam Al-Hakim rahimahullah wafat 1012 M di Tirmidz Uzbekistan, dalam Kitab Al-Mustadrak ‘alas Shahihain dan Imam At-Thabarani rahimahullah wafat 918 M di Isfahan Iran, dalam Kitab Al-Mujamul Ausath).

Ulama pakar hadits kenamaan, Imam Nuruddin Ali bin Abibakar Al-Haitsami Asy-Syafi'i rahimahullah (1404 M di Mesir), dalam Kitab Majma’uz Zawaid Wa Manbaul Fawaid (Beirut, Darul Fikr: 1412 H, juz X, halaman 219), menyatakan sanad hadits riwayat Imam At-Thabarani diatas adalah hadits berstatus hasan.

Imam Abdurrauf Al-Munawi Asy-Syafi'i Al-Mishri rahimahullah (wafat 1621 M di Mesir) Menjelaskan maksud hadits doa rezeki diatas, rezeki jelang pensiun yg dimaksud mencakup dua macam rezeki. Rezeki lahiriah, seperti makanan untuk kekuatan badan dan rezeki batiniah seperti ilmu pengetahuan.

Sebab pada usia senja, biasanya orang lemah kekuatannya dan berkurang ketekunannya dalam bekerja. Bila Allah subhanahu wa ta'ala melapangkan rezekinya pada usia senja, maka hal itu akan menolongnya dalam beribadah kepada-Nya (Kitab Faidhul Qadir Syarah Jamius Shaghir, Beirut, Darul Kutub Al-'Ilmiyah: 1994 M], juz II, halaman 158).

اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمُوْرَنَا وَصَحِّحْ أَجْسَادَنَا وَنَوِّرْ قُلُوْبَنَا وَثَبِّتْ إِيْمَانَنَا وَأَحْسِنْ أَعْمَالَنَا وَوَسِّعْ أَرْزَقَنَا وَإِلَى الخَيْرِ قَرِّبْنَا وَعَنِ الشَّرِّ اَبْعِدْنَا وَاقْضِ حَوَائِجَنَا فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ

"Ya Allah, panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

اَللهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذُنُوْبِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِىْ صَغِيْرًا. وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، َاْلاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ، رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ، وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

"Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas dosa²ku dan dosa² kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya itu sebagaimana beliau berdua merawatku ketika aku masih kecil, begitu juga kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat, semua orang yg beriman, laki² maupun perempuan yg masih hidup maupun yg sudah meninggal dunia, dan ikutkanlah diantara kami dan mereka dengan kebaikan. Ya Allah, berilah ampun dan belas kasihanilah karena Engkaulah Tuhan yg lebih berbelas kasih dan tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Mu."

Wallahu A'lam.. semoga bermanfaat 

Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim Jamaah Sarinyala Kabupaten Gresik 

#sarinyala #ngajirutin #tua #usia #sufi #majelisilmu #nu #santrinjoso #tebuireng #aswaja #fiqih #ngajionline #live #santri #ayongaji #pbnu #lembagadakwahnu #pwnujatim #pcnugresik #nugres #viral #pondokpesantren #kyai #nuonline #hadits #nuonlinejatim #nahdlatululama #santrionline #kontendakwah 

Sumber FB : Sarinyala.id

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Kematangan Spiritualitas Di Masa Tua". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait