Isi kegiatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ
1). Imam Al-Hafiz Jalaluddin Assuyuthi (w.911H) Salah seorang ulama besar dalam madzhab Syafii pernah ditanya tentang amal maulid Nabi pada bulan Rabiul Awwal, apa hukumnya menurut syara' apakah amalan itu terpuji atau tercela, apakah orang yang melakukannya dapat pahala atau tidak?
Beliau menjawab: Pokok dari amal maulid itu sebenarnya adalah orang berkumpul, kemudian membaca ayat suci al-Qur'an, kemudian membaca kisah-kisah sejarah Nabi dan kisah-kisah bagaimana situasi pada saat Nabi dilahirkan, kemudian mereka makan bersama dan bubar tidak lebih dari itu.
Kegiatan semacam itu adalah bid'ah hasanah (bid'ah baik) dapat pahala mengerjakannya karena dalam kegiatan itu terdapat suasana mengagungkan Nabi, melahirkan keceriaan dan kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad ﷺ yang mulia.
2). Imam Ahmad Zaini Dahlan (w.1304H) Mufti besar madzhab Syafii di Makkah dalam kitabnya Sirah an-Nabawiyah berkata: Sudah menjadi kebiasaan bahwa orang-orang apabila mendengar kisah Nabi dilahirkan, maka ketika mendengar kisah itu mereka berdiri bersama-sama untuk menghormati dan mengagungkan Nabi Muhammad ﷺ berdiri ini suatu yang baik, karena dasarnya ialah memuliakan Nabi. Sungguh hal ini telah dikerjakan oleh banyak ulama-ulama besar ikutan ummat.
3). Syekh al-Halabi dalam kitab sirahnya berkata: Telah dikisahkan bahwa di hadapan Imam Subki (w.657H) pada suatu kali berkumpul banyak ulama-ulama pada zaman itu. Kemudian salah seorang dari pada mereka membaca sharshari dalam memuji Nabi. Maka ketika itu beliau dan sekalian ulama yang hadir berdiri serempak menghormati Nabi ﷺ.
4). Imam Abu Syamah seorang ulama besar dalam madzhab Syafii, beliau adalah guru dari Imam An-Nawawi berkata: Suatu hal yang baik adalah apa yang dibuat tiap-tiap tahun yang bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad ﷺ memberi sedekah, berbuat kebaikan, melahirkan keceriaan dan kesenangan, maka hal itu selain berbuat baik kepada fakir miskin juga mengingatkan kita dengan kecintaan kepada Nabi ﷺ memulikannya, dan bersyukur kepada Allah atas karunianya yang telah mengirim seorang Rasul yang diutusnya untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa isi dari kegiatan maulid Nabi di atas tidak satupun yang melanggar syariat, nah memang begitulah seharusnya kita laksanakan jangan dikotori atau dicampuri dengan kegitan2 yang tidak layak kita hadirkan saat pelaksaan acara maulid Nabi Muhammad ﷺ.
Isi dari kegiatan Maulid Nabi adalah:
1. Baca Al-Qur'an
2. Baca Kisah-kisah kelahiran Nabi
3. Baca Sholawat untuk Nabi ﷺ
4. Bersedekah, berbuat baik, dll
5. Makan
6. Doa
📚I'anatut Thalibin Juz 3 halaman 363-364.
Baca juga kajian tentang Maulid berikut :
- Phobia Perayaan Maulid
- Dalil Perayaan Maulid Nabi
- Benarkah Nabi SAW Wafat Tanggal 12?
- Ketidak Jujuran Wahabi Di Dalam Berdakwah Melarang Maulidan
- Maulid Nabi Perspektif Al-Qur'an dan Sunnah
Sumber FB Ustadz : Pardi Syahri