Hati-Hati Jika Berbasa-Basi

Hati-Hati Jika Berbasa-Basi

Hati-Hati Jika Berbasa-Basi

Terkadang kita punya sedikit makanan. Hanya pas untuk satu orang. Sebelum atau saat sedang makan, ada teman yang melihat atau lewat di depan kita. Rasanya sungkan untuk tidak menawarkan (Minang: mambasokan) kawan tadi untuk makan. Maka ditawarkanlah kawan tadi, “Mari makan…”. Padahal boleh jadi dalam hati kecil, kita ingin orang itu menjawab, “Tidak, terimakasih.” Atau, “Silahkan lanjut, saya sudah makan…”. 

Ini terlihat sepele. Toh hanya sekedar basa-basi. Tapi dalam pandangan sebagian ulama ini ‘berbahaya’. 

Imam Sufyan ats-Tsauri berkata: 

من دعا رجلاً إلى طعامه وليس له رغبة أن يأكل منه فإن أجابه فأكل فعليه وزران وإن لم يأكل فعليه وزر واحد

“Siapa yang mengajak seseorang untuk makan bersamanya padahal ia tidak ingin orang itu makan bersamanya, lalu ternyata orang yang diajak itu bersedia dan ikut makan bersamanya maka orang yang mengajak tadi mendapat dua dosa. Kalau orang yang diajak itu tidak ikut makan maka orang yang mengajak tadi mendapat satu dosa.”

Imam al-Ghazali menjelaskan maksud ungkapan Sufyan ats-Tsauri ini: “Dosa pertama yang didapatkan orang yang mengajak ini adalah dosa nifak (lain di mulut lain di hati). Dosa kedua adalah menyebabkan orang lain menjadi tidak senang kalau ia tahu bahwa orang yang mengajaknya itu sebenarnya tidak ingin ia ikut makan.”

Tentu saja yang terbaik adalah menawarkan makanan bukan sekedar basa-basi. Memang karena ingin berbagi. Sehingga ketika orang yang diajak itu benar-benar ikut makan, hati kita senang dan bahagia, tidak malah kecewa.

*** 

Karena itu, kalau kita melihat seseorang sedang makan dan ia tidak menawarkan kita, tidak perlu berburuk sangka. Banyak kemungkinan kenapa ia tidak menawari kita makan. Seperti yang dipraktekkan langsung oleh Sufyan ats-Tsauri sendiri.

Seorang sahabat Sufyan bercerita. “Suatu kali aku datang menemui Sufyan. Aku dapati ia sedang makan. Ia tak menawariku sama sekali. Selesai makan ia berkata, “Kalaulah bukan karena makanan ini dari hutang tentu aku akan ajak engkau untuk ikut makan.”

Atau sebuah riwayat tentang Nabi Zakariya AS. Beliau bekerja sebagai tukang bangunan. Orang yang mengupahnya memberinya roti. Tiba-tiba datang beberapa orang sahabatnya. Tapi ia tidak menawari mereka untuk makan. Mereka pun heran. Yang mereka tahu Nabi Zakariya sosok yang sangat dermawan.

Selesai makan Nabi Zakariya berkata, “Saya bekerja di sini sebagai orang upahan. Orang yang mengupahku memberiku roti agar aku kuat bekerja untuk mereka. Kalau kalian ikut makan bersamaku, roti ini tidak akan cukup untukku dan kalian. Akibatnya aku tidak akan kuat bekerja untuk orang yang mengupahku.”

والله أعلم وأحكم

[YJ]

Sumber FB Ustadz : Yendri Junaidi

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Hati-Hati Jika Berbasa-Basi". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait