Aneh, Lebih Percaya Kepada Syiah
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Dalil dan hujjah telah ditegakkan, bagi pembenci maulid nabi tak akan pernah menerimanya, karena hati mereka sudah dikunci mati oleh doktrin - doktrin bahwa maulid nabi milik syiah.
Dalil dan hujjah telah disampaikan, bagi pembenci maulid nabi itu tak ada gunanya, karena akal mereka telah tertutup oleh fanatik buta kepada titah guru mereka, yang menganggap maulid nabi meniru syiah.
Dalil dan hujjah telah diungkapkan tetapi bagi pembenci maulid nabi tidak ada manfaatnya karena perasaan mereka telah diselimuti oleh debu - debu kebencian, sehingga mendengar kata maulid saja jiwa mereka resah gelisah.
Pada dasarnya mudah saja, dalam penelitian para pakar sejarah, bahwa ada dua pendapat dalam menentukan asal usul diadakannya peringatan maulid nabi,
1. Pendapat pertama, mengatakan bahwa maulid nabi pertama kali yang mengadakannya Nabi Muhammad sendiri, pendapat ini didukung oleh mayoritas ulama ahlus sunnah wal jamaah lintas empat mazhab, dari pakar hadits,tafsir, tasawuf, nahwu, shorof, sejarah dll
2. Pendapat yang kedua, mengatakan bahwa maulid nabi yang pertama kali yang mengadakannya syiah, pendukung pendapat ini salafi dan wahhabi.
Wajar antara kedua kelompok ini tidak akan pernah sejalan, tetapi bagi ahlus sunnah wal jamaah walaupun beda pendapat, tidak akan menuduh mereka lebih dekat ke syiah, sebab ahlus sunnah tidak diajarkan untuk mudah memvonis orang lain.
Dan bagi umat islam yang cerdas pasti akan lebih percaya kepada mayoritas ulama dari pada mengikuti pendapat segelintir orang, yang mana pendapat tersebut berdasarkan riwayat syiah.
Dalil dan hujjah setiap kelompok telah dituangkan dalam tulisan, tetapi yang tidak habis pikir, salafi wahhabi menjadikan syiah sebagai dalil, alasannya syiah yang pertama mengadakan maulid, maka tidak boleh ditiru, karena tasyabbuh, yang anehnya mereka mengaku ahlus sunnah tetapi lebih percaya kepada riwayat syiah.
Sedangkan ahlus sunnah wal jamaah berpijak kepada dalil dari Al Quran, sunnah dan atsar para sahabat, tabiin dan tabiut tabiin dalam mengekspresikan rasa cinta dan rindu mereka kepada nabi.
Kalau seandainya syiah mengadakan, apakah mirip 100 % dengan yang dilakukan oleh mayoritas ulama, pasti tidak sama, maka tidak ada alasan, mengganggap yang dilakukan umat islam bagian syiah, jika pun mereka lakukan maka itu versi mereka, dan tidak akan sama dengan versi maulid ahlus sunnah wal jamah.
Stop menuduh maulid nabi milik syiah, karena kami ahlus sunnah wal jamaah tidak berpendapat bahwa maulid nabi dari syiah tetapi dari nabi muhammad sendiri, jika tetap kalian tuduh kami meniru syiah, maka wajar pula kami mengatakan kalian lebih percaya kepada syiah dari pada nabi dan ulama ahlus sunnah wal jamaah.
Dalu - dalu, Jumat 27 September 2024
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa