π§ππππππ‘ πππππ ππ¨π§ππ‘ πππππ πππ£ππ ππ π£ππ‘ππ‘
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Khalifah Umar bin Abdul Aziz rahimahullah pernah hendak mengangkat seorang ulama untuk sebuah jabatan, tetapi ulama tersebut justru menolaknya. Hingga Umar pun memaksanya dengan ucapan, "aku mewajibkanmu untuk taat, kamu harus bersedia !"
Ulama itu pun tak mau kalah dia mengatakan : "Aku pun sudah mewajibkan atas diriku untuk tidak mau menerima jabatan."
Sayidina Umar kembali berkata : "Kalau demikian engkau telah bermaksiat dengan menentangku."
Ulama tersebut lantas menjawab dengan membaca ayat :
Ψ₯ِΩَّΨ§ ΨΉَΨ±َΨΆْΩَΨ§ Ψ§ΩْΨ£َΩ َΨ§ΩَΨ©َ ΨΉَΩَΩ Ψ§ΩΨ³َّΩ َΨ§ΩَΨ§Ψͺِ ΩَΨ§ΩْΨ£َΨ±ْΨΆِ ΩَΨ§ΩْΨ¬ِΨ¨َΨ§Ωِ ΩَΨ£َΨ¨َΩْΩَ Ψ£َΩْ ΩَΨْΩ ِΩْΩَΩَΨ§ ΩَΨ£َΨ΄ْΩَΩْΩَ Ω ِΩْΩَΨ§ ΩَΨَΩ َΩَΩَΨ§ Ψ§ΩْΨ₯ِΩْΨ³َΨ§Ωُ ۖ Ψ₯ِΩَّΩُ ΩَΨ§Ωَ ΨΈَΩُΩΩ ًΨ§ Ψ¬َΩُΩΩًΨ§
"Sesungguhnya Kami hendak memberikan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh." (QS. Al Ahzab : 72)
Apakah dengan itu berarti mereka telah bermaksiat dengan membangkang perintah Allah wahai amirul mukminin ?"
Mendengar itu Umar pun tersenyum, ia tidak melanjutkan desakannya kepada ulama tersebut dan membiarkannya pergi.
πHilyatul Aulia (55/269)
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq