شيخ جليل في موريتانيا كان يصلي بالناس ويقنت في صلاة الصبح كما هو مشهور في مذهب الإمام مالك رضي الله عنه, فاعترض أحد الغلاة الجاهلين بأن هذا بدعة وأن النبي صلى الله عليه وسلم لم يكن يقنت إلا في النوازل ...
Seorang syekh yang dihormati di Mauritania biasa mengimami salat dan membaca doa qunut pada salat Subuh, sebagaimana pendapat yang masyhur dalam mazhab Imam Malik radhiyallahu 'anhu. Kemudian, seorang ekstremis yang jahil memprotes, dengan mengatakan bahwa hal itu adalah bid'ah dan Nabi ﷺ hanya melakukan qunut ketika terjadi bencana.
فسأله الشيخ : هل أكملت تعليمك؟
Syekh tersebut bertanya kepadanya: "Apakah kamu sudah menyelesaikan pendidikanmu?"
قال : لا, تركت مدارس الكفر والطاغوت ...
Dia menjawab: "Tidak. Aku tinggalkan sekolah-sekolah kekufuran dan thaghut."
قال الشيخ : هل عندك بيت ؟
Syekh itu kemudian bertanya: "Apakah kamu punya rumah?"
قال : لا , فقد تركت أهل بيتي لأنهم أصحاب معاص ...
Dia berkata: "Tidak. Aku tinggalkan keluargaku karena mereka adalah pelaku maksiat."
قال الشيخ : أين تعمل ؟
Syekh itu melanjutkan: "Di mana kamu bekerja?"
قال : لا أعمل , لا آخذ رزقا حراما من الدولة ...
Dia menjawab: "Aku tidak bekerja; Aku tidak mengambil rezeki haram dari negara."
قال الشيخ : ألك زوجة ؟
Syekh itu bertanya lagi: "Apakah kamu punya istri?"
قال : لا , فالصالحات قليلات ...
Dia menjawab: "Tidak. Wanita salehah sangat sedikit."
فقال الشيخ : لأجلك أقنت, جاهل ولا بيت عندك ولا زوج لك ولا رزق لك, اجتمعت فيك نوازل ونوازل ونوازل , ولو كان أئمة السلف بين أظهرنا لقنتوا لأجلك في الصلوات الخمس ...
Maka syekh itu berkata: "Karena kamulah, Aku membaca doa qunut. Sudah jahil, gak punya rumah, gak punya istri, gak punya rezeki. Bencana yang menimpamu bertubi-tubi. Seandainya para imam salaf berada di tengah-tengah kita, mereka pasti akan membaca doa qunut untukmu dalam salat lima waktu."
Sumber FB Ustadz : Nur Hasim
Pengikut mereka ini, kalau ditanya, mana yang berat, besi 1 ton atau kapas 1 ton? Jawabnya besi.
Kalaupun ada yang pintar, itu karena ditipu dengan branding bahwa manhaj mereka mengikut ulama salaf. Kalau sudah melakukan komparasi kajian, insyaallah manhaj rusak itu akan ditinggalkan sendiri. Tinggallah yang bodoh-bodoh saja.
by Ustadz : Fakhry Emil Habib