Kehendak Dan Ilmu Yang Hadits Dan Qadim
Kehendak kita baru muncul beberapa saat setelah kita memikirkan sesuatu. Ilmu kita terhadap sesuatu baru ada ketika kita mengetahui sesuatu tersebut. Ketika kita belum punya pasangan, kita tidak tahu dan tidak punya kehendak spesifik terhadap pasangan kita. Barulah ketika pasangan kita sudah ada, maka kita tahu betul bagaimana dia dan mulailah ada kehendak spesifik yang ingin kita lakukan soal dia.
Namun kehendak Allah terhadap seluruh semesta sudah ada sejak dulu tanpa ada awalnya. Demikian juga ilmunya terhadap seluruh hal dan kejadian di semesta sudah ada sejak dulu tanpa ada awal mula. Dengan kata lain, sejak semestanya belum ada, kehendak dan Ilmu Allah sudah lengkap sempurna sehingga tidak mengalami penambahan atau pengurangan ketika semesta tercipta atau bahkan ketika semesta sudah hancur. Semua detail sudah diketahui dan dikehendaki mau bagaimana dan kapan terjadinya.
Istilah teknisnya, kehendak dan ilmu manusia adalah hadits (baru ada belakangan setelah sebelumnya tidak ada). Sedangkan kehendak dan ilmu Allah adalah qadim (selalu ada tanpa permulaan).
Kalau paham ini, maka banyak pembahasan akidah yang akan terang benderang. Kalau tidak paham, maka akan susah mencerna banyak tema lain semisal tentang perbuatan Allah, takdir, apakah Allah memiliki sifat huduts atau tidak, dan lainnya.
Sumber Ustadz : Abdul Wahab Ahmad