Fanatisme Buta itu Benar-benar Membutakan

Fanatisme Buta itu Benar-benar Membutakan

Ada seorang ustadz, awalnya bergembira dan mengucapkan hamdalah atas kematian seorang pemimpin kelompok jihad Tanah Suci. Meski dikecam oleh ratusan orang, tampak sang ustadz tetap bergeming, tetap dengan sikapnya tersebut.

Namun tidak lama kemudian, sang ustadz memberikan klarifikasi dan mengakui kesalahan sikapnya sebelumnya, setelah mendapatkan penjelasan dari syaikh panutannya.

Yang jadi pertanyaan, atas dasar apa sang ustadz mengubah sikapnya tersebut? Apakah karena sang syaikh menjelaskan dalil dan argumentasi yang begitu kuat, yang tidak dijelaskan oleh para pengecam sang ustadz sebelumnya. Benarkah ini? Dari klarifikasi yang diberikan, tidak ada penyebutan dalil dan argumentasi tersebut.

Seandainya perubahan sikap itu karena pertimbangan dalil dan argumentasi syariat, galibnya perlu waktu agak lama untuk menimbang, meneliti, mengkaji dan merenungi, sampai memilih mengubah sikap. Tidak secepat yang terjadi pada ustadz ini.

Yang tampak, bahwa sang ustadz hanya menerima nasihat dan masukan dari orang tertentu saja, yang dia percaya. Sedangkan kecaman ratusan orang (yang sebagiannya jugs orang-orang berilmu), tidak dipedulikan. Apakah sikap ini wajar? Sikap ini wajar, jika sang ustadz adalah orang yang benar-benar awam, pada perkara yang samar, dan hanya tsiqah pada orang tertentu saja.

Namun, faktanya, sang ustadz punya ilmu, seharusnya punya kemampuan menimbang sesuatu berdasarkan sudut pandang syariat. Lalu, perkaranya juga tidak samar, yaitu terbunuhnya seorang muslim dari kelompok jihad Tanah Suci, oleh para penjajah kuffar yang begitu bengis.

Mengapa terjadi begini?

1. Meletakkan kebenaran hanya pada satu afiliasi tertentu saja, yang begitu sempit, dan menganggap selainnya tidak layak didengarkan. Padahal, ilmu dan kebenaran, tidak pernah dibatasi oleh Allah ta'ala, pada satu afiliasi saja yang begitu sempit. Kebenaran adalah kebenaran, baik ia datang dari afiliasi anda, atau dari selainnya.

2. Fanatisme buta itu benar-benar membutakan. Hal yang begitu mudah dan jelas, menjadi samar bagi orang-orang yang terkena penyakit ini. Sudah banyak contoh atas hal ini.

✓M4N 

Sumber FB Ustadz : Muhammad Abduh Negara

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Fanatisme Buta itu Benar-benar Membutakan". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait