Dakwah Lembut VS Keras

Dakwah Lembut VS Keras

𝗗𝗔𝗞𝗪𝗔𝗛 𝗟𝗘𝗠𝗕𝗨𝗧 𝗩𝗦 𝗞𝗘𝗥𝗔𝗦

Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq 

Kita menghargai dakwah yang tegas, namun bukan berarti dakwah yang lemah lembut boleh kita remehkan. Terkadang ada hal yang memang membutuhkan ketegasan dalam menanganinya, namun tak sedikit sikap lemah lembut dan langkah persuasif lebih mampu untuk menyelesaikannya.

Ketegasan umumnya butuh keberanian dan kekuatan, idealnya yang bisa tegas itu yang punya power bukan yang hanya modal ahli menyeruduk.

Karena kalau cuma modal keras-kerasan orang awam itu lebih keras. Akhirnya malah nanti si dai yang malah dipaksa damai pakai materai.

Demikian juga jangan dikira yang menempuh jalan lembut hanya karena ingin main aman. Kelembutan itu juga butuh kesabaran dan kedalaman ilmu, karena kalau tidak justru bukan membenahi atau menyelesaikan masalah, tapi malah menjadi bagian dari masalah itu sendiri.

Intinya jangan meremehkan metode dakwah siapapun dan kelompok manapun. Mengingatkan itu memang penting, tapi jangan merasa menjadi yang paling penting dan berjasa dalam dakwah dan islahul ummah.

Jangan dikira ustadz, kiyai atau da'i yang mau mengisi acara semisal maulid itu hanya diam saja apa lagi dituduh mendukung dan menutup mata terhadap pelanggaran yang ada. 

Mereka juga tak jemu-jemunya mengingatkan umat, menasehati bahkan dalam beberapa kondisi mereka bersikap sangat tegas, bahkan lebih keras dari yang bisa dilakukan oleh da'i yang bersuara dari luar.

Berapa kali saya dapati adanya kiyai yang langsung menghardik jama'ah yang bertingkah tak patut di majelis maulid. Bahkan ada yang mengancam pulang tak jadi manggung jika acara tidak ditertibkan.

Maka hanya mengangkat sebagian kecil yang error lalu melupakan andil sebagian besar yang masih tetap lurus dan jujur dalam dakwah, tentu bukan sesuatu yang bisa dibenarkan.

Mari kita saling melengkapi dalam rimba dakwah yang tantangannya sudah sangat sulit dan berat ini, jangan diperumit dengan sikap kita yang kekanak-kanakan atau malah sebaliknya yang ringkih dan pikun terhadap hak saudaranya yang lain.

dari pada energi kita habis untuk saling hantam sesama dai, akan lebih produktif bila kita saling mendukung, bekerja dalam sebuah derap langkah yang saling asah, asih dan asuh.

Semoga bermanfaat. 

Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Dakwah Lembut VS Keras". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait