Bahaya Melaknat

Bahaya Melaknat

BAHAYA MELAKNAT

Saya melihat penyampaian para ulama' dan kiyai seperti Rais 'Am PBNU KH. Miftahul Akhyar dan lainnya terkait fitnah isu nasab ini adalah bentuk dari pengamalan hadits berikut 

إِذا ظَهَرَتِ البِدَعُ وَلَعَنَ آخِرُ هَذِه الأُمَّةِ أوَّلَها فَمَنْ كانَ عِنْدَهُ عِلْمٌ فَلْيَنْشُرْهُ فإِنَّ كاتِمَ العِلْمِ يَوْمَئِذٍ كَكاتِمِ مَا أنْزَلَ الله على محمد (ابن عساكر) عن معاذ.

"Jika bid'ah sudah tampak jelas dan akhir ummat ini sudah berani melaknat para salaf awalnya, maka bagi yang berilmu hendaklah menyebarkan ilmunya. Karena sesungguhnya orang yang menyimpan ilmu pada waktu seperti ini seperti orang yang menyimpan apa yang diturunkan oleh Allah pada Nabi Muhammad" (HR. Ibnu 'Asakir).

Menurut imam Munawi yang dimaksud dengan bid'ah di atas adalah

المذمومة كالوقيعة في الصحابة والطعن في السلف الصالح

"Bid'ah yang tercela seperti memfitnah para sahabat dan mencela para salaf yang shalih"

Fitnah ini menjadikan banyak sekali yang berani mencaci, menghujat bahkan sampai melaknat para ulama' salaf yang masyhur dengan ilmu dan keshalihannya. Padahal 

Jangankan melaknat para ulama' salaf yang shalih, Imam Al-Ghazali saja melarang melaknat makhluk Allah seperti apapun bahkan sampai hewan. Beliau menegaskan 

فإياك أن تلعن شيئا مما خلق الله تعالى من حيوان أو طعام أو إنسان بعينه، ولا تقطع بشهادتك على أحد من أهل القبلة بشرك أو كفر أو نفاق؛ فإن المطلع على السرائر هو الله تعالى، فلا تدخل بين العباد وبين الله تعالى، واعلم أنك يوم القيامة لا يقال لك: لِم لمَ تلعن فلانا، ولم سكت عنه؟ بل لو لم تعلن ابليس طول عمرك، ولم تشغل لسانك بذكره لم تسأل عنه ولم تطالب به يوم القيامة. وإذا لعنت أحدا من خلق الله تعالى طولبت به

[أبو حامد الغزالي ,بداية الهداية ,page 55]

“Berhati-hatilah melaknat makhluk Allah, baik hewan, makanan, ataupun manusia tertentu. Janganlah engkau memvonis syirik, kafir atau munafik kepada seseorang ahli kiblat (orang Islam). Karena yang mengetahui apa yang tersembunyi dalam hati manusia hanyalah Allah SWT. Jangan pula engkau ikut campur dalam urusan hamba-hamba Allah dengan Allah SWT. Ketahuilah, bahwa pada hari kiamat kelak engkau tidak akan ditanya : 'mengapa engkau tidak mau mengutuk si Anu? Mengapa engkau diam saja tentang dia?' Bahkan seandainya pun kau tidak pernah mengutuk Iblis sepanjang hidupmu, dan tidak menyebutnya sekalipun, engkau pun tidak akan ditanyai dan tidak akan dituntut oleh Allah nanti di hari kiamat. Tetapi jika kau pernah mengutuk seseorang makhluk Allah, kelak kau akan dituntut (pertanggungjawabannya oleh Allah SWT)".

Semoga saya dan keturunan saya dijauhkan dari sifat buruk seperti ini oleh Allah. Aamiin

Sumber FB Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Bahaya Melaknat". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait