𝗕𝗔𝗚𝗔𝗜𝗠𝗔𝗡𝗔 𝗡𝗔𝗦𝗜𝗕 𝗞𝗘𝗗𝗨𝗔 𝗢𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗧𝗨𝗔 𝗡𝗔𝗕𝗜 ?
Maaf kiyai izin saya menyampaikan pertanyaan saya tahun lalu yang sampai sekarang belum ada jawabannya. Semoga kiyai berkenan untuk menjawabnya mengingat saya sebagai guru sering ditanya oleh para murid dan agak binggung menjelaskannya.
Jujur ketika saya mencoba mencari jawabannya lewat bertanya ke beberapa ulama atau searching di internet, jawabannya belum memuaskan. Dua kubu yang saling berseteru memberikan jawaban yang menurut saya terlalu tendensius.
Semoga kiyai yang selama ini selalu menjelaskan pendapat secara adil sudi memberikan jawaban atas pertanyaan saya ini. Terima kasih.
Jawaban
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Diantara pembahasan yang selalu hangat diperdebatkan tak lekang oleh zaman dulu hingga hari ini diantaranya adalah masalah yang sedang ditanyakan ini ; bagaimana keadaan orang tua Nabi shalallahu’alaihi wassalam, apakah mereka mati dalam keadan kufur ataukah tidak.
Sebenarnya kalau saya juga boleh jujur, bahasan seperti ini termasuk yang minim manfaat, karena tidak membantu menambah keimanan juga tidak menolong untuk pelaksanaan sebuah ibadah. Bahkan kemudian sebaliknya, ujung-ujungnya membuat kita semakin sengit dalam bertikai dengan sesama muslim.
Dan saya sebenarnya enggan menjawab pertanyaan yang seperti ini selain karena pertimbangan di atas tersebut, juga rata-rata penanya itu sebenarnya tidak sedang benar-benar bertanya, tapi lebih kepada ngetes ustadznya, ini kira-kira pro pendapat yang mana ya.
Termasuk jenis yang menvonis orang tua Nabi di neraka seperti kaum Wahabi atau yang keukeuh mengatakan mereka sebagai ahli fatrah seperti kaum Sufi ? Atau jika tidak, si penanya sedang mencari kubu dan pembela atas pilihan pendapatnya.
Tapi baiklah, saya akan jawab masalah ini sesuai dengan ilmu dan pengetahuan yang saya ketahui yang telah kami terima dari pengajaran guru-guru kami dan juga kitab yang telah saya baca. Dan lagi-lagi anda atau siapapun dari pembaca nantinya bisa terpuaskan atau tidak, mau suka atau tidak suka, setuju atau pun kontra, itu bukan urusan saya.
Saya hanya berharap dengan menjawab pertanyaan ini bisa bebas dari kemungkinan dituntut di hadapan Allah karena dianggap mendiamkan pertanyaan. Dan juga semoga bisa menjadi pemberat timbangan amal kebaikan saya kelak di akhirat. Amin...
Bersambung ( bahasannya di postkan esok hari insyaallah).
Baca juga Serial Bahasan Nasib Orang Tua Nabi :
- Bagaimana Nasib Kedua Orang Tua Nabi? (I)
- Bagaimana Nasib Kedua Orang Tua Nabi? (II)
- Nasib Kedua Orang Tua Nabi (III)
- Nasib Kedua Orang Tua Nabi (IV)
- Nasib Kedua Orang Tua Nabi (V)
- Nasib Kedua Orang Tua Nabi (VI)
- Nasib Kedua Orang Tua Nabi (VII)
- Nasib Kedua Orang Tua Nabi (VIII)
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
