Wahabi Gagal Menjawab Pertanyaan Krusial

Wahabi Gagal Menjawab Pertanyaan Krusial

Akhirnya dalam masa injury time (Pertanyaan Krusial tentang Perbedaan Hanbali dengan Wahabi), ada kawan Ustadz Wahabi yang membuat tulisan panjang tapi hanya menjawab pertanyaan pertama saja. Dan terjadilah diskusi antara saya dengan beliau. 

Ringkasan diskusi apakah sifat khabariyah termasuk mutasyabihat:

1. Pihak Wahabi mengatakan bahwa yang shahih Wahabi memerinci (menurut al-Utsaimin). Yaitu, dari sisi hakekat dan kaifiyat khabariyah adalah mutasyabihat dan tapi sisi makna adalah muhkamat (sehingga sesat melakukan tafwidh). Kemudian saya tanya, adakah ulama' Hanabilah yang mengatakan sama seperti itu? Jawabnya tidak ditemukan atau tidak ada. 

Jelas ya?! Padahal sudah sangat jelas Hanabilah mengakui mutasyabihat (diakui oleh Wahabi), bukan memerinci ala al-Utsaimin, dan Hanabilah tafwidh makna (disesatkan Wahabi). Clear bahwa Wahabi berbeda dengan Hanabilah. Ini fakta yang terungkap dan sudah diakui. 

Apalagi andai saya tanya, mana nukilan ulama' salaf (mereka mengaku pengikut salaf) yang menyatakan sama seperti Wahabi diatas, saya yakin Wahabi manapun gak akan mampu menjawab. Klaim pengikut salaf hanya sekedar klaim tanpa bukti. 

2. Kemudian kawan Wahabi saya tanya, bagaimana dengan dakwaan Wahabi lain yakni Sholih al-Fauzan dan Faisal Quzar yang mengatakan bahwa khabariyah adalah muhkamat dan menuduh Asy'ariyah sesat karena mengatakan mutasyabihat? Lama sekali tidak menjawab lebih dari 2 jam dan akhirnya memang tidak ada jawaban karena yang bersangkutan tidak tahu kalau ada perkataan Wahabi seperti itu. 

3. Kesimpulannya (dan saya sudah tahu sejak dulu) Wahabi beda-beda dalam menyikapi khabariyah. Ada yang tafsil (seperti al-Utsaimin diatas), alias gak mutasyabihat murni juga gak muhkamat murni, dan ada yang ngotot sebagai muhkamat dan menyesatkan yang menganggap mutasyabihat (Sholih al-Fauzan dan Faisal Quzar). Sayangnya dua pendapat berbeda ulama' Wahabi tersebut tidak ada dalam madzhab Hanabilah dan salaf. Karena nukilan-nukilan ulama' menunjukkan sebaliknya. Ini harus diakui mereka. 

Dan kini dapat anda lihat betapa goncangnya prinsip dan pondasi akidah mereka. 

Kemudian ada yang sok moderat, bahwa itu hanya khilaf lafzhi. Saya katakan turunan perbedaan tersebut urusan menyesatkan Ahlussunnah wal Jama'ah kok dibilang khilaf lafzhi. Kitab-kitab ditulis Wahabi untuk mengeluarkan Asy'ariyah dari Ahlussunnah wal Jama'ah kok dengan enteng dibilang khilaf lafzhi. Apa karena terbongkar akidah mereka gak sama dengan Hanabilah dan salaf?! Dan lalu untuk menutupi kacaunya pondasi akidah akhirnya dibuat pernyataan aneh bin ajaib?!

4. Sementara saya putuskan tidak akan tanggapi lagi jika kembali ada tanggapan dari kawan Wahabi, siapapun itu. Apalagi tulisannya panjang ngalor ngidul gak to the point. Waktu 14 jam (diskusi hingga saya tunggu jam 11 malam) sudah sangat cukup untuk menjawab 5 poin pertanyaan paling fundamental dan prinsip dalam akidah. Nyatanya gak ada yang mau masuk menjawab. Gak ada alasan berlama-lama, sebab masalah ini sudah sering diperdebatkan dan bahkan sudah saya sampaikan dalam debat di Malaysia pada beberapa tahun yang lalu. Kitab karangan Wahabi dan tulisan di website bahasa Arab yang menyesatkan Asy'ariyah juga sangat banyak. Jadi kalau ada yang bilang nunggu atau mengumpulkan data tapi pakai lama kok aneh sekali. Lha selama ini mereka mengaku Hanbali pakai data apa? Waktu kalian nonton debat saya di Malaysia kalian sambil ngantuk atau kebelet pipis atau sambil nonton Upin Ipin sampai gak bisa melihat sesuatu dengan obyektif? Sampai ada orang gak jujur saja kalian gak tahu. Ada yang bilang jarinya Allah ada lima saja gak tahu. Wis angel tenan! 

Wassalam. 

(saya mau rehat sementara dari FB dan yang ngetag lagi atau komen gak nyambung dalam masalah ini saya anggap gak punya adab. Sudah diberi waktu dan kesempatan diskusi tapi banyak alasan. Ngeyel? blokir).  

baca juga: Perbedaan antara Akidah dan Amaliyah Hanbali (Atsari) dengan Wahabi

Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur

Akidah Wahabi tidak sama dengan Hanabilah. Mereka bukan pengikut Imam Ahmad bin Hanbal. Mereka bukan pengikut Salaf. Siapa Salaf yang mereka maksud?! Salaf itu sejak dulu hanya klaim. Salaf hanya sekedar brand untuk menipu umat Islam, agar meninggalkan akidah Ahlussunnah wal Jama'ah. Sejak masa Rasulullah dan Sahabat, tidak ada sebenarnya firqah/sekte Salafi dalam Islam.

by Ustadz : Alnofiandri Dinar

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Wahabi Gagal Menjawab Pertanyaan Krusial". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait