TINGKATAN KENYANG DALAM MAKAN
Saat mengaji kitab مختار الاحاديث tadi pagi ada penjelasan menarik dari Syarah kitab tersebut شروق الانوار الصمدية terkait tingkatan kenyang dalam makan. Menurut Imam Ghazali ada tujuh tingkatan kenyang ketika kita makan, yaitu :
Pertama, makan untuk menyambung hidup.
Kedua, makan untuk bisa melaksanakan puasa dan shalat wajib.
Makan sampai batas mampu menopang terealisasinya dua hal tersebut hukumnya wajib.
Ketiga, makan untuk bisa melaksanakan ibadah sunnah.
Keempat, makan untuk mampu kuat bekerja mencari nafkah keluarga.
Makan sampai batas mampu menopang terealisasinya tingkatan ketiga dan keempat di atas hukumnya sunnah.
Kelima, makan sampai batas mengisi sepertiga perut. Makan sampai batas ini hukumnya boleh. Dalam hal ini Rasulullah bersabda
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
"Manusia tidak memenuhi wadah yang buruk melebihi perut, cukup bagi manusia beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, bila tidak bisa maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk nafasnya." (HR. Turmudzi)
Keenam, makan sampai menjadikan badan terasa berat dan cenderung banyak tidur karena kenyang. Makan sampai batas ini hukumnya makruh.
Ketujuh, makan sampai kenyang berlebih yang sampai membahayakan terutama bagi kesehatan. Inilah yang disebut dengan البطنة (makan terlalu banyak) yang dilarang dan hukumnya haram. Dalam hal ini Umar berkata seperti disebutkan dalam kitab كنز العمال
إيَّاكُمْ وَالْبِطْنَةَ في الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ، فَإنَّهَا مَفْسَدَةٌ لِلْجَسَدِ تُورِثُ السَّقَمَ، مَكْسَلَةٌ عَنِ الصَّلاَةِ
"Hindarilah terlalu banyak makan dan minum sampai memenuhi perut. Karena hal tersebut dapat merusak tubuh, menimbulkan penyakit, dan menjadikan malas mengerjakan shalat"
Surabaya, 24 April 2024
Abdul Wahid Al-Faizin