Memahami Siyaqul Kalam Dalam Penjelasan Imam Bukhori

Memahami Siyaqul Kalam Dalam Penjelasan Imam Bukhori

Memahami Siyaqul Kalam (Alur Pembiacaraan) Dalam Penjelasan Imam Bukhori pada Nomer 625 Kitab Kholqu Af'aalil Ibaad

Orang yang tidak paham Siyaqul Kalam (alur pembicaraan) akan gagal paham pada teks ini: 

وَيُقَالُ لِمَنْ زَعَمَ أَنِّي لَا أَقُولُ الْقُرْآنُ مَكْتوبٌ فِي الْمُصْحَفِ وَلَكِنَّ الْقُرْآنَ بِعَيْنِهِ فِي الْمُصْحَفِ»

Orang yang tidak paham pada siyaqul kalam akan memahami begini:

🟥 KOTAK MERAH (VERSI SALAH PAHAM) : 

"Dikatakan kepada orang yang mengira bahwa AKU (Imam Bukhori) tidak berkata, Al Qur'an ditulis di mushaf, akan tetapi AKU (Imam Bukhori) berkata Al Qur'an, yaitu diri Al Qur'an, berada didalam mushaf"

Jelas pemahama seperti itu atas teks itu adalah kekeliruan yang sangat terang benderang. Kenapa? Karena aqidah yang meyakini bahwa AIN (diri) Al Qur'an berada didalam mushaf-mushaf justru adalah aqidah yang akan dibantah pada nomer 625 ini. 

🟦 KOTAK BIRU BANTAHAN IMAM BUKHORI 

يَلْزَمُكَ أَنْ تَقُولَ «إِنَّ مَنْ ذَكَرَ اللَّهُ فِي الْقُرْآنِ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْمَدَائِنِ وَمَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ وَغَيْرِهِمَا وَإِبْلِيسَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنودِهِمَا وَالْجَنَّةِ وَالنَّارِ عَايَنْتُهُمْ بِأَعْيَانِهِمْ فِي الْمُصْحَفِ» لِأَنَّ فِرْعَوْنَ مَكْتوبٌ فِيهِ، كَمَا أَنَّ الْقُرْآنَ مَكْتوبٌ

"Kamu (hai orang yang meyakini diri Al Qur'an berada di mushaf karena ditulis mushaf) wajib kamu berkata begini “Sesungguhnya siapapun (atau apapun) yang Allah sebut didalam Al Qur’an, yaitu: Jin, manusia, malaikat, kota-kota, Mekkah, Madinah, dan kota selain keduanya, Iblis, Fir’aun, Haman, tentara keduanya, surga dan neraka. Aku anggap diri-diri mereka itu berada di lembaran mushaf!” Karena sesungguhnya Fir’aun DITULIS (MAKTUUB) di mushaf sebagaimana Al Qur’an DITULIS (MAKTUUB) di mushaf”

Bagaimana mungkin Imam Bukhori meyakini diri Al Qur'an berada di mushaf hanya gara-gara (MAKTUUB) DITULIS DI MUSHAF, sedangkan beliau membantah keyakinan itu?

Oleh sebab itu, maka cara memahami teks merah itu supaya nyambung dengan kotak biru, maka artinya begini:

🟥 KOTAK MERAH VERSI SIYAQUL KALAM 

“Dan dikatakan pada orang yang meyakini (dimana orang yang meyakini itu berkata) “Sesungguhnya aku tidak berkata bahwa Al Qur’an itu ditulis di mushaf, melainkan diri Al Qur’an itulah yang ada di mushaf”

Jadi perkataan berikut adalah perkataan orang yang akan dibantah oleh Imam Bukhori. :

"Sesungguhnya aku tidak berkata bahwa Al Qur’an itu ditulis di mushaf, melainkan aku berkata diri Al Qur’an itulah yang ada di mushaf”

Itu perkataan orang yang meyakini bahwa "KARENA AL QUR'AN DITULIS DI MUSHAF, MAKA DIRI AL QUR'AN (YANG BUKAN MAKHLUK, SEBAGAI SIFAT ALLAH) BERADA DI MUSHAF"

Kemudian Imam Bukhori membantah keyakinan itu dengan:

🟦 KOTAK BIRU BANTAHAN IMAM BUKHORI 

"Kamu (hai orang yang meyakini diri Al Qur'an berada di mushaf) wajib berkata begini “Sesungguhnya siapapun yang Allah sebutkan didalam Al Qur’an, yaitu: Jin, manusia, malaikat, kota-kota, Mekkah, Madinah, dan kota selain keduanya, Iblis, Fir’aun, Haman, tentara keduanya, surga dan neraka. Aku anggap diri-diri mereka itu berada di lembaran mushaf!” Karena sesungguhnya Fir’aun (maktuub) ditulis di mushaf sebagaimana Al Qur’an ditulis (maktuub) di mushaf”

Semua orang berakal sehat pasti tahu bahwa "FIR'AUN DITULIS DI MUSHAF TAPI DIRI FIR'AUN TIDAK DI MUSHAF, MAKA SEPERTI ITULAH CARA MEMAHAMI AL QUR'AN DITULIS DI MUSHAF TAPI DIRI AL QUR'AN (YANG BUKAN MAKHLUK, SEBAGAI SIFAT ALLAH) TIDAK BERADA DIDALAM MUSHAF"

Syaqul kalamnya kesana. Barangsiapa yang kurang peka pada siyaqul kalam maka akan mengira Imam Bukhori meyakini diri Al Qur'an berada didalam mushaf-mushaf, padahal keyakinan itulah yang sedang dibantah oleh Imam Bukhori pada nomer 625 itu. 

✍️ Kesimpulannya:

📌 Aqidah yang dibantah "Karena Al Qur'an ditulis (MAKTUUB) di mushaf, maka diri Al Qur'an (yang bukan makhluk, Al Qur'an sebagai sifat Allah) juga ada di mushaf"

Jika orang itu konsisten, dia harus meyakini bahwa diri Fir'aun itu berada didalam mushaf-mushaf karena Fir'aun juga ditulis (MAKTUUB) didalam mushaf-mushaf.

📌 Aqidah Imam Bukhori "Al Qur'an ditulis (MAKTUUB) di mushaf-mushaf tapi diri Al Qur'an (yang bukan makhluk, Al Qur'an sebagai sifat Allah) tidak berada didalam mushaf-mushaf. Sama halnya Fir'aun ditulis (MAKTUUB) di mushaf, tapi diri Fir'aun itu tidak berada didalam mushaf-mushaf"

Semoga penjelasan ini bisa meluruskan kesalahpahaman Dadan Lesmana dkk atas maksud tulisan Imam Bukhori. 

Sumber FB Ustadz : Saiful Anwar

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Memahami Siyaqul Kalam Dalam Penjelasan Imam Bukhori". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait