Kisah Dua Sahabat Masuk Surga, Padahal Tidak Shalat dan Puasa
* (Tertulis dalam redaksi ini) Umar -La'alash shawâb: 'Amru- bin Tsabit bin Waqsy yang terlambat masuk Islamnya hingga pada hari pertempuran Uhud. Dia pun bersyahadat dan ikut pertempuran Uhud dengan ikhlas mengharap ridho Allah. Ketika gugur syahid dan sebelum keluar ruhnya, beberapa kaum Anshor bertanya kepadanya: Yabna Tsâbit! Apakah Anda bertempur demi melindungi kaum Anda sebagaimana yang dilakukan Quzman atau Anda bertempur selaku muslim yang mengharap ridho Allah?
Ia menjawab: Bahkan Aku bertempur selaku muslim. Aku berharap ridho Allah.
Ketika Nabi ﷺ dikabari, beliau ﷺ bersabda -sabda beliau haq, wahyu dari Allah haq, tidaklah yang diucapkan beliau itu menurut kemauan hawa nafsunya, ucapannya itu tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya): Dia termasuk ahli surga.
Demikianlah ia masuk surga, padahal ia tidak mempunyai amal selain jihad, karena ia masuk islam pada waktu dhuha dan gugur sebelum waktu dhuhur.
* Mukhoiriq bin al-Nadhir
(Tadinya) Ia seorang Yahudi yang hafal taurat dan sering mendebat paman-pamannya mengenai kebenaran kerasulan Nabi Muhammad ﷺ dan beliau adalah Nabi yang tersebut dalam taurat. Pada hari pertempuran Uhud, Mukhoiriq mendatangi paman-pamannya dan kaumnya, ia berkata pada mereka: Kalian telah mengetahui, demi Allah! Bahwa Muhammad ini adalah rasul yang tersebut dalam taurat dan yang mestinya kalian ikuti!
Mereka menjawab: Ya Muhkairiq! Pelanlah! Antara kami dan laki-laki itu ada perjanjian sehingga kami menunggunya hingga pertempuran itu melemahkannya. Lalu kami akan memperbaiki syarat-syarat kami.
Mukhoiriq lalu menjawab: Kalau begitu, urusannya murni menentang dan menolak kebenaran. Oleh karena itu, saksikanlah Aku bersyahadat: La ilaha illallah wa anna Muhammadan Rasululullah.
Kemudian ia memanggil beberapa kaum Anshar dan menulis wasiat bahwa seluruh hartanya untuk Rasulullah ﷺ. Dan diantara hartanya adalah kebun yang terdapat Masyrabah ummu Ibrahim, putera Rasulullah ﷺ.
Setelah itu, Mukhairiq menuju pertempuran hingga gugur syahid, padahal ia tidak shalat dan tidak puasa. Ia pun masuk surga juga.
Sumber FB Ustadz : Nur Hasim