Seputar I'tikaf Berkemah Di Masjid

Seputar I'tikaf Berkemah Di masid

SEPUTAR I'TIKAF BERKEMAH DI MASJID

Memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan di Masjid-masjid ramai orang beri'tikaf dan sebagian sampai mendirikan tenda.

Mendirikan tenda untuk i'tikaf sehingga ada ruang privat untuk munajat memang dilakukan Rasulullah ﷺ dan sebagian sahabat, tapi perlu dicatat bahwa dalam Shohih Bukhari juga terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ menyuruh membongkar tenda-tenda tempat i'tikaf para istrinya setelah jumlahnya makin banyak.

Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari' mengomentari begini :

أو لما أذن لعائشة وحفصة أولا كان ذلك خفيفا بالنسبة إلى ما يفضي إليه الأمر من توارد بقية النسوة على ذلك فيضيق المسجد على المصلين، أو بالنسبة إلى أن اجتماع النسوة عنده يصيره كالجالس في بيته، وربما شغلنه عن التخلي لما قصد من العبادة فيفوت مقصود الاعتكاف

"Bahwa ketika Rasulullah ﷺ mengizinkan Aisyah dan Hafsah mendirikan tenda ini masih ringan lalu kemudian satu persatu para wanita (istrinya) ngikut (mendirikan tenda) sehingga masjid jadi sempit, dan juga kumpulnya para wanita di Masjid malah seperti duduk-duduk saja di rumah (tidak khidmat seperti suasana i'tikaf), dan barangkali mereka sibuk dengan itu (duduk ngerumpi dll) dibanding berkholwat (munajat) yang niatnya untuk beribadah dan hilanglah tujuan i'tikaf"

Kesimpulannya: I'tikaf dengan mendirikan tenda di Masjid boleh-boleh saja tapi tetap harus diperhatikan hal hal berikut:

1. Tetap menjaga kebersihan dan kerapian masjid

2. Tidak mengganggu tempat Jama'ah Sholat

3. Tetap pada tujuan i'tikaf untuk ibadah (sholat, baca Qur'an, dzikir dll) bukan hanya pindah tidur atau pindah tongkrongan ghibah/ngerumpi/ngopi.

Wallahu'alam. 

Sumber FB Ustadz Muhammad Salim Kholili

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Seputar I'tikaf Berkemah Di Masjid". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait