Sikap Wahabi Dalam Membantah Kisah Taubat Ibnu Taimiyah

Sikap Salafi Wahabi Dalam Membantah Kisah Taubat Ibnu Taimiyah

Dalam membantah kisah taubat Imam Ibn Taimiyah ke Asy'ariyah sebagaimana yang dikisahkan Imam Shafiyuddin al-Hindi, al-Imam al-Hafiz al-Mujtahid al-Mutlak Taqiyuddin as-Subki, al-Imam Amirul Mu'minin fil-Hadits Ibn Hajar al-Asqallani, al-Imam al-Muhaddits Ibn al-Mu'allim, al-Imam al-Allamah an-Nuwairi, dan al-Imam Ibn Tsaghra al-Hanafi, Salafi Wahabi menggunakan narasi-narasi yang jauh dari kalimat pantas untuk menjatuhkan martabat ulama'-ulama' diatas. Bagi mereka, menyentuh Imam Ibn Taimiyah seperti menyentuh Rasulullah ﷺ, sedikitpun martabatnya tidak boleh disentuh atau dikritik. Lalu apakah Salafi Wahabi memiliki hujjah yang kuat atas pembelaan tersebut? Tidak ada hujjah yang kuat kecuali narasi-narasi yang memperlihatkan betapa ta'assub-nya mereka kepada Imam Ibn Taimiyah. Mungkin menurut mereka, martabat ulama' Asy'ariyah tidak ada harganya sama sekali jika dibandingkan dengan martabat atau kemulian Imam Ibn Taimiyah. Padahal kalau mau jujur, justru Salafi Wahabi ini yang sering merusak image Imam Ibn Taimiyah. Tak percaya? Tanya ulama' Hanbali kontemporer Syaikh Muhammad al-Hanbali al-Azhari yang membela Ibn Taimiyah tapi mengkritik habis akidah Salafi Wahabi. 

Hujjah mereka, biasanya berkisar antara (1) kisah taubat Ibn Taimiyah tidak dicatat oleh murid-murid beliau, seperti al-Imam Ibn Katsir atau al-Imam adz-Dzahabi (2) Ibn Taimiyah, setelah kisah taubatnya yang disaksikan oleh banyak ulama', masih mengajarkan akidah lamanya kepada murid-murid beliau, salah satunya adalah Iman Ibn Qayyim. Menurut saya, alibi ini belum cukup menjawab kisah yang begitu valid, karena dikisahkan oleh pelaku sejarah secara langsung (Imam as-Subki, Imam Ibn al-Mu'allim, Imam Shafiyuddin al-Hindi dan Imam an-Nuwairi) yang merupakan imam-imam agama Islam yang sangat terpercaya. Bahkan hujjah mereka pun tidak masuk dalam kaidah, "Yang menetapkan (itsbat) lebih didahulukan daripada yang menafikan", sebab selama ini tidak ada pernyataan yang membantah atau menafikan kisah taubat tersebut. 

Bagi saya, lepas dari benar atau tidak kisah taubatnya tersebut, Imam Ibn Taimiyah adalah ulama' besar dengan segudang ilmu dan jasa dalam Islam. Akan tetapi dengan inshof dan adil saya meyakini sebagaimana ulama' Ahlussunnah wal Jama'ah yang inshof dan adil bahwa beliau memiliki ketergelinciran, yakni pendapat bid'ah dan kesesatan dalam fikih maupun akidah yang menyelisihi ijma' dan jumhur. Imam Ibn Taimiyah bisa saja ma'dzur dengan ijtihadnya, tetapi Salafi Wahabi yang membangkitkan dan konsisten membenarkan akidah Imam Ibn Taimiyah secara absolute, yang mungkin beliau sendiri tidak ridho dengan itu, tidak dalam posisi ma'dzur. Karena itu, sebagian ulama' Ahlussunnah wal Jama'ah kontemporer yang moderat dalam bersikap, mereka masih bisa menerima Imam Ibn Taimiyah dan menukil kalam-kalam beliau yang baik, tapi tidak dengan Salafi Wahabi yang sering keblabasan. 

Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Sikap Wahabi Dalam Membantah Kisah Taubat Ibnu Taimiyah". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait