Apa Definisi Jisim?

Apa Definisi Jisim?

APA DEFINISI JISIM ?

Definisi jisim yang tepat menurut saya adalah segala sesuatu yang memiliki batas dan ujung. Dzatiyah yang ada batasnya dan ada ujungnya maka itu jisim. Oleh sebab itu penafian jisim terhadap dzat Allah diikuti penafian batas dan ujung. Imam Abu al Hasan al Asy'ari berkata :

ليس بجسم ولا محدود ولا ذي نهاية

Dzat Allah bukan jisim, bukan yang dibatasi dan tidak memiliki ujung.

Sumber : Kitab Maqalat al Islamiyyin.

DZAT ALLAH TIDAK MENYATU DENGAN MAHLUK. BUKANKAH SEGALA SESUATU YANG TIDAK MENYATU MEMILIKI BATAS DAN ADA UJUNGNYA ?

Syaikh Abdul Qadir al Jailani berkata :

وليس بجسم فيمس ولا بجوهر فيحس

Allah bukan jisim yang bisa disentuh dan bukan jauhar yang bisa difahami secara indrawi.

لا يجوز عليه الحد ولا النهاية

Tidak boleh menetapkan batas dan ujung terhadap dzat Allah.

Kitab al Ghunyah. Syaikh Abdul Qadir al Jailani.

Pemahaman secara indrawi mewajibkan kita berpikir : sesuatu yang tidak menyatu dengan yang lain maka wajib memiliki batas dan memiliki ujung. Itulah yang diketahui indra manusia terhadap jauhar. (Jauhar = materi, unsur, partikel, senyawa, atom).

Sedangkan Allah bukan jauhar, maka dzat Allah tidak menyatu dengan dzat selain Nya tanpa batas dan tanpa ujung.

Tidak boleh menerapkan pemahaman secara indrawi terhadap dzat Allah. 

Jika menyangka dzat Allah memiliki batas dan ada ujungnya dengan alasan tidak menyatu dengan mahluk, itu sama dengan apa yang diamati panca indra terhadap jauhar diterapkan kepada dzat Allah, dengan kata lain sudah menyangka dzat Allah adalah jauhar.

Dzat Allah tidak ada batasnya sebelum dan sesudah mahluk diciptakan. Karena dzat Allah tidak serupa dengan segala sesuatu yang baru. Allah berfirman :

ليس كمثله شيء

Lafadz Syai di dalam ayat tersebut jelas maksudnya adalah sesuatu yang baru. Maka makna ayat menyatakan dzat Allah tidak menyerupai sesuatu yang baru.

Dari situ melazimkan mensucikan dzat Allah dari tanda tanda baru. 

Sebelum mahluk diciptakan dzat Allah tidak ada batasnya dan tidak ada ujungnya. Itu jelas.

Maka jika sekarang ada batasnya dan ada ujungnya sama dengan menetapkan tanda baru terhadap dzat Allah. Sedangkan keyakinan para imam ahlussunnah wal jama'ah :

ويعتقد أن الله تعالی منزه عن سمات الحدث

meyakini sesungguhnya dzat Allah adalah yang disucikan dari tanda tanda baru.

Kitab al Uluw lil Aliyyil Goffar. Imam adz Dzahabi.

Abdurrachman asy Syafi'iy 

Sumber FB Ustadz : Abdurrachman Asy-Syafi'iy

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Apa Definisi Jisim?". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait