PERBEDAAN SIKAP TERHADAP HADIST DHO'IF DULU VS KINI
Tidak perlu rasanya kami menukil pendapat kesepakatan ulama' mengenai kebolehan menjadikan Hadist Dho'if sebagai motivasi dalam berbuat kebaikan (fadhoil a'mal) karena tentu semua sudah tahu akan hal itu.
Di sini kami akan memberi bukti nyata hasil dari hadist dhoif yang dijadikan motivasi untuk berbuat kebaikan.
Dalam Muqoddimah kitab Al Arbain karya Imam Nawawi, beliau mengutip sebuah hadist yang menjadi motivasi dalam menghimpun hadist dalam karya tersebut, hadistnya:
قال رسول الله ﷺ:"مَنْ حَفِظَ عَلَى أُمَّتِي أَرْبَعِينَ حَدِيثًا مِنْ أَمْرِ دِينِهَا بَعَثَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيْ زُمْرَةِ الْفُقَهَاءِ وَالْعُلَمَاءِ"
Rasulullah ﷺ bersabda: “Siapa dari umatku hafal empat puluh hadis tentang agamanya, maka pada hari Kiamat nanti ia akan dibangkitkan dalam kelompok para fuqaha’ dan para ulama.”
Hadist itu oleh Imam Nawawi sendiri dalam Muqoddimah Al Arbain beliau katakan :
واتفق الحفاظ على ضعفه، وإن كثرت طرقه
"Para Ahli hadist sepakat akan kedhoifannya meskipun jalur riwayatnya banyak"
Meskipun hadist di atas dhoif tapi tidak menghalangi Imam Nawawi untuk menjadikannya sebagai motivasi dalam melakukan kebaikan dengan menghimpun hadist utama dalam islam agar mudah dihafal oleh umat islam, setelahnya maka karya beliau "Al Arbain An Nawawi" adalah legenda.
Yang lebih menarik lagi bahwa hadist dhoif itu tidak hanya menginspirasi/memotivasi seorang Imam Nawawi saja melainkan juga beberapa Ulama' Ahli Hadist lain untuk membuat karya serupa meskipun di masa kini kitabnya tidak sepopuler Al Arbain karya An Nawawi, diantaranya adalah
1. Imam Al Ajjuri (Abad ke 4 H) = الأربعون حديثا للآجري
2. Al Mundziri As Syafi'i (Abad ke 7 H) كتاب الأربعين في الأحكام لنفع الآنام للمنذري
3. Al Ajluni As Syafi'i (Abad ke 11 H) الأربعون العجلونية
Nah, beda bukan dengan sebagian kita saat ini ketika menyikapi hadist dho'if ??
"Alah Hadist dho'if kok disebut" begitu katanya.
نسأله اللهم صحة الاتباع بمنهج السلف
Sumber FB Ustadz : Muhammad Salim Kholili