Segala Perkara Bergantung Pada Niatnya

Segala Perkara Bergantung Pada Niatnya

Segala Perkara Bergantung Pada Niatnya

Kaidah ini masuk hampir ke semua bab fikih, bahkan Imam Syafi'i menjelaskan ia masuk ke dalam 70 bab fikih yang kemudian dijabarkan secara detail oleh Imam Suyuthi dalam al-Asybah wa al-Nazhair.

Niat didefinisikan sebagai "memaksudkan sesuatu beriringan dengan pelaksanaannya"

قصد الشيء مقترنا بفعله

Niat tempatnya di hati, dianjurkan untuk mengucapkan demi membantu hati agar tidak salah dalam berniat.

Niat waktunya adalah di awal rukun ibadah kecuali dalam puasa, untuk puasa wajib maka harus sebelum masuk subuh dan untuk puasa sunnah boleh sampai sebelum dzuhur.

Fungsinya niat ada dua:

1. Membedakan antara ibadah dengan non ibadah, seperti mandi ke kantor dan mandi sunnah/wajib dibedakan dengan niat, duduk di masjid untuk istirahat atau untuk i'tikaf dibedakan dengan niat, ga makan demi diet atau untuk puasa dibedakan dengan niat.

2. Membedakan satu ibadah dengan ibadah lain, dzuhur-ashar dijamak dan qashar dibedakan dengan niat, puasa sunnah dan wajib dibedakan dengan niat, mandi sunnah dan mandi wajib dibedakan dengan niat. 

Sumber FB Ustadz : Fahmi Hasan Nugroho

Kaidah Fikih Utama I : Tentang Niat. 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Segala Perkara Bergantung Pada Niatnya". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait