Salafi Wahhabi Bertopeng Mazhab Syafii ?
Oleh : Rahmat Taufik Tambusai
Kritik yang selalu disampaikan oleh ulama Aswaja kepada pengusung paham salafi wahhabi, kenapa mengunakan nama ulama Syafii untuk nama lembaga pendidikan mereka, sampai sekarang mereka tidak mampu menjawabnya dengan baik dan logis.
Sedangkan inti ajaran wahhabi tidak sejalan dengan pemahaman mazhab Syafii, lalu memakai nama ulama mazhab Syafii sebagai nama sekolah mereka, untuk apa ?
Bukankah antara zahir dan batin tidak sama, kalau tidak sama apa namanya? Dan bagaimana pandangan ajaran islam terhadap orang yang antara zahir dan batin tidak sama ?
Bagi orang awam yang tidak tau ajaran salafi wahhabi akan terkecoh sehingga memasukkan anaknya ke sekolah tersebut, karena dalam bayangan mereka, inilah sekolah yang betul - betul mengajarkan mazhab Syafii, padahal kurikulum mereka bertentangan dengan Mazhab Syafii, lalu untuk apa mereka menggunakan nama ulama Mazhab Syafii untuk nama sekolah mereka ?
Alangkah eloknya mereka menggunakan nama pendiri ajaran salafi wahhabi sendiri Muhammad bin Abdul wahhab atau penerus ajarannya Albani, Bin Baz, Utsaimin, Shalih Fauzan, Abu Bakar Jazairi, Jibrin, Muqbil, Madhali dll sehingga tidak terkesan menipu umat islam yang bermazhab Syafii.
Bukankah ketika kita memberi nama anak kita maka semua doa, harapan dan cita cita tertumpang atas nama tersebut, kalau kita beri nama dengan nama seorang ulama maka kita berharap anak kita seperti ulama tersebut karena kekaguman kita padanya, bagaimana dengan salafi wahhabi apakah didasari kekaguman kepada ulama mazhab Syafii ? Kalau didasari kagum dengan ulama Syafii maka pasti semua ajaran Syafii diajarkan dan diamalkan, tetapi kenyataannya mereka membid'ahkan dan menyalahkan ajaran mazhab syafii, lalu didasari apa mereka menamakan lembaga mereka dengan nama ulama Syafii?
Jika salafi wahhabi memberi nama lembaga pendidikan mereka didasari sekedar untuk menarik orang awam untuk masuk ke sekolah mereka, atau sekedar marketing, maka bukankah ini penipuan namanya, jika tujuannya menipu, maka tidak layak mereka mengaku paling mengikuti salafus soleh dan paling nyunnah.
Apa mungkin memberi suatu nama tanpa dikaji dan dimusyawarahkan, apalagi setingkat nama sekolah, pasti telah melalui kajian mendalam, pasti nama yang dipilih sesuai dengan visi dan misi, tetapi kenapa kenyataannya jauh dari mazhab Syafii ? Atau musyawarahnya untuk mengelabui dan membohongi orang awam ?
Yang hebatnya sebagian pengusung paham salafi wahhabi indonesia mengaku bermazhab hambali tetapi menggunakan nama ulama mazhab Syafii sebagai nama sekolah mereka, ada apa sebenarnya ?
Sekarang sebagian pengusung salafi wahhabi mengaku bermazhab syafii dan membuat kajian fiqih Syafii, baik di tingkat internasional maupun di tingkat lokal, tetapi anehnya mengatakan bahwa sebagian amalan mazhab Syafii tidak ada dalil dan dasarnya dalam Al Quran dan Hadits, yang menjadi pertanyaannya, apa mereka lebih hebat dari ulama syafii yang hafal ratusan ribu hadits ? Atau pengakuannya hanya sebagai topeng, agar dipercaya ucapan mereka, kalau mengaku selain Mazhab syafii lalu menyalahkan mazhab syafii maka orang tak akan percaya, jika ini terjadi, apakah layak untuk diikuti ?
Banyak pertanyaan yang muncul, jika antara yang zahir dengan yang batin tidak sama, zahir nya mengaku mazhab Syafii dan menamakan sekolahnya dengan nama ulama mazhab Syafii, tetapi batinnya berupa kurikulum, doktrin dan vonis terhadap mazhab Syafii sebagai pelaku syirik, bidah, penyembah kubur, dan tidak sesuai dengan sunnah nabi, lalu apa namanya ini ?
Dalu - dalu, Senin 25 Desember 2023
Yuk umroh yang minat hubungi kami AZKIA GROUP #PembimbingBersertifikat
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa