Jadikan Sebagai Cambuk

Jadikan Sebagai Cambuk

Jadikan Sebagai Cambuk 

Oleh : Rahmat Taufik Tambusai

Kalimat " jadikan sebagai cambuk " bukan suatu yang asing, karena kalimat ini sering diucapkan oleh ibu.

Hidup sebagai anak yatim pada masa lalu, dibandingkan dengan sekarang, agak berbeda, dulu anak yatim diremehkan, diejek dan direndahkan, karena dianggap penyangga hidupnya telah tiada.

Kemudian secara pribadi, saya jauh dari ukuran murid yang berprestasi, sebagai bukti, orang tamat SD enam tahun, sedangkan saya tamat tujuh tahun, maka banyaklah cacian yang didapati, tetapi ibu selalu menyampaikan jadikan itu sebagai cambuk untuk memaju diri.

Setiap mendengarkan kalimat ini pada masa kini, teringat sosok ibu yang tidak pernah berhenti memotivasi, karena ibu tau tanpa motivasi, anaknya akan menjadi rendah diri, dan tidak akan berani untuk menjadi diri sendiri.

Ibu pernah menjelaskan maksud kalimat " jadikan sebagai cambuk ", kuda apabila dicambuk, dia akan bergerak dan berjalan karena rasa sakit yang dirasakannya, begitu juga kita, apabila kita merasa sakit hati dengan ucapan seseorang karena merendahkan kita, maka kita harus bergerak dan berjalan, untuk membuktikan bahwa kita bisa dan mampu.

Penjelasan yang sederhana tersebut, mudah diingat, sehingga berurat berakar dalam hati, ketika mendapatkan sikap merendahkan, kalimat diatas muncul secara otomatis, sehingga yang tadinya hati memanas, berlahan menjadi reda, walaupun baranya masih ada. 

Pisau menjadi tajam karena diasah di benda yang kasar, harus dibenturkan ke benda yang keras, baru menghasilkan ketajaman yang dibutuhkan, manusia jika ingin kuat dan kokoh harus tahan dengan sikap keras dan kasar dari orang yang tak menyukainya, lalu dijadikan sebagai alat introspeksi untuk mengasah diri kepada yang lebih baik, bukankah pemimpin hebat rata - rata lahir dari hasil tempaan hidup yang keras ?

Orang yang tidak pernah mengalami tempaan keras dari lingkungannya, akan lembek dikemudian hari pada saat mendapatkan sedikit rintangan, maka rintangan dari awal itu lebih baik dari pada ditemui dikemudian hari, karena ia merasa di posisi aman dan disukai, pada saat ditimpa kesusahan, hinaan dan cacian langsung lunglai melemah dan tak berdaya.

Ungkapan motivasi dari orang tua itu penting, karena akan menjadi suluh dalam kehidupan seorang anak, maka sebagai orang tua, jangan pernah masukkan kata - kata yang melemahkan dalam diri seorang anak, karena itu menjadi pedomannya dikemudian hari.

Sesungguhnya setiap yang berlaku di bumi ada manfaatnya, tinggal kita menyadarinya atau tidak, perbuatan negatif yang diberlakukan Allah di bumi, agar manusia menempa dirinya dengan sabar untuk tidak melakukannya.

Di akhir nasehat ibu selalu mengatakan, jangan balas hinaan mereka, tetapi buktikan kalau kita mampu.

Dalu - dalu, Jumat 22 Desember 2023

Yuk umroh yang minat hubungi kami AZKIA GROUP #PembimbingBersertifikat

baca juga kajian tentang parenting berikut :

Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Jadikan Sebagai Cambuk". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait