Fanatik Mutlak itu Hanya Untuk Rasulullah

Fanatik Mutlak itu Hanya Untuk Rasulullah

FANATIK MUTLAK ITU HANYA UNTUK RASULULLAH

Abdul Wahid Al-Faizin

Dalam hadits riwayat Nasa'i disebutkan bahwa ada seseorang yang membuat Khalifah Abu Bakar sangat marah dan murka sampai raut wajahnya berubah. Tiba-tiba ada seorang bernama Abu Barzah tidak terima atas perbuatan orang yang membuat Abu Bakar sangat murka tersebut.

"Wahai Khalifah Rasulullah siapa orang tersebut biar saya tebas lehernya". Ujar Abu Barzah menawarkan diri.

Sontak Abu Bakar melarangnya dan berkata padanya

إِنَّهَا لَيْسَتْ لِأَحَدٍ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

"Sesungguhnya hal tersebut tidak boleh untuk seseorang setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam"

Kalau untuk membela Abu Bakar yang merupakan khalifah  sangat adil dan manusia termulia setelah Rasulullah saja beliau melarang untuk saling menumpahkan darah. Lalu mengapa kita rela bertikai hanya untuk membela kepala desa, bupati, gubernur atau bahkan calon presiden sekalipun. 

Bahkan nyawa seorang muslim terlalu berharga hanya untuk membela mati-matian seorang tokoh atau ormas tertentu. Karena fanatisme dan pembelaan mutlak hanya boleh untuk Rasulullah semata. 

Yang lebih aneh lagi adalah orang yang fanatiknya berlebihan terhadap satu tokoh, calon pemimpin atau ormas tertentu. Ketika tokoh idola atau ormasnya dilecehkan dia pasang badan bahkan nyawa sekaligus. Namun di saat Rasulullah dilecehkan dia bersikap tenang dan biasa saja tanpa ada pembelaan berarti... 

Sumber FB Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Fanatik Mutlak itu Hanya Untuk Rasulullah". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait