Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Abaikan saja mereka yang membidahkan maulid nabi, karena kepada nabi saja mereka lancang apalagi kepada kita.
Seribu dalil tidak dibutuhkan bagi mereka yang sudah dibutakan oleh doktrin, fanatik buta dan cuci otak.
Buktinya untuk pendahulu mereka, berlomba - lomba mereka adakan, seminggu mengenal jejak dakwah syekh si fulan, berbagai tema dan judul mereka adakan, tetapi ketika diadakan tema hal yang sama untuk nabi, mereka katakan bidah.
Kita tidak tau logika apa yang mereka gunakan, kalau dikatakan logika iblis, mereka mengaku paling nyunnah, jika dikatakan logika sunsang, mereka mengaku semua pemahaman mereka berpijak kepada Al Quran dan sunnah.
Maka wajar seorang ulama aswaja abad 21 mengatakan, maulid nabi tidak butuh kepada dalil, karena maulid nabi hakikatnya adalah cinta dan rindu, adapun cinta dan rindu merupakan fitrah manusia, jika fitrahnya suci maka pasti mencintai dan merindui orang yang yang berjasa dalam hidupnya.
Manusia yang paling berjasa dalam hidup kita adalah nabi, dengan diutusnya nabi kita bisa mengenal Allah, dan menjalankan syariatnya sehingga hidup kita selamat di dunia dan akhirat.
Orang yang tidak mau maulid nabi pada hakikatnya cinta dalam dirinya sudah pudar, karena keras hatinya disebabkan doktrin dan cuci otak yang telah dilakukan oleh senior - seniornya, maka jangan heran para pembenci maulid nabi wajah mereka kusam dan kasar, karena wajah merupakan cerminan hati.
Hati yang tidak ada cinta kepada nabi akan kasar kepada sesama muslim, walaupun dengan dalih, menentang pelaku bidah, padahal yang mereka tentang adalah para pecinta nabi.
Mereka mengatakan, mencintai nabi dengan melakukan sunnah - sunnah nabi, perkataan benar tetapi yang dipahami keliru, bukankah meluahkan rasa cinta merupakan sunnah nabi, para sahabat berbagai macam cara mereka meluahkan rasa cintanya, ada yang rajin duduk di majelis nabi, ada yang meniru setiap yang dilakukan nabi, ada yang meminum darah bekas bekam nabi, dan ada yang menjadi tameng perisai bagi nabi pada saat musuh ingin membunuh nabi.
Sedangkan kita hari ini hanya datang ke majlis, dibacakan sejarah perjuangan nabi, dan datang ke majlis ilmu merupakan sunnah nabi, lalu dikatakan bidah, bukankah orang yang mengatakannya bisa dikatakan tidak punya otak.
Sebenarnya wajar saja dibilang mereka tidak punya otak, karena mereka belajar agama tidak pakai otak, sebab guru mereka berkoar - koar di media sosial, bahwa belajar agama tidak pakai otak, maka wajar ketika otak kosong dari nilai - nilai kemanusiaan, mengakibatkan hilang rasa cinta, peduli, kasih sayang dan penghormatan.
Maka sumber utama kenapa mereka suka membidahkan yang disunnahkan oleh mayoritas ulama, karena belajar agama tidak pakai akal, padahal yang membedakan manusia dengan hewan adalah akal, dengan akal nabi adam di angkat derajatnya, seandainya nabi adam tidak diberi akal, maka manusia sama dengan makhluk yang lainnya.
Ketika akal diletakkan sesuai fungsinya maka fitrah akan mengikuti, ketika memahami syariat maka akan sesuai dengan fitrah manusia, tidak bertolak belakang dengan fitrah yang telah Allah ciptakan sesuai dengan fitrahnya, maka mencintai nabi tidak butuh dalil, yang dibutuhkan akal yang bersih dan fitrah yang suci, karena dalil sejalan dengan fitrah manusia.
Diantara karakteristik agama Islam adalah sesuai dengan fitrah dan masuk akal, berapa banyak agama di dunia ini, bertentangan dengan fitrah dan akal manusia, tidak boleh nikah, tidak boleh makan daging, dll.
Maulid nabi tidak butuh dalil, yang dibutuhkan adalah pahami dalil dengan hati dan akal yang jernih, sehingga melahirkan pemahaman sesuai dengan fitrah, bukan karena doktrin dan fanatik buta.
Trus ada tak dalil maulid nabi dari Al Quran dan sunnah ? anda bukan butuh dalil tetapi butuh diruqiyah biar jinnya keluar, setelah itu baru duduk sini, biar kita tunjukkan dalilnya, jika jinnya belum keluar maka anda tidak akan pernah nampak dalilnya atau malahan kepanasan.
Dalu - dalu, Selasa 10 Oktober 2023
Yuk umroh yang minat hubungi kami AZKIA GROUP #PembimbingBersertifikat
#MelayaniTamuAllahKemuliaanBagiKami
#BanggaMenjadiPelayanTamuAllah
#PetugasHajiIndonesia2023
#HajiRamahLansia
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa