Dzikra Haul

Dzikra Haul

Pondok Hasan Jufri, Bawean, khususnya yang putri telah memiliki ribuan alumni yang tersebar hingga ke negeri Jiran. Kemarin mereka berkumpul untuk melaksanakan Haul wafatnya Ibu Nyai Nur Laily yang telah mendidik dan mengasuh pesantren putri ini.

Saya lebih senang menyampaikan dalil dan metodenya dari pada tema yang lain. Seperti biasanya saya awali dengan dalil istimbath, menggali dalil dari nash. 

Dzikra Haul substansinya adalah mengisahkan sejarah hidup sosok almarhum dan almarhumah. Jika yang disampaikan adalah kisah-kisah hidup orang yang baik maka dianjurkan sebagaimana disampaikan oleh Imam Ibnu Hajar Al Haitami:

 إلَّا إذَا ذَكَرَ مَنَاقِبَ عَالَمٍ وَرِعٍ أو صَالِحٍ لِلْحَثِّ على سُلُوكِ طَرِيقَتِهِ وَحُسْنِ الظَّنِّ بِهِ

".... Kecuali menuturkan biografi orang alim yang Wira’i dan saleh, untuk mendorong orang mengikuti jalannya dan berbaik sangka dengannya. Juga agar orang bisa langsung berbuat taat, melakukan kebaikan seperti jalan yang telah dilalui almarhum.

بَلْ هِيَ حِينَئِذٍ بِالطَّاعَةِ وَالْمَوْعِظَةِ أَشْبَهُ لِمَا يَنْشَأُ عنها من الْبِرِّ وَالْخَيْرِ وَمِنْ ثَمَّ مَازَالَ كَثِيرٌ من الصَّحَابَةِ وَغَيْرِهِمْ من الْعُلَمَاءِ يَفْعَلُونَهَا على مَمَرِّ الْأَعْصَارِ من غَيْرِ إنْكَارٍ 

Bahkan menyampaikan kisah dengan ketaatan dan mauidzah lebih tepat karena akan menumbuh-kan kebaikan. Oleh karena itulah, banyak sahabat dan ulama selalu melakukan hal ini sekian kurun waktu tanpa ada yang mengingkarinya." (Fatawa Fiqhiyah Al-Kubra 2/18)

Riwayat dari masa Sahabat seperti yang disampaikan oleh Sahabat Abdurrahman bin Auf:

ﻓﻘﺎﻝ: " ﻗﺘﻞ ﻣﺼﻌﺐ ﺑﻦ ﻋﻤﻴﺮ ﻭﻫﻮ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ، ﻛﻔﻦ ﻓﻲ ﺑﺮﺩﺓ، ﺇﻥ ﻏﻄﻲ ﺭﺃﺳﻪ، ﺑﺪﺕ ﺭﺟﻼﻩ، ﻭﺇﻥ ﻏﻄﻲ ﺭﺟﻼﻩ ﺑﺪا ﺭﺃﺳﻪ "

"Mush'ab bin Umair terbunuh (saat di Uhud), ia lebih baik dariku. Ia dikafani salam selimut, jika kepalanya ditutup maka kakinya terbuka. Jika kakinya ditutup maka kepalanya terbuka" (Sahih Bukhari)

Al-Hafidz Ibnu Hajar memberi catatan dengan mengutip dari ulama ahli hadis:

ﻗﺎﻝ اﺑﻦ ﺑﻄﺎﻝ ﻭﻓﻴﻪ ﺃﻧﻪ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺫﻛﺮ ﺳﻴﺮ اﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ  

Ibnu Batthal berkata bahwa riwayat ini menganjurkan untuk menyebut sejarah orang-orang saleh (Fathul Bari, 7/354)

Dzikra atau menyebut kebaikan orang baik yang telah wafat bahkan diamalkan oleh Nabi kita:

ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ، ﻗﺎﻟﺖ: ﻣﺎ ﻏﺮﺕ ﻋﻠﻰ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﻧﺴﺎء اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻣﺎ ﻏﺮﺕ ﻋﻠﻰ ﺧﺪﻳﺠﺔ، ﻭﻣﺎ ﺭﺃﻳﺘﻬﺎ، ﻭﻟﻜﻦ ﻛﺎﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻜﺜﺮ ﺫﻛﺮﻫﺎ 

Aisyah berkata: "Tidak ada yang aku cemburui dari istri-istri Nabi selain Khadijah. Aku tidak melihatnya. Tapi Nabi sering menyebutnya."

ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺫﺑﺢ اﻟﺸﺎﺓ ﺛﻢ ﻳﻘﻄﻌﻬﺎ ﺃﻋﻀﺎء، ﺛﻢ ﻳﺒﻌﺜﻬﺎ ﻓﻲ ﺻﺪاﺋﻖ ﺧﺪﻳﺠﺔ

Terkadang Nabi menyembelih kambing lalu memotong beberapa bagian dan dikirimkan kepada teman-temannya Khadijah (HR Bukhari)

Saya menyampaikan materi ini sebenarnya untuk ngaji Sorogan kepada putra-putri dan menantu almarhumah yang pinter-pinter. Ada Gus Cak Thoriq , Gus Muhammad Syamsudin LBM PWNU, Neng Aini Aryani Daiyah Nasional dan lainnya.

Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Dzikra Haul". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait