Metode Itsbat Salaf yang di Kotori Wahhabi Salafi

Metode Itsbat Salaf yang di Kotori Wahhabi Salafi

METODE ITSBAT SALAF YANG DI KOTORI WAHHABI SALAFI

Sejauh ilmu pengetahuan kami mengenai Itsbat yang dilakukan oleh ulama salaf. Terdapat dua kondisi.

Kondisi pertama, jika lawan bicaranya adalah orang pintar/alim/faqih maka cukup dengan membawakan dzohir Nash saja. Dan menyuruh lawan bicaranya untuk Iman, Tasdiq dan Taslim. Karena, lawan bicaranya orang pintar. Tentu, dia atau mereka tidak akan jatuh pada tajsim atau tasybih.

Kondisi kedua, jika lawan bicaranya adalah orang awam. Maka, tidak cukup berhenti dengan menyebut Nash sifat saja. Melainkan mereka akan menambah beberapa kalimat agar lawan bicaranya tidak jatuh pada tajsim atau tasybih. Seperti kalimat: Bila Tamtsil, Bila Kaifin, Bila Tasybihin, Bila Idrakin, Bila Jihatin dan kalimat lainnya. Agar lawan bicaranya Mentanzihkan/menyucikan Allah. Intinya harus detail untuk menjelaskan penyucian terhadap Allah kepada lawan bicaranya. Dan ada beberapa metode lagi cara penyampaian Nash sifat kepada orang awam.

Al Imam Abi Bakar Ahmad Addinuri Al Qadhi Al Makki (W 333 H) berkata:

قال مطرف بن عبدالله : عقول كل قوم على قدر زمانهم

Artinya: Al Imam Mutharrif bin Abdullah Asysyikhiir (W 95 H) berkata: Akal setiap kaum (manusia) tergantung ukuran zaman mereka.

[Al Mujaalasah Wa Jawahirul Ilmi: 4/493]

Dari Atsar diatas kita tahu bahwa ulama salaf dulu meskipun menggunakan metode istbat mereka mengukur akal lawan bicaranya dulu baru menjelaskan. Tidak semerta merta orang yang awam itu langsung dimasukan bulat bulat Nash sifat kedalam pikiran mereka. Tidak !!!

Metode inilah yang tidak dibaca oleh Wahhabi. Sehingga, ucapan ulama salaf yang ada didalam kitab kitab mereka, yang sebenarnya ditujukan kepada orang pintar dibaca oleh orang awam Wahhabi. Sehingga orang awam Wahhabi menyangka itulah yang dimaksud oleh ulama salaf tentang metode Itsbat yang sebenarnya. dan berlindung dibalik slogan Tauhid dan Manhaj salaf. 😅 Astaghfirullah.

Tapi, Wahhabi kan gak pake ini. Jadi, jangan heran kenapa larva larva Wahhabi mereka jatuh tajsim yang mereka tidak sadari dan silahkan cek bukti jejak digital yang masih terlacak. Berapa banyak mereka melakukan tajsim lewat alasan mereka dan berapa banyak juga mereka melakukan penyerupaan lewat gambar mereka.

Kami berikan satu contoh penyampaian pakai metode istbat yang benar dan bandingkan dengan penjelasan Syaikh Soleh Fauzan yang dikutip oleh muridnya Muhammad Abdul Tuasikal, yang mana mereka berdua sama sama telah mengotori metode Itsbat ini.

Al Imam Abi Bakar Al Kalabaadzii Al Bukhari (W 374 H) berkata:

وصف النبي - صلى الله عليه وسلم - الرب بالأصابع كما وصف الله تعالى نفسه باليد والسمع والبصر ، فقامت الدلائل على أن يده وسمعه وبصره ليست بجوارح ولا أعضاء ولا أصابع ولا أجزاء إذ هو عز وجل واحد أحد صمد فرد بعيد عن أوصاف الحدث وعن شبة المخلوقين ليس كمثله شيء وهو السميع البصير ، فعلينا الإيمان به والوصف له بما وصف نفسه به ونفي أوصاف الحـدث عنه ، وتنزيهه عن التشبيه والكيفية والدرك إلا من حيث الإقرار به والإيمان والتصديق له ، فكذلك ما وصفه به رسول الله - صلى الله عليه وسلم - من الأصبع فعلينا التسليم له ، وفي بعض النسخ الإسلام له والإيمان به والتصديق على أنها صفة له على ما يستحقه ويليق به من غير كيفية ولا إدراك ولا تشبيه.

Artinya: Nabi Sallahu Alaihi Wasallam menyifatkan kepada Allah dengan jari jemari sebagaimana yang telah Allah sifatkan pada dirinya sendiri dengan tangan, pendengar dan penglihatan. Maka, telah tegak dalil dalil sesungguhnya tangannya, pendengaran nya dan penglihatannya 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻𝗹𝗮𝗵 𝘀𝘂𝘀𝘂𝗻𝗮𝗻 𝘁𝘂𝗯𝘂𝗵, 𝗮𝗻𝗴𝗴𝗼𝘁𝗮 𝗯𝗮𝗱𝗮𝗻, 𝗷𝗮𝗿𝗶 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗯𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻. 𝗞𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝗶𝗮 (𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵) 𝗔𝘇𝘇𝗮 𝗪𝗮 𝗝𝗮𝗹𝗹𝗮 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗲𝘀𝗮, 𝗮𝗵𝗮𝗱𝘂𝘀 𝗦𝗵𝗼𝗺𝗮𝗱 𝗹𝗮𝗴𝗶 𝘀𝗲𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶𝗮𝗻 𝗷𝗮𝘂𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝘀𝗶𝗳𝗮𝘁 𝘀𝗶𝗳𝗮𝘁 𝗯𝗮𝗵𝗮𝗿𝘂 𝗱𝗮𝗻 𝗷𝗮𝘂𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗻𝘆𝗲𝗿𝘂𝗽𝗮𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗺𝗮𝗸𝗵𝗹𝘂𝗸 𝗺𝗮𝗸𝗵𝗹𝘂𝗸. Tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai nya, dialah yang maha mendengar lagi maha melihat.

𝗠𝗮𝗸𝗮, 𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯 𝗯𝗮𝗴𝗶 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗺𝗮𝗻𝗶𝗻𝘆𝗮 (𝗮𝘆𝗮𝘁𝗻𝘆𝗮) 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗶𝗳𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗺𝗶𝗹𝗶𝗸𝗶 𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗮𝗽𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝗶𝗮 𝘀𝗶𝗳𝗮𝘁𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗳𝗶𝗸𝗮𝗻 𝘀𝗶𝗳𝗮𝘁 𝘀𝗶𝗳𝗮𝘁 𝗯𝗮𝗵𝗮𝗿𝘂 𝗱𝗮𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮. 𝗗𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝘆𝘂𝗰𝗶𝗸𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗻𝘆𝗲𝗿𝘂𝗽𝗮𝗮𝗻, 𝗸𝗮𝗶𝗳𝗶𝘆𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗶𝗺𝗮𝗷𝗶𝗻𝗮𝘀𝗶. Terkecuali hanya sekiranya meng-iqrar kannya, mengimani dan membenarkan padanya. Seperti itulah yang Rasulullah sifatkan dari jari jemari. Maka, wajib bagi kita untuk membenarkan nya. Dan dalam sebagian catatan Islam. (Wajib) mengimaninya dan membenarkan nya sesungguhnya itu (jari jemari) merupakan sifat Allah atas apa apa yang Haq padanya dan yang agung padannya 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝗞𝗮𝗶𝗳, 𝗶𝗺𝗮𝗷𝗶𝗻𝗮𝘀𝗶 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝗽𝗲𝗻𝘆𝗲𝗿𝘂𝗽𝗮𝗮𝗻.

فالاصبع صفة الله عز وجل ، ومن صفاته العدل والفضل ، فيجوز أن يكون معنى قوله ( بين أصبعين ) أي : بين صفتين من صفات الله عز وجل ، ويعنى الفضل والعدل،

Artinya: Maka Jari jemari ('Ashabi') merupakan sifat Allah Azza Wa Jalla dan bagian dari sifatnya yang adil dan utama. Maka boleh memahami makna firman nya ; Baina 'Ashabiani (diantara dua jarinya) artinya : diantara dua sifatnya dari sifat sifat Allah Azza Wa Jalla, yakni Keutamaan dan Keadilan.

[Bahrul Fawaid: 122 - 123]

Lihat penjelasan orang alim diatas menerangkan Nash sifat menggunakan metode istbat. Ada tata bahasa dan runtutan penjelasan yang fasih dalam menjelaskan nya. Jadi, orang awam tidak jatuh pada tajsim ataupun tasybih. Dan bandingkan dengan penjelasan ulama Wahhabi. Beda jauh. Itupun mereka masih Abal Abal dan cacat dalam memahami nya. Suatu saat kita bongkar.

Satu lagi, Itsbat sifat itu adalah menetapkan dalil bukan menetapkan terjemahan 🙏

Al Imam Abi Bakar Abdul Qaahir Al Jurjaani (W 471 H) berkata:

أن إثبات الصفة بإثبات دليلها

Artinya: Sesungguhnya menetap (Itsbat) sifat adalah dengan menetapkan dalil nya saja.

[Dalaailul 'Ajaaz: 72]

Al Imam Al Khattabi (W 388 H) mengatakan:

بل كثير منهم يحدث على المعنى، وليس كلهم بفقيه

Artinya: Melainkan mereka meriwayatkan maknanya saja dan tidaklah mereka semuanya orang yang faqiih.

['Alaamul Hadist Fii Syarhi Sahih Al Bukhari: 4/1249]

Jadi, metode itsbat yang digunakan oleh website rumasyo adalah metode itsbat yang salah, keliru dan cacat.

Dan tolong jawab ini khusus Wahhabi saja, mengenai postingan ini: Allah itu punya tangan atau punya sifat tangan? Harap jawab.

Sumber Facebook : ID Cyber Aswaja

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Metode Itsbat Salaf yang di Kotori Wahhabi Salafi". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait