Ibadahmu Untuk Tuhanmu, Bukan Untuk Mu!

Ibadahmu Untuk Tuhanmu, Bukan Untuk Mu !

Ibadahmu Untuk Tuhanmu, Bukan Untuk Mu !

Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai 

Jika ibadahmu membuatmu merasa lebih dan merendahkan orang lain, pertanda ibadahmu untuk mu, bukan untuk tuhanmu, karena ibadah yang diciptakan tuhanmu agar engkau merendah bukan meninggi, jika engkau meninggi tak ubahnya engkau iblis berjubah ketaatan dan ibadah.

Jika engkau merasa sudah sampai kepada derajat takwa, sedangkan matamu memandang orang lain sebagai ahli neraka, maka sesungguhnya takwamu palsu, karena apa bedanya engkau dengan iblis yang menginginkan seluruh umat manusia masuk neraka.

Jika engkau merasa sudah berpegang teguh dengan syariat islam, tetapi hatimu masih suka menilai orang lain dengan ukuran pemahaman kelompokmu, menempatkan orang lain di neraka karena tidak ikut dengan kelompokmu, maka apa bedanya engkau dengan iblis yang menginginkan seluruh umat manusia masuk neraka termasuk engkau.

Jika engkau sudah merasa telah mencapai pemahaman yang baik dalam memahami ajaran islam, tetapi ukuran seorang muslim di mata engkau hanya antara jenggot dan celana cingkrang, maka selainnya ahli neraka, maka pemahamanmu untuk mu bukan untuk umat manusia, karena apa bedanya engkau dengan iblis yang menginginkan semua manusia masuk neraka.

Jika engkau sudah merasa pemahamanmu setara dengan ulama yang hafal jutaan hadits, dengan meragukan pemahaman mereka, bahwa mereka tak maksum, maka engkau lebih tidak maksum karena tidak hafal jutaan hadits, apa yang engkau lakukan tak ada bedanya dengan iblis yang membisikkan keraguan ke telinga umat manusia agar ragu dengan syariat ini dengan menyebarkan keraguan terhadap ulamanya.

Jika engkau masuk suatu masjid dan hatimu bergumam masjid ini belum memenuhi syarat masjid menurut kelompokmu, dan engkau tempatkan jamaahnya sebagai ahli neraka, maka ada yang salah dalam metode pengajian mu, karena jika itu yang selalu muncul dalam hati mu, maka apa bedanya engkau dengan iblis, yang mengharapkan semua manusia menjadi ahli neraka.

Jika hatimu selalu menginginkan orang lain masuk neraka, sedangkan engkau orang pengajian suka menuntut ilmu, berarti ada yang salah tempat pengajian mu, karena apa bedanya engkau dengan iblis yang menginginkan manusia masuk neraka.

Jika penilaian mu terhadap orang lain hanya ukuran neraka, jika tidak sesuai dengan pemahaman kelompok mu maka tempatnya di neraka, maka tak ada ubah nya engkau dengan iblis, karena iblis tidak pernah mengukur umat manusia dengan surga.

Jika ibadahmu bukan untuk tuhan mu maka ibadahmu akan melahirkan kesombongan dan keangkuhan.

Jika ibadahmu bukan untuk tuhan mu maka engkau akan mudah memvonis orang lain sebagai ahli neraka, karena ibadahmu tidak mendatangkan rahmat tetapi melahirkan sifat merasa paling hebat.

Jika ibadahmu bukan untuk tuhan mu, maka hati mu akan keras kepada sesama makhluk karena engkau merasa engkau saja yang ibadah, sedangkan yang lain dianggap ahli neraka, karena tak sesuai dengan standar akal mu.

Jika ibadahmu bukan untuk tuhan mu, maka engkau merasa paling ikhlas beribadah, sedangkan lain tidak, sehingga melahirkan sifat ujub dalam diri mu.

Jika ibadahmu bukan untuk tuhan mu, maka seluruh sifat buruk dalam diri mu akan muncul dalam sikap dan perbuatan mu, seolah engkaulah segalanya, karena jangankan orang lain, tuhanmu saja engkau kesampingkan, apalagi yang lain.

Jika sebaliknya ibadahmu untuk tuhan mu maka seluruh sifat ketuhanan dalam diri mu akan lahir dalam sikap dan perbuatan mu, engkau akan menjadi hamba tuhan mu dan memperlakukan orang lain sebagai hamba tuhanmu, sehingga menginginkan semua kembali bersama sama kepada tuhanmu berkumpul di dalam surga yang telah dijanjikan oleh tuhanmu.

Sintong, Minggu 27 Agustus 2023

Yuk umroh yang minat hubungi kami AZKIA GROUP #PembimbingBersertifikat

#MelayaniTamuAllahKemuliaanBagiKami

#BanggaMenjadiPelayanTamuAllah

#PetugasHajiIndonesia2023

#HajiRamahLansia 

Sumber FB : Ustadz Abee Syareefa

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Ibadahmu Untuk Tuhanmu, Bukan Untuk Mu!". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait