Dakwah ala Dajjal (2)

Dakwah ala Dajjal (2)

Dakwah ala Dajjal ( 2 )

Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai

Tugas utama dajjal ketika muncul nanti adalah membalikkan fakta, mengelabui serta menipu umat manusia.

Api yang dibawa dajjal hakikatnya air, sedangkan air yang dibawanya adalah api, yang sedikit dikatakannya banyak, yang banyak dikatakan sedikit, tujuannya untuk membenarkan ajarannya, sehingga manusia menganggapnya tuhan.

Hari ini sudah kita jumpai mereka yang suka membalikkan fakta dalam berdakwah dan mengajak umat ke paham mereka, yang hakikatnya hanya segelintir ulama kontroversi yang mengembangkannya tetapi mereka katakan mayoritas ulama.

Yang mayoritas mereka katakan ahli bidah, terjerumus kepada syirik, penyembah kubur, sesat dan kafir, bukankah ini membalikkan fakta, bagaimana mungkin mayoritas ulama bersepakat dalam kesesatan, sedangkan nabi telah menjamin bahwa jika umatnya berkumpul maka tidak akan jatuh kepada kesesatan, yang berkumpul ulamanya, maka bagaimana mereka akan sesat ? 

Mayoritas ulama ahlus sunnah wal jamaah berakidahkan mengikuti metode akidah abu hasan asyari dan abu mansur al maturidi, lalu mereka katakan bahwa akidah asyari dan almaturidi sesat, dan mereka katakan bahwa ulama yang berakidahkan asyari sudah bertaubat dan pindah ke akidah salaf, termasuk abu hasan asyari sendiri sudah bertaubat dari pahamnya, bukankah ini membalikkan fakta dan penipuan atas nama ulama ? 

Mereka buat opini bahwa imam nawawi, ibnu hajar Asqolani, ibnu kasir dan ulama yang lain tidak berakidahkan asyari, padahal tidak ada satu ulama pun yang meragukan keasy'arian mereka, kecuali yang suka mengelabui umat islam untuk kepentingan dakwah mereka.

Selanjutnya fakta yang dibalikkan mereka, bahwa mayoritas ulama bermazhab dengan salah satu madzhab fiqih, lalu mereka mengajak umat islam untuk tidak bermazhab, tetapi langsung kepada Al Quran dan sunnah, dengan alasan seperti ini seharusnya seorang muslim, karena ini yang diajarkan salafus soleh, padahal mayoritas ulama mengajak umat islam beragama dan memahami Al Quran dan sunnah melalui mazhab ulama, agar tidak mengakali dan mengotak atik ayat dan hadits nabi, seperti yang mereka lakukan.

Mayoritas ulama tidak menjadikan wilayah atau daerah sebagai standar beragama seorang muslim, tetapi mereka menjadikan madinah dan mekah sebagai standar beragama, untuk meyakinkan umat islam, mereka gunakan hadits, padahal hadits tersebut tidak ada kaitannya dengan standar pengambilan ajaran agama dengan alumni madinah dan mekah, bukankah ini penipuan atas nama nabi ? sedangkan mereka mengaku paling nyunnah.

Kata mereka, yang dari madinah lebih asli dan original, maka ambillah yang datang dari madinah, selain itu sudah jatuh kepada syubhat, menipu umat atas nama syubhat merupakan ulam makan mereka sehari hari, sepanjang sejarah umat islam, tidak ada ulama hadits mengkhususkan mengambil ilmu dari alumni Madinah dan mekah, ini merupakan membalikkan fakta.

Mayoritas ulama dalam memahami ayat sifat dengan menggunakan dua metode ; tafwidh dan takwil, lalu mereka katakan bahwa dua metode ini tidak diajarkan salafus soleh, maka sesungguhnya mereka telah membalikkan fakta, padahal imam - imam yang hidup di tiga abad pertama mereka menggunakan dan mengakui dua metode di atas, termasuk imam bukhori, imam malik, imam syafii dll

Jika ada dakwah yang membalikkan fakta, mayoritas dianggap tidak ada menjamin kebenaran, suatu amalan dibolehkan mayoritas ulama dikatakan bid'ah, dan menuduh ulama mayoritas terjerumus kepada perbuatan syirik, serta menganggap kelompok mereka sebagai perwakilan pemahaman salaf, saat ditanya siapa saja ulama salafnya ternyata ulama khalaf, maka hindari dakwah mereka karena mereka sedang membalikkan fakta.

Dalu - dalu, Rabu 2 Agustus 2023

Umroh 2023✈️πŸ‡ΈπŸ‡¦πŸ•‹

Yuk umroh yang minat hubungi kami AZKIA GROUP #PembimbingBersertifikat

#MelayaniTamuAllahKemuliaanBagiKami

#BanggaMenjadiPelayanTamuAllah

#PetugasHajiIndonesia2023

#HajiRamahLansia 

Sumber FB Ustadz : Abee Syafeera

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Dakwah ala Dajjal (2)". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait