Puasa Arafah

Puasa Arafah

PUASA ARAFAH

Salah satu puasa sunnah yang pahalanya luar biasa besar adalah puasa Arafah. Dalam hadis sahih riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa siapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka dosa yang ia lakukan setahun sebelumnya dan dosa yang akan terjadi setahun mendatang akan dimaafkan. Luar biasa sekali bukan? bahkan dosa yang belum dilakukan pun sudah mendapat jatah pengampunan.

Ulama berbeda pendapat tentang dosa apa yang dimaksud? Apakah ini hanya berlaku pada dosa kecil saja atau mencakup seluruh dosa termasuk dosa besar? Mayoritas ulama menganggap bahwa yang diampuni selama dua tahun penuh adalah dosa kecil saja sebab dosa besar butuh taubat secara khusus dan juga butuh ridha dari orang lain apabila dosa itu berupa kesalahan terhadap orang lain tersebut. Ini adalah kaidah umum untuk memahami hadis-hadis pengampunan dosa. 

Namun menurut sebagian ulama lain, semisal Imam Ibnu al-Mundzir dan Imam ar-Ramli, yang diampuni bukan hanya dosa kecil tapi juga mencakup dosa besar sebab dalam hal ini hadisnya tidak menyebutkan batasan apa pun sedangkan kasih sayang Allah sangat luas. Tentu saja, ampunan semacam ini tetap tidak menggugurkan sanksi pidana di dunia dan kewajiban lain yang terkait hak sesama manusia yang terzalimi. Dengan kata lain, yang diampuni hanyalah bagian yang menjadi hak Allah saja.

Pertanyaannya, kapan waktu puasa Arafah itu? Dalam kitab-kitab fikih Syafi’iyah, puasa Arafah selalu didefinisikan sebagai puasa pada tanggal 9 Dzul Hijjah (وهو تاسع ذي الحجة). Jadi, nama Arafah dalam konteks puasa ini adalah nama tanggal, bukan nama tempat yang ada di Makkah itu. 

Bagi penduduk Makkah yang tidak berhaji, puasa Arafah adalah pada tanggal 9 bertepatan dengan berkumpulnya jamaah Haji di Padang Arafah. Bagi penduduk negara lain yang berjauhan, puasa Arafah adalah tanggal 9 di kalender hijriah masing-masing negara, baik itu bersamaan harinya dengan hari jamaah haji wukuf atau tidak bersamaan. Misalnya saja tahun ini (2023) jamaah Haji wukuf pada hari Selasa sebab di sana Selasa adalah tanggal 9, maka di Indonesia baru bisa puasa Arafah pada hari Rabu sebab di sini tanggal 9 adalah hari Rabu. Sekali lagi, patokannya adalah tanggal kalender Dzul Hijjah masing-masing negara, bukan hari wukufnya jamaah haji.

Bisakah hari puasa Arafah di seluruh dunia ikut hari wukufnya jamaah haji? Jawabannya sebenarnya tidak bisa sebab ada selisih waktu yang panjang. Bila tetap dipaksakan, misal dalam kasus tahun ini sama-sama hari selasa semua, maka akan terjadi beberapa masalah teknis sebagai berikut:

1. Misalnya dalam konteks Indonesia, waktu Indonesia bagian barat selisih 4 jam dengan waktu Makkah. Artinya, ketika muslimin Indonesia sudah waktunya memulai puasa Arafah di waktu subuh, saat itu di Makkah masih tengah malam sehingga belum masuk waktu puasa. Dengan demikian sebenarnya muslimin Indonesia tidak Ikut Makkah sebab justru start 4 jam lebih awal. Faktanya justru terbalik, muslimin Makkah ikut muslimin Indonesia.

2. Bila konsisten mau ikut waktu puasa orang Makkah, maka muslimin Indonesia harusnya start berpuasa sekitar jam 8-9 pagi. Jelas puasanya batal bila sebelumnya masih makan minum sebab semua tahu bahwa puasa dimulai sejak subuh.

3. Hitungan kalender hijriah di negara yang berjauhan dengan Makkah akan kacau sebab ada daerah yang jelas-jelas hilalnya masih hilal akhir Dzul Qa’dah (belum Ijtima’/Konjungsi) sehingga tanggal 1 Dzul Hijjah pasti mundur satu hari dari kalender Makkah, akan tetapi secara dipaksakan tanggal 9 Dzul Hijjahnya harus disamakan. Ini masalah serius sebab secara faktual penduduk negeri itu masih berada di tanggal 8 dan kemudian berhari raya Adha pada tanggal 9 Dzul Hijjah.

Dengan demikian, lebih aman dan tidak problematik apabila kita warga Indonesia tetap ikut kalender hijriah kita di Indonesia sehingga puasa Arafah kita jatuh besok lusa pada hari Rabu, 28 Juni 2023, sama seperti keputusan pemerintah (Ulil Amri). Selamat mempersiapkan diri untuk berpuasa.

Semoga bermanfaat.

Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Puasa Arafah". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait