Mutiara Nasehat Abu Bakar Shidiq

Mutiara Nasehat Abu Bakar Shidiq

๐— ๐—จ๐—ง๐—œ๐—”๐—ฅ๐—” ๐—ก๐—”๐—ฆ๐—˜๐—›๐—”๐—ง ๐—”๐—•๐—จ ๐—•๐—”๐—ž๐—”๐—ฅ ๐—ฆ๐—›๐—œ๐——๐—œ๐—ค

 Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq 

‌ุฃูŠู‡ุง ‌ุงู„ู†ุงุณ ‌ูุฅู†ูŠ ‌ู‚ุฏ ‌ูˆู„ูŠุช ‌ุนู„ูŠูƒู… ‌ูˆู„ุณุช ‌ุจุฎูŠุฑูƒู… ูุฅู† ุฃุญุณู†ุช ูุฃุนูŠู†ูˆู†ูŠ ูˆุฅู† ุฃุณุฃุช ูู‚ูˆู…ูˆู†ูŠ

 “Wahai manusia, aku telah diangkat sebagai pemimpin kalian padahal aku bukan orang terbaik di antara kalian. Maka jika aku berbuat baik, bantulah aku. Tapi jika aku berbuat keburukan, luruskan aku.”[1]

ุฅู† ุฃู‚ูˆุงูƒู… ุนู†ุฏูŠ ุงู„ุถุนูŠู ุญุชู‰ ุขุฎุฐ ู„ู‡ ุจุญู‚ู‡، ูˆุฅู† ุฃุถุนููƒู… ุนู†ุฏูŠ ุงู„ู‚ูˆูŠ ุญุชู‰ ุขุฎุฐ ู…ู†ู‡ ุงู„ุญู‚ .

 “Orang kuat di antara kalian menjadi lemah di hadapanku agar aku ambil hak darinya, dan orang yang lemah di antara kalian menjadi kuat di hadapanku agar aku dapat penuhi haknya.”[2

ู„ุง ูŠุฏุน ู‚ูˆู… ุงู„ุฌู‡ุงุฏ ููŠ ุณุจูŠู„ ุงู„ู„ู‡ ุฅู„ุง ุถุฑุจู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ุจุงู„ุฐู„

 “Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad di jalan Allah kecuali Allah akan menimpakan kehinaan kepada mereka.”[3]

‌ุงู„ู„ู‡ู… ‌ุฃุฑู†ูŠ ‌ุงู„ุญู‚ ‌ุญู‚ุง ‌ูˆุงุฑุฒู‚ู†ู‰ ‌ุงุชุจุงุนู‡ ูˆุฃุฑู†ูŠ ุงู„ุจุงุทู„ ุจุงุทู„ุง ูˆุงุฑุฒู‚ู†ู‰ ุงุฌุชู†ุงุจู‡

 “Ya Allah, nampakkan kepadaku kebenaran itu adalah benar, dan berikan aku kemampuan untuk mengikutinya. Nampakkan kepadaku yang batil itu adalah batil, dan berikan aku kemampuan untuk menjauhinya.”[4]

ุฅุฐุง ูุงุชูƒ ุฎูŠุฑ ูุฃุฏุฑูƒู‡ ูˆุฅู† ุฃุฏุฑูƒูƒ ูุงุณุจู‚ู‡

 “Jika engkau kehilangan sebuah amal kebaikan, maka carilah, jika engkau telah menemukannya, maka bersegeralah (dalam mengerjakannya).”[5]

ุฃูƒูŠุณ ุงู„ูƒูŠْุณ ุงู„ุชู‚ูˆู‰، ูˆุฃุญู…ู‚ ุงู„ุญَู…َู‚ ุงู„ูุฌูˆุฑ

“Sesungguhnya orang yang paling cerdas adalah yang bertaqwa dan orang yang paling bodoh adalah yang selalu berbuat maksiat.”[6]

ุฃูŠู‡ุง ุงู„ู†ุงุณ، ุฅู†ู‡ ‌ู…ู† ‌ูƒุงู† ‌ูŠุนุจุฏ ‌ู…ุญู…ุฏุง ูุฅู† ู…ุญู…ุฏุง ู‚ุฏ ู…ุงุช، ูˆู…ู† ูƒุงู† ูŠุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ูุฅู† ุงู„ู„ู‡ ุญูŠ ู„ุง ูŠู…ูˆุช

“Wahai manusia sekalian, jika kalian menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad telah wafat. Tapi jika kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Dia maha hidup dan tidak akan pernah mati.”[7]

‌ู„ุง ‌ูŠุญู‚ุฑู† ‌ุฃุญุฏ ‌ุฃุญุฏุง ‌ู…ู† ‌ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ูุฅู† ุตุบูŠุฑ ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ุนู†ุฏ ุงู„ู„ู‡ ูƒุจูŠุฑ

 “Janganlah ada dari kalian meremehkan seorang pun dari kaum muslimin, karena seorang muslim yang kecil / rendah sekalipun, memiliki kedudukan agung di sisi Allah.”[8]

ุงุญุฑุต ุนู„ู‰ ุงู„ู…ูˆุช ุชูˆู‡ุจ ู„ูƒ ุงู„ุญูŠุงุฉ

“Carilah kematian (dengan berjihad) maka engkau akan diberi kehidupan (yang mulia).”[9]

ุงู„ู…ูˆุช ุฃู‡ูˆู† ู…ุง ู‚ุจู„ู‡، ูˆุฃุดุฏ ู…ุง ุจุนุฏู‡

“Apapun (dari bentuk musibah) yang ada sebelum kematian itu jauh lebih ringan. Dan sesuatu yang ada setelah kematian, itu jauh lebih berat daripada kematian.”[10]

ุฃุตู„ุญ ู†ูุณูƒ ูŠุตู„ุญ ู„ูƒ ุงู„ู†ุงุณ

“Perbaiki dirimu, maka manusia akan baik kepadamu.”[11]

ูˆุฅู†ู‡ุง ู„ุง ุชู‚ุจู„ ู†ุงูู„ุฉ ‌ุญุชู‰ ‌ุชุคุฏู‰ ‌ุงู„ูุฑูŠุถุฉ

“Sesungguhnya tidak akan diterima ibadah sunnah, hingga ditunaikannya ibadah wajib.”[12]

ุญู‚ ู„ู…ูŠุฒุงู† ูŠูˆุถุน ููŠู‡ ุงู„ุญู‚ ุฃู† ูŠูƒูˆู† ุซู‚ูŠู„ุง، ูˆุญู‚ ู„ู…ูŠุฒุงู† ูŠูˆุถุน ููŠู‡ ุงู„ุจุงุทู„ ุฃู† ูŠูƒูˆู† ุฎููŠูุง

 “Timbangan kebenaran jika diletakkan padanya kebenaran, maka ia akan menjadi berat, dan timbangan itu jika diletakkan kebatilan, maka ia akan menjadi ringan.”[13]

‌ุตู†ุงุฆุน ‌ุงู„ู…ุนุฑูˆู ‌ุชู‚ูŠ ‌ู…ุตุงุฑุน ‌ุงู„ุณูˆุก

“Perbuatan-perbuatan baik, akan mencegah seseorang dari ditimpa keburukan secara tiba-tiba.”[14]

‌ู„ุง ‌ุฎูŠุฑ ‌ููŠ ‌ุฎูŠุฑ ‌ุจุนุฏู‡ ‌ู†ุงุฑ ูˆู„ุง ุดุฑ ููŠ ุดุฑ ุจุนุฏู‡ ุงู„ุฌู†ุฉ

“Tidak ada kebaikan sedikitpun jika akhirnya adalah neraka, dan tidak ada keburukan sedikitpun

jika ujungnya bisa meraih syurga.”[15]

‌ู„ูˆุฏุฏุช ‌ุงู†ูŠ ‌ุดุนุฑุฉ ‌ููŠ ‌ุฌู†ุจ ‌ุนุจุฏ ‌ู…ุคู…ู†

“Aku berharap seandainya diriku ini hanyalah selembar rambut yang tumbuh di tubuh seorang mukmin.”[16]

ุฎูŠุฑ ุงู„ุฎุตู„ุชูŠู† ู„ูƒ ุฃุจุบุถู‡ู…ุง ุฅู„ูŠูƒ

“Bila ada dua kebaikan yang menjadi pilihan untuk dirimu, yang terbaik adalah yang engkau tidak menyukainya.”[17]

‌ูƒู„ ‌ุงู…ุฑุฆ ‌ู…ุตุจุญ ‌ููŠ ‌ุฃู‡ู„ู‡ … ูˆุงู„ู…ูˆุช ุฃุฏู†ู‰ ู…ู† ุดุฑุงูƒ ู†ุนู„ู‡

“Setiap orang bangun di pagi hari bersama keluarganya (dalam kondisi lalai)... Padahal kematian bahkan lebih dekat dari tali sendalnya.”[18]

‌ุฃุทูˆุน ‌ุงู„ู†ุงุณ ‌ู„ู„ู‡ ‌ุฃุดุฏู‡ู… ‌ุจุบุถุง ‌ู„ู…ุนุตูŠุชู‡

“Manusia yang paling ta’at kepada Allah adalah orang yang paling benci kepada perkara yang mengandung kemaksiatan kepada Allah.”[19]

Semoga bermanfaat

•┈┈•••○○❁༺ฮฑั•ั‚༻❁○○•••┈┈•

[1] Bidayah wa Nihayah (5/248)

[2] Shifatusshafwah (1/98)

[3] Bidayah wa Nihayah (5/248)

[4] Ihya Ulumuddin (4/401)

[5] Abu Bakar Shidiq Awal Kh. Rasyidin hal. 100

[6] Thabaqat al  Kubra (3/136)

[7] Sirah Ibnu Hisyam (2/656)

[8] Ihya Ulumuddin (3/338)

[9] Uyunul Akhbar (1/208)

[10] Al I’jaz hal.33

[11] Abu Bakar Shidiq Awal Kh. Rasyidin hal. 100

[12] Zuhd wa Raqaiq hal. 319

[13] Shifatussafwah (1/264)

[14] Al I’jaz hal. 33

[15] Abu Bakar Shidiq Awal Kh. Rasyidin hal. 100

[16] Shifatusshafwah (1/95)

[17] Zuhud li Ahmad bin Hanbal hal. 196

[18] Al Muwatha’ (2/890)

[19] Mu’jam al Amtsal (2/450)

Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Mutiara Nasehat Abu Bakar Shidiq". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait