Haji Dengan Iman

Haji Dengan Iman

Haji Dengan Iman 

Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai

Seorang teman sewaktu kuliah di Al Azhar mesir pernah bercerita, bahwa diantara kebiasaan sholat tarawih di mesjid - mesjid di mesir, imam membaca satu juz di setiap rakaat atau satu juz di dua rakaat.

Yang membuat teman ini terkesima dan takjub, ada seorang kakek ikut sholat tarawih tanpa terlihat lelah, dari awal sampai selesai sholat witir, dan selama dibacakan satu juz Al Quran di setiap rakaat, sang kakek tidak terlihat bergerak mencari posisi yang nyaman selama sholat.

Sedangkan sebagian jamaah yang masih muda, terlihat bergerak sedikit mencari posisi yang nyaman selama tegak berdiri pada saat satu juz Al Quran dibacakan, dan terlihat kelelahan.

Hampir setiap malam terlihat sang kakek dengan fokus dan khusyuk mengikuti sholat tarawih sampai selesai.

Saking penasarannya, lalu kawan tersebut bertanya apa rahasia sehingga kakek kuat mengikuti sholat tarawih sampai selesai tanpa kelihatan lelah.

" Wahai kakek, dari awal ramadhan aku perhatikan engkau tidak terlihat lelah mengikuti sholat tarawih, sedangkan kami yang masih muda terasa berat mengikuti tarawih karena satu juz satu rakaat ?"

Dengan tersenyum kakek tersebut menjawab; " wahai anakku, engkau berdiri dengan tubuhmu, sedangkan kami berdiri dengan iman."

Setiap kita akan terhenyuh mendengar jawaban sang kakek, karena pada hakikatnya hidup ini jika tidak pakai iman maka akan terasa berat untuk dijalani.

Begitu juga halnya dalam melaksanakan ibadah haji, ibadah yang bertumpu kepada kekuatan fisik, apa lagi mayoritas yang berangkat haji sudah lansia, seandainya tanpa iman rasanya mustahil mereka kuat untuk berangkat haji.

Karena untuk sampai ke asrama haji propinsi saja, betapa kelelahannya mereka, memang wajah mereka terlihat tersenyum tetapi gerak gerik tubuhnya tak bisa dipungkiri mereka kelelahan, semua itu karena iman di dada yang terpancar di wajah mereka.

Penggerak dan kekuatan utama seorang muslim adalah iman, jika iman terlepas dari badan maka alamat semangat ibadah akan pudar dan sirna.

Memang iman itu kadang naik dan kadang menurun, naik dengan amal sholeh dan menurun karena maksiat kepada Allah, yang paling penting jangan sampai lepas dari badan.

Untuk menghidupkan iman yang redup dapat dilakukan dengan perbanyak mengucapkan kalimat tahlil لا اله الا الله.

Iman adalah membenarkan dengan hati, lalu diucapkan dengan lisan, dan dilakukan dengan perbuatan.

Ibadah haji merupakan hakikat iman itu sendiri, antara hati, ucapan dan perbuatan sejalan, jika tiga hal tersebut dapat dilakukan maka tidak ada yang berat dalam beribadah walaupun sudah tua renta, termasuk ibadah haji dan umroh.

Pekan baru, 30 Mei 2023

#BanggaMenjadiPelayanTamuAllah

#MenjadiPelayanTamuAllahJalanHidupKami

Yuk umroh agustus yang minat hubungi kami azkia group. 

Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Haji Dengan Iman ". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait