Dalilnya Kuat! Sudah, Ikuti Saja!

Dalilnya Kuat! Sudah, Ikuti Saja!

::: Dalilnya Kuat! Sudah, Ikuti Saja! :::

Jutaan orang bahkan tidak menyadari bahwa semua aliran sesat dalam Islam pun punya dalil yang kekuatannya tidak bisa dianggap main-main. Kalau tidak percaya, mari kita cek!

***

= Dalam Memahami Takdir =

* Qadariyyah :

- "Siapa yang ingin, hendaklah ia beriman. Siapa yang ingin, hendaklah ia kafir!" (QS. Al-Kahfi : 29)

> Dalam hal ini, mereka menisbahkan seluruh kejadian yang dialami manusia pada manusia itu sendiri, tanpa campur tangan kuasa Allah.

* Jabariyyah :

- "Dan Allah telah menciptakan kamu serta apa yang kamu lakukan." (QS : Ash-Shaaffat : 96)

> Dalam hal ini, mereka menisbahkan seluruh kejadian yang menimpa manusia kepada Allah. Mau baik atau tidak, yang bertanggung jawab adalah Allah.

* Ahlussunnah Waljamaah : Segala sesuatu terjadi sesuai dengan ketentuan Allah, sehingga manusia harus bertawakal. Namun manusia tidak tahu apa yang Allah tetapkan baginya, maka ia mesti husnuzhan dan berikhtiar. Inilah wasathiyyah, keseimbangan antara ikhtiar dan tawakal.

***

= Dalam Penetapan Sifat Allah =

* Mu'atthilah :

- "Katakanlah bahwa Dia Allah itu Esa!... Dan tiada baginya penyaing satupun!" (QS. Al-Ikhlas : 1 & 4)

> Dalam hal ini mereka menyatakan bahwa Allah adalah satu yang mutlak. Allah ya Allah, tanpa sifat maupun nama yang menafikan konsep keesaan-Nya.

* Musyabbihah :

- "Tangan Allah di atas tangan-tangan mereka." (QS. Al-Fath : 10)

> Dalam hal ini mereka menyatakan bahwa Allah memiliki sifat-sifat sesuai dengan redaksi teks ayat yang ada. Meskipun sifat itu bertentangan dengan ayat-ayat lain, yang penting terima saja semuanya.

* Ahlussunnah Waljamaah : Allah adalah Esensi Yang Maha Esa, namun bukan berarti tak memiliki nama dan sifat. Sifat dan nama Allah yang banyak itu tidak bertentangan dengan keesaan-Nya. Tetapi perlu diperhatikan : tidak semua sifat itu ditetapkan, karena beberapa redaksi ayat sifat ada yang mutasyabihat/samar, sehingga makna aslinya mesti diserahkan kepada Allah ataupun kepada orang-orang yang ilmunya mendalam. Inilah wasathiyah, tidak lebay menolak (ta'thil) ataupun lebay menetapkan (itsbat). Yang ditetapkan hanya yang qath'i secara tsubut dan qath'i secara dilalah.

***

= Dalam Penetapan Status Kafir =

* Murjiah :

- "Siapa yang meninggal dalam keadaan mengetahui bahwa tiada Tuhan selain Allah, niscaya dia masuk surga." (HR. Muslim, dan banyak juga hadis-hadis lain yang senada)

> Dalam hal ini mereka melarang pelabelan kafir kepada seseorang, apapun yang ia lakukan, mau dosa besar maupun dosa kecil, mau dilakukan karena malas ataupun ingkar, selama orang itu mengakui 'la ilaha illallah'.

* Khawarij :

- "Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh.. " (QS. Al-Ashr : 3)

> Dalam hal ini mereka tegaskan bahwa pelaku dosa (meskipun bersyahadat) adalah kafir, bahkan halal darahnya. Ditambah pula dengan atsar yang menceritakan peperangan Abu Bakar radhiyallahu anhu dengan kelompok yang enggan membayar zakat.

* Ahlussunnah Waljamaah : Iman itu wajib, Islam itu harus, Ihsan itu mulia. Amalan adalah buah dari keyakinan. Berkeyakinan tapi tidak beramal namanya fasiq. Beramal tapi tidak berkeyakinan namanya munafiq. Tidak berkeyakinan dan tidak pula beramal namanya kafir. Inilah wasathiyah, iman, amal serta buah amal ditempatkan sesuai proporsinya.

***

= Dalam Kebolehan Ijtihad =

* Jumud :

- "Pada hari ini, telah aku sempurnakan bagi kalian agama kalian." (QS. Al-Maidah : 3)

> Dalam hal ini, mereka memahami bahwa agama telah sempurna. Tak perlu dijelaskan, tak perlu diekstrak kandungannya. Cukup amalkan. Kalau ada ikhtilaf, maka kembali saja pada Quran dan sunah. Kebenaran itu mutlak satu, yang berbeda adalah sesat.

* Liberal :

- "Dan tidaklah Kami utus engkau, kecuali sebagai rahmat bagi sekalian alam." (QS. Al-Anbiya : 107)

> Dalam hal ini, mereka memahami bahwa agama Islam selalu bisa disesuaikan dengan tempat dan zaman, selama rahmat terwujud. Apalagi dengan adanya izin ijtihad bagi Muaz bin Jabal saat beliau diutus Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ke Yaman. Setiap manusia punya perspektif rahmat dan maslahat, dan semuanya diakomodir, siapapun, kapanpun dimanapun.

Ahlussunnah Waljamaah : Prinsip-prinsip Islam telah sempurna, namun detailnya tidak. Syariat telah berhenti turun, namun realita selalu berkembang. Maka seluruh fenomena harus diukur dengan prinsip Islam yang sempurna tadi. Boleh jadi terjadi ikhtilaf, ini wajar. Namun setiap pandangan yang tidak dilandasi kaidah yang disepakati tetap harus diluruskan, karena ia sudah kebablasan menjadi inhiraf. Maka pintu ijtihad tetap terbuka sampai hari kiamat, hanya bagi yang punya kuncinya. Inilah #wasathiyyah, mengakui ikhtilaf, menentang inhiraf.

***

Jadi sesesat-sesatnya sebuah aliran, ia ternyata juga memiliki dalil. Makanya bagi kita yang Ahlussunnah Waljamaah, dalil sahih saja tidak cukup. Ia harus diiringi dengan pemahaman dalil (istidlal) yang juga sahih.

So, jangan mudah tertipu dengan pamungkas beberapa kawan yang berkata, "Dalilnya jelas!  Amalkan saja! Jangan cari-cari alasan!"

Justru pernyataan seperti ini bisa jadi indikator kesesatan sebuah pemikiran, coba saja lihat pemikiran sesat di atas! Semuanya bertumpu pada zahir teks dalil.

Yang kita pegang bukan cuma dalil, namun juga metode pemahaman dalil yang disebut ijtihad, dan ijtihad mesti berlandaskan isntrumennya yang muktabar (ilmu alat). Ilmu alat ini merupakan ciri khas pesantren. Makanya, aliran sesat itu bisa berkembang di kalangan awam. Andai dibawa ke lingkungan pesantren, tentu sudah koit.

Jadi awam boleh, tapi jangan terlalu awam. Saat ada yang menebarkan paham sesatnya dengan membawa dalil-dalil suci, kemudian nyolot menyerang yang tidak sepakat dengannya menggunakan diksi, "Anda mau menentang Allah? Anda mau menolak dalil?"

Jawab saja, "Saya tidak menolak dalil. Yang saya tolak adalah pemahaman dangkal anda terhadap dalil! Dalil itu suci, namun pemahaman anda tidak!"

Semoga Allah rahmati ulama #AhlussunnahWaljamaah yang selalu berdiri terdepan untuk membenarkan kebenaran dan membetulkan kekeliruan.

Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik..

***

NB : masih banyak aliran sesat lain, namun cukup ini dulu. Ini cuma status, bukan skripsi. 

Sumber FB Ustadz : Fakhry Emil Habib

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Dalilnya Kuat! Sudah, Ikuti Saja!". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait