Cara unik seorang ibu mendidik anaknya
Imam Zarruq bercerita tentang ibunya :
Sejak umur lima tahun aku sudah disuruh ibu untuk shalat. Di usia itu juga aku dimasukkannya ke kuttab.
Ia mengajariku tauhid, tawakkal dan iman dengan cara yang unik.
Suatu hari ia siapkan makanan untukku. Ketika aku pulang dari kuttab dan minta makan, ia berkata: "Nak, ibu tak punya apa-apa. Tapi Allah Maha Pemberi rezeki. Ayo kita duduk dan minta makan pada-Nya."
Ia pun menengadahkan tangannya. Aku juga ikut mengangkat tangan. Kami berdoa beberapa saat.
Setelah itu ia berkata, "Coba lihat ke lemari, mungkin Allah sudah memberikan kita makanan, karena rezeki itu biasanya tak terlihat."
Akupun melangkah bersamanya menuju lemari. Hatiku sangat riang saat melihat makanan sudah tersedia di lemari itu.
Ibu lalu berkata, "Ayo kita berterimakasih dulu pada Allah sebelum makan agar nikmat-Nya selalu bertambah."
Kami pun makan bersama penuh bahagia.
***
Ibu juga sering menceritakan kisah orang-orang shaleh untuk meneguhkan keimananku. Ia selalu mendorong dan melatihku untuk suka membaca.
Ia berkata:
من يترك العلم ويشتغل بالشعر كمن يبدل القمح بالشعير
"Siapa yang meninggalkan ilmu lalu sibuk dengan syi'ir maka ia sama dengan orang yang mengganti qamh (gandum yang siap diolah) dengan sya'ir (gandum kering)."
***
Kalau itu permisalan orang yang lebih memilih syair daripada ilmu, kira-kira apa permisalan orang yang lebih memilih nonton film daripada membaca?
[YJ]
Sumber FB Ustadz Yendri Junaidi