Perdebatan Lailatul Qodar

Perdebatan Lailatul Qodar
Perdebatan Lailatul Qodar

Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai

Orang yang sibuk berdebat kapan terjadinya lailatul qodar, maka tidak akan pernah mendapatkannya, karena yang disuruh ibadah bukan mencarinya, kalau sudah ibadah, ia akan datang sendiri.

Kalau tidak dapat juga berarti ibadah kita belum ikhlas, namun jika sudah serius dan ikhlas belum juga dapat Lailatul qodar, jangan berkecil hati, karena standar masuk surga itu bukan lailatul qodar tetapi ridho Allah.

Oleh sebab itu, fokuslah ibadah untuk mencari ridho Allah, bukan mencari lailatul qodar, sebab jika ridho Allah sudah diraih maka semua keutamaan akan Allah tunjukkan dan diberikan.

Orang yang sibuk mencari lailatul qodar, khawatir nanti jika tidak jumpa akan kecewa sehingga malas untuk beribadah, atau setelah dipertemukan akan menjadi orang yang sombong, sehingga ke mana - mana sibuk menceritakan apa yang diperolehnya dengan riya.

Ibadah yang baik adalah tanpa memikirkan hasil dari ibadah itu sendiri, karena badan akan lebih ringan mengerjakannya, berbeda dengan orang yang sibuk memikirkan hasil dari ibadahnya, ia akan terbebani dengan ibadah tersebut.

Dalam hatinya akan bertanya - tanya, kenapa ya sudah ibadah kok kehidupan saya masih susah, kok ekonomi saya tidak meningkat atau kok belum juga dapat lailatul qodar dan pertanyaan - pertanyaan yang lain nya, sehingga menyebabkan badan berat untuk melakukan ibadah.

Hakikatnya ibadah adalah penghambaan, ketundukan dan ketaatan tanpa pamrih, jikapun Allah berikan maka itu merupakan anugrah dan pemberian, bukan karena hasil ibadah kita.

Walaupun disebutkan di dalam Al Quran, Allah akan membalas atas setiap ibadah yang kita kerjakan, maka itu kehendak Allah, jika layak maka akan diberikan, jika belum layak maka tidak diberikan, itu juga kehendak Allah atau mungkin sudah layak tetapi ditunda, di akhirat baru diberikan, sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap hambanya.

Hamba punya hak untuk berusaha, sedangkan hasilnya milik Allah, ketika seorang hamba telah berusaha dengan baik, maka pasti Allah akan membalasnya, karena Allah tidak akan ingkar janji.

Ketika ibadah telah baik, maka kebaikan - kebaikan dunia akan datang sendiri, serta kebaikan akhirat akan menunggu, maka fokuslah ibadah bukan kepada hasilnya, karena hasil yang baik akan diberikan pada waktu yang terbaik.

Waktu yang terbaik adalah ketika Allah ridho atas diri kita, pada saat itu pintu surga dibukakan, lalu dipersilahkan masuklah dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.

Orang yang hanya sibuk mencari lailatul qodar, dikhawatirkan habis lailatul qodar maka habis pula ibadahnya, sedangkan orang yang mencari ridho Allah akan beribadah sepanjang masa, selama nyawa masih dikandung badan.

Oleh sebab itu, fokuslah mencari ridho Allah, bukan hanya fokus ibadah di bulan ramadhan, khawatir nanti, setelah ramadhan pergi maka pergi pula semangat ibadahnya.

Lailatul qodar itu anugrah, sedangkan ibadah puasa di bulan ramadhan itu wajib, maka fokuslah kepada yang wajib, maka anugrah itu akan datang sendiri.

Pekan baru, Minggu 9 April 2023.

Yuk umroh yang minat hubungi kami.

AZKIA TOUR & TRAVEL

#BanggaMenjadiPelayanTamuAllah

#MenjadiPelayanTamuAllahJalanHidupKami 

Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Perdebatan Lailatul Qodar". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait