SIFAT SHALAT NABI ALA MADZHAB SYAFI'I
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Ingin rasanya menulis sebuah buku "Cara shalat menurut madzhab Syafi'i" lengkap dengan dalil-dalil dan bantahan balik terhadap pihak yang kontra terhadap fiqih ibadah yang diajarkan oleh empat madzhab.
Tentu tujuannya bukan untuk mengajak kepada fanatik madzhab, tapi lebih kepada penguatan, agar yang selama ini shalatnya ala madzhab Syafi'i lebih mantap dalam beribadah.
Juga untuk meluruskan kebanyakan orang awam yang begitu lugu dalam beragama, mengira cara ibadah lewat tuntunan fiqih madzhab itu tidak berdalil atau minimal menuduh dalilnya lemah.
Mereka seringnya termakan oleh istilah yang memang nampak keren dan mentereng : Paling sunnah, ala Nabi, yang shahih, yang sesuai pemahaman salaf dan aneka jargon memikat lainnya.
Sedangkan guru yang mengajarkan fiqih madzhab
Tak berani mengklaim yang paling dari yang lain. Bahkan seringnya sesekali disuguhi pendapat dari madzhab yang berbeda, tujuannya, agar wawasan lebih luas sehingga tidak mudah menyalahkan.
Ditambah lagi, nama-nama kitab fiqih madzhab itu rata-rata sederhana, begitu standar, nggak ada yang "keren".
Tidak ngejual banget karena nggak ada bumbu sunnah-sunnahnya gitu. Pikir mereka yang cupu : Masa ibadah maunya mengikut ala fulan, kan yang bener ngikut Nabi ?
Ya begitulah. Di zaman di mana banyak orang songong dan punya pede yang kelewatan, bahasa merendah dan tawadhu ala ulama, mana bis mereka bisa paham.
Hal ini terbukti beberapa tulisan saya yang sederhana, hanya sedikit mengulik dalil dari fiqih madzhab, banyak pihak yang kaget dan seakan tidak percaya, ternyata fiqih madzhab itu sangat berdalil. Bahkan kata mereka sendiri lebih ndalil dari yang selama ini mereka anggap paling shahih dalilnya.
Maka rencana di bulan Ramadhan ini saya akan menyusun buku fiqih tuntunan shalat ala madzhab Syafi'i, nanti setelahnya menyusul fiqih shalat madzhab lainnya.
Tapi saya belum-belum pesimis, tulisan begituan pastinya sepi peminat. Kan yang enak itu baca buku yang tipis dan praktis. Bahasannya ringkas dan yang cukup ditempeli satu dua hadits...
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq