Menjawab Akun Wahabi, Yang Gemar Menuduh Bid'ah Sesat Terhadap Amalan Sunnah Umat Islam

Menjawab Akun Wahabi, Yang Gemar Menuduh Bid'ah Sesat Terhadap Amalan Sunnah Umat Islam

MENJAWAB AKUN WAHHABI, YANG GEMAR MENUDUH BID'AH SESAT TERHADAP AMALAN SUNNAH UMAT ISLAM

Luthfi Bashori

Berikut postingan orang Wahhabi pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab Najed, yang sengaja menyudutkan umat Islam, dengan tuduhan bahwa amalan umat Islam itu sesat, dengan judul sebagai berikut:

Daftar Amalan Bid'ah Yang Beredar di Masyarakat :

1. Mengangkat kedua telapak tangan dengan tinggi ketika i'tidal seakan-akan sedang berdo'a. 

2. Mengusap muka selesai i'tidal.

3. Menambah kata "sayyidina" dalam tasyahud dan do'a sesudah Adzan.

4. Mengucapkan alhamdulillah selesai salam.

5. Sujud sekali ketika shalat selesai.

6. Do'a dan Dzikir berjama'ah dengan dikomandoi sesudah salam.

Berikut jawaban dari Umat Islam terhadap tuduhan orang Wahhabi.

JAWABAN TUDUHAN NO 1

Yang dilakukan oleh umat Islam saat angkat tangan dalam shalat, sudah sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW:

عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ : أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا كَبَّرَ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا أُذُنَيْهِ، وَإِذَا رَكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا أُذُنَيْهِ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ فَقَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَعَلَ مِثْلَ ذَلِكَ. رواه مسلم

Dari Malik bin al-Huwairist bahwasnya Rasulullah SAW ketika bertakbir (mengawali shalat), mengangkat kedua tanganya sejajar dengan kedua telinganya, ketika ruku’ mengangkat kedua tanganya sejajar dengan kedua telingnya, dan ketika bangun dari ruku’ beliau mengucapkan “Sami'allahu liman hamidah” juga melakukan hal seperti itu. (HR. Muslim)

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ: أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ كَبَّرَ، – وَصَفَ هَمَّامٌ حِيَالَ أُذُنَيْهِ – ثُمَّ الْتَحَفَ بِثَوْبِهِ، ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى، فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ أَخْرَجَ يَدَيْهِ مِنَ الثَّوْبِ، ثُمَّ رَفَعَهُمَا، ثُمَّ كَبَّرَ فَرَكَعَ، فَلَمَّا قَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَفَعَ يَدَيْهِ فَلَمَّا، سَجَدَ سَجَدَ بَيْنَ كَفَّيْهِ

Dari Wail bin Hujr, bahwa ia melihat Nabi SAW mengangkat kedua tangannya, ketika masuk shalat dengan bertakbir, Hamam menjelaskan bahwa Rasulullah SAW mengngkat sampai sejajar kedua telingnya, kemudian beliau SAW merapatkan pakaian beliau, kemudian menaruh tangan kanan beliau di atas tangan kiri (di dalam baju beliau yg dirapatkan). Ketika beliau SAW ingin ruku’ dikeluarkan kedua tanganya dari pakaian tersebut, kemudian mengangkat kedua tangannya kemudian beliau bertakbir lantas ruku’, ketika beliau mengucapkan ”Sami’allahu liman hamidah” beliau mengangkat kedua tangannya. Ketika beliau sujud, beliau sujud di antara kedua telapak tangan.

JAWABAN TUDUHAN NO 2

Ini hanya tuduhan asumsi orang Wahhabi semata, karena tidak pernah dilakukan oleh umat Islam.

JAWABAN NO 3

عن أبي هريرةقا ل , قا ل ر سو ل الله صلي الله عليه وسلم أنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَأوَّلُ مَنْ يُنْسَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ وَأوَّلُ شَافعٍ وأول مُشَافِعٍ

 “Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Saya adalah sayyid (penghulu) anak adam pada hari kiamat. Orang pertama yang bangkit dari kubur, orang yang pertama memberikan syafaa’at dan orang yang pertama kali diberi hak untuk membrikan syafa’at.” (Shahih Muslim, 4223). 

Hadits di atas menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW kelak menjadi sayyid di akhirat, bahkan bukan berarti Nabi Muhammad SAW hanya menjadi sayyid pada hari kiamat saja, melainkan beliau SAW juga menjadi sayyid bagi seluruh manusia, baik di dunia maupun akhirat.

JAWABAN TUDUHAN NO 4

Mengacu pada hadits riwayat imam Muslim, dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bertanya kepada para shahabat: "Maukah aku ajarkan kepada kalian amalan yang bisa mengejar orang yang mendahului amal kalian dan tidak ada orang yang lebih afdhal dibandingkan kalian, kecuali orang yang melakukan amalan sebagaimana yang kalian kerjakan?"

“Tentu ya Rasulullah…!” Jawab para shahabat.

Lalu Nabi SAW bersabda:

تُسَبِّحُونَ وَتُكَبِّرُونَ وَتَحْمَدُونَ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ

Kalian baca tasbih, takbir, dan tahmid di setiap selesai shalat.

يَقُولُ سُهَيْلٌ إِحْدَى عَشْرَةَ إِحْدَى عَشْرَةَ فَجَمِيعُ ذَلِكَ كُلِّهُ ثَلاَثَةٌ وَثَلاَثُونَ

Suhail mengatakan, masing-masing 11 kali-11 kali, total seluruhnya 33 kali. 

(HR Muslim 1376).

Sementara untuk total 10 kali, mengacu kepada hadits dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi bersabda,

خَلَّتَانِ مَنْ حَافَظَ عَلَيْهِمَا، أَدْخَلَتَاهُ الْجَنَّةَ، وَهُمَا يَسِيرٌ، وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِيلٌ

Ada dua amalan, siapa yang menjaganya maka akan mengantarkannya ke dalam surga. Keduanya sangat mudah, meskipun orang yang mengamalkannya sedikit.

“Apa itu ya Rasulullah?” tanya para shahabat…

Lalu Nabi SAW bersabda:

أَنْ تَحْمَدَ اللهَ وَتُكَبِّرَهُ وَتُسَبِّحَهُ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ عَشْرًا، عَشْرًا

Artinya: Engkau memuji Allah (membaca tahmid), takbir, dan tasbih di setiap selesai shalat wajib 10 kali-10 kali. (HR. Ahmad 6498 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

JAWABAN TUDUHAN NO 5

Sujud sekali setelah salam itu bukan amalan orang ahli ilmu, tidak masyhur dan jarang ditemui orang yang melakukannya, jadi kemungkinan jika ada yang melakukan sujud seperti itu, dapat dipastikan adalah orang awwam (jahil).

JAWABAN TUDUHAN NO 6

Disebutkan dalam hadits riwayat Imam Thabrani sbb :

عَنْ حَبِيْبِ بْنِ مَسْلَمَةَ الْفِهْرِيِّ وَكَانَ مُجَابَ الدَّعْوَةِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَقُوْلُ: لاَ يَجْتَمِعُ قَوْمٌ مُسْلِمُوْنَ فَيَدْعُوْ بَعْضُهُمْ وَيُؤَمِّنُ بَعْضُهُمْ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللهُ دُعَاءَهُمْ. رواه الطبراني

Dari Habib bin Maslamah Al-Fihri RA, ia adalah seorang yang dikabulkan doanya berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah berkumpul suatu kaum muslim yang sebagian mereka berdoa, dan sebagian lainnya mengamininya, kecuali Allah mengabulkan doa mereka.” 

(HR. al-Thabarani).

Dalam riwayat Imam Al-Dailami disebutkan bahwa orang yang berdoa dan mengaminkan berserikat dalam pahala, sbb :

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: اَلدَّاعِيْ وَالْمُؤَمِّنُ فِي اْلأَجْرِ شَرِيْكَانِ. رواه الديلمي في مسند الفردوس بسند ضعيف.

“Dari Ibn Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang berdoa dan orang yang membaca amin sama-sama memperoleh pahala.” 

(HR. al-Dailami ).

Dari gabungan beberapa seperti riwayat inilah para ulama melakukan doa bersama (imam & jamaah) setelah shalat. 

Sumber FB Ustadz : Luthfi Bashori

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Menjawab Akun Wahabi, Yang Gemar Menuduh Bid'ah Sesat Terhadap Amalan Sunnah Umat Islam". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait